Wednesday 31 December 2014

Happy New Year ^^



HABBY NYU YER 2K15 




Resolusi Pribadi Mahasiswa Tingkat Akhir Tahun 2K15 :

Januari : Dapet bahan buat judul pendamping - ACC judul KTI yang diajuin
Februari : Dapet pembimbing yang diinginkan - persiapan Seminar Judul sampai BAB III
Maret : Dapet tempat PKL dan anggota kelompok yang sesuati (sesuai hati) ^^
April - Mei - Juni : Mulai penelitian dan dapet hasil yang diinginkan !!!!
Juli : Persiapan penyusunan BAB IV - BAB V dan Persiapan sidang kompre kemudian dinyatakan LULUS
Agustus : Yudisium
September : Pake toga !!!

Semoga tulisan diatas bukan hanya sekadar omdo. Semoga saya bisa berkomitmen dengan apa yang sudah saya tuliskan diatas. Saya berharap kepada pembaca setia blog saya juga mendoakan resolusi komitmen saya berjalan dengan lancar AMIN YA ROBBAL ALAMIN.
Semoga saya selalu dikelilingi oleh semangat yang menggebu-gebu 

Sekarang pertanyaannya adalah 
"apa komitmen kamu di tahun 2K15 ?"





Tuesday 30 December 2014

Ciat Ciat Ciat Untuk Kita :))



Mungkin hampir semua isi orang didalam kelas lupa, bahwa hari ini adalah hari terakhir kegiatan belajar mengajar di semester 5 selesai. Bukan hanya selesai dan akan berlanjut di semester selanjutnya, tapi tidak akan ada lagi KBM yang dilaksanakan di kelas ini. Tidak ada lagi bangku-bangku yang tersusun rapi. Tidak ada lagi ketidakpastian menunggu dosen yang tak kunjung datang. Tidak ada lagi buku absen yang berjalan. Tidak ada lagi kebosanan yang melanda disaat jam mata kuliah tak kunjung selesai. Tidak ada lagi jeritan teman yang menagih uang untuk membayar bahan kuliah yang difotocopy. Tidak ada lagi teman yang memakan uduk di kelas. Tidak ada lagi traktiran bakso bakar. Tidak ada lagi keisengan dan kegajean teman-teman kelas. Tidak ada lagi yang meributkan remote AC. Tidak ada lagi uab-uab yang membuat jengkel ketika menghirupnya. Tidak ada lagi duduk berkelompok. Tidak ada lagi diskusi yang membuat kepalaku pecah. Tidak ada lagi presentasi yang menguras tenaga dan pikiran. Tidak ada lagi rasa kantuk yang melanda saat dosen menjelaskan. Tidak ada lagi keseriusan saat memperhatikan dosen berdiri didepan. Tidak ada lagi bergurau dan bercanda dengan teman sebelah. Dan tidak akan ada lagi semua yang sudah kita lakukan selama ini. Semua tidak ada lagi. Semua bergerak maju, seakan semuanya pergi tanpa pamit.

Sebentar lagi kita akan sama-sama berjuang menghadapi Ujian Akhir Semester. Setelah itu sedikit demi sedikit kita akan memasuki gerbang KTI yang sudah sejak lama aku mewanti-wanti sekali penantian ini.
Aku percaya, bahwa kekuatan itu ada. Aku percaya, kita semua bisa melewati rintangan itu dalam keadaan apapun. Dengan usaha, dengan doa, dan dengan kesolidaritasan kita, aku yakin kita semua akan sukses bersama-sama.
Semangatlah teman, karena kamu tidak sendirian.




Aku sedang berhayal saat kita berfoto bersama memakai topi toga
Aku menantikan saat-saat itu . . .





Sunday 28 December 2014

Untuk Kakak Koki ^^


Aku sedang mengingat seseorang yang dulu pernah ada didalam keseharianku. Seseorang yang pernah menyelinap masuk kedalam otakku bahkan hatiku. "Kakak koki", begitulah panggilan yang aku ciptakan saat memanggil dirinya. Dan dia juga menciptakan panggilan saat memanggilku dengan sebutan "Mba". Sampai saat ini aku tidak mengetahui apa alasanmu memanggilku dengan sebutan itu, padahal umur kita tidak berbeda. 

Aku sedih, kini sudah hampir 2 bulan kita tidak saling mengirimkan pesan satu sama lain. Sudah hampir 2 bulan kita tidak saling mengirimkan foto selfie yang begitu narsis. Dan sudah hampir 2 bulan juga kamu tidak lagi mengganggu rutinitasku. Aku merasa kehilangan saat mengetahui bahwa kamu sudah tidak lagi menggangguku, walaupun kerap aku begitu kesal meladenimu. Apa kabar kamu, kakak koki ? Apa kamu baik-baik saja ? Apa kamu masih mengingat aku ? Aku benar-benar rindu padamu.

Awalnya aku menghiraukan kehilanganmu, aku benar-benar tidak peduli saat itu. Aku menyadari, dulu kamu memang bukan prioritas utamaku, tapi kini aku malah sibuk mencari kabarmu. Hmm, berbicara tentangmu, aku jadi ingin bercerita bagaimana dulu kita berkenalan. Kita diperkenalkan oleh teman SMA ku yang kini menjadi pacar sahabatmu. Awalnya aku tidak mengira jika akan seperti ini, karena aku bukan tipe yang hanya bisa berkenalan dan jatuh cinta melalui tulisan. Tanpa melihat mata dan tanpa bercakap langsung. 

Aku mengingat betul bagaimana dulu aku begitu dingin saat pertama kali kamu mengirimkan bbm padaku. Kita berkenalan dan memulai mengenali satu persatu. Aku baru tahu, bahwa keberadaanmu di Bogor melakukan rutinitas sebagai koki. Jujur saja, baru kali ini aku diperkenalkan dengan sosok laki-laki yang jago masak bahkan sampai dengan sebutan "koki". Saat mendengar bahwa kamu koki, aku begitu tertarik untuk mengenalmu lebih jauh. Dan asal kamu tahu, yang ada didalam pikiranku adalah, aku akan selalu bahagia dimasakkan olehmu, aku tidak perlu lagi menghabiskan uang untuk membeli makanan. Sungguh lamunan yang begitu konyol bukan ? Walaupun aku juga sudah jujur padamu bahwa aku tidak sama sekali menggemari masak. Mungkin saat mendengar itu kamu merasakan ilfeel yang luar biasa atau bahkan kamu langsung memblock namaku dari daftar nama wanita idaman mertua. Selain itu aku juga baru tahu bahwa kamu adalah seseorang yang hanya merantau ke kota orang. Kamu berdomisili di Bandar Lampung, ya disini dikotaku. 

Singkat cerita, aku sudah mulai mencair dengan suasana yang kamu buat. Setiap hari kamu menyuapkan kalimat-kalimat gombal kepadaku. Yaaa, memang disetiap pernyataanmu aku selalu malas meladenimu, tapi kejujuran tidak pernah bisa berbohong, bahwa aku senang. Selain itu, kamu selalu meminta foto selfieku. Entah disaat pagi hari, saat aku baru bangun dari tidur, dan entah saat aku sedang melakukan aktivitas lainnya. Dan tanpa aku minta, kamu juga sering mengirimkan aku foto selfiemu. Sesekali aku melihat,ternyata  kamu begitu manis saat tersenyum. Akan lebih manis lagi, apabila aku bisa melihat langsung senyum itu.

Kamu pernah bertanya kepadaku tentang keahlianku dalam hal memasak. Aku pun menjawab bahwa aku memang pencinta makanan tetapi aku tidak jago dalam hal memasak. Saat mendengar jawabanku tersebut, kamu kembali bertanya, "Bukankah seorang perempuan harus bisa memasak ? Bagaimana bisa dicintai pasangan, jika memasakpun kamu tidak bisa". Pertanyaan yang kamu tanyakan saat itu begitu menampar hatiku. Dan akupun menjawab dengan tegas bahwa "Aku memang tidak bisa memasak, tapi aku punya cara tersendiri untuk dicintai oleh pasanganku kelak". Kamu tertawa dan tersenyum kecil saat itu, aku mengartikan semuanya dengan emote yang kamu kirimkan padaku. Kamu bilang "bisa aja", yaaaa aku bisa saja melakukan apapun untuk kebahagiaan pasanganku kelak (berbicara dalam hati)

Saat menulis seperti ini, aku semakin rindu padamu, semakin mengingat obrolan-obrolan kita terdahulu. Oh ya kakak koki, apa kamu ingat saat kamu memberi tantangan padaku untuk dibuatkan mie ? Aku sampai-sampai mencari bantuan di mbah google, demi mendapatkan resep yang pas. Sampai saat ini aku masih menyimpan laman resep itu. Aku menunggu kamu menagih hutang itu padaku.

Oh ya kakak koki, sebenarnya sampai detik ini bukan aku tidak mengetahui kabarmu. Sempat beberapa pekan yang lalu aku mendapat kabar dari teman SMA ku dulu, bahwa kamu baru saja mendapat musibah, handphone mu hilang. Saat mendengar itu, aku turut prihatin. Pantas saja kamu sudah tidak lagi muncul di recent update ku. Kamu tidak lagi mengirimkan bbm padaku. Aku benar-benar seperti kehilangan arah, bahkan sempat aku menganggap kehilanganmu ini adalah kamu memang hanya singgah sebentar di halte ku saat itu. Tapi, saat mendengar kabar itu aku menjadi semangat untuk menunggumu lagi, walaupun aku tahu tidak akan pernah bisa ditentukan kapan saatnya tiba. 
Aku sempat mengirimimu salam melalui teman SMA ku itu, dan saat dia berada di Bogor untuk menjenguk pacarnya, salamku pun tersampaikan. Aku senang saat mendengar bahwa ternyata salamku tersampaikan bahkan mendapat balasan darimu. Di dalam salam itu kamu berkata, bahwa kamu akan menghubungiku saat semuanya sudah kembali. Yaaa, aku tidak menaruh harapan besar saat mendengar balasan itu, tapi entah mengapa aku masih saja ingin menunggu kabar darimu kelak.

Kita tidak pernah bertemu bahkan mendengar suaramu saja tidak pernah apalagi melihat langsung matamu. Tapi mengapa aku begitu yakin padamu, saat mengetahui segala tentangmu. Mungkin aku sudah jatuh hati, mungkin pula aku juga sudah sedikit menaruh hati padamu. Entahlah, perasaanku dan semangatku sering berubah-ubah, kadang naik kadang pula turun.

Baiklah, aku ingin menyudahi bercerita tentangmu, karena aku semakin tak kuasa menahan hasrat ingin bertemu denganmu. Terakhir, untuk kakak koki yang ada disana, jika kamu membaca tulisan ini, mungkin kamu bisa mengartikan apa arti semua ini ? Dan segeralah beritahu aku kabarmu, karena aku akan selalu menantikan kabar itu . . .





Andai saja foto-fotomu masih tersimpan digaleri handphoneku
Mungkin aku tidak akan sekacau ini saat merindukanmu  . . .




Friday 26 December 2014

Dear You




Entahlah saya tidak mengerti tujuan menulis ini, isi kepala saya sedang hitam putih. Ada wajahmu disana menyerupai bianglala yang berputar pelan dalam muara kecemasan. 

Saya hanya ingin bilang dua hal yang tak perlu kamu tahu, sebab ini hanya kalimat sederhana dari seseorang biasa yang terbiasa menyebut namamu ketika bersujud dan memejamkan mata.

Mencintaimu bukanlah perihal mudah, sebab saya harus berkali-kali berhenti menyerah. Dari segala hal yang membuat saya bahagia dan bersyukur, mendoakanmu adalah salah satunya.





Inspirate: @pratamafalen


Monday 8 December 2014

Selamat Ulang Tahun, Pah



Selamat ulang tahun, Pah. Kini umurmu sudah bertambah 1 tahun. Itu berarti kau sudah tampak lebih tua. Dan waktumu di dunia juga semakin berkurang. Aku berdoa kepada Tuhan, semoga engkau selalu diberikan umur yang panjang, sehat lahir dan batin, selalu dalam lindungan Allah SWT, dan selalu semangat menjalani hari-hari kedepan :))

Aku sedih karena hari ini kita tidak bertemu, memberikan ucapan dan tiup lilin bersama. Memang sudah tanggung jawabmu bekerja dan mencari nafkah jauh disana. Ini bukan hal pertama yang aku sesali, sudah hampir 25 tahun waktumu tersita demi pekerjaanmu. Kita hanya bertemu saat-saat weekend saja. Dalam seminggu kita hanya bertemu selama 3 hari, bahkan seringkali kita hanya bertemu 2 hari. Kadang aku mendapatkan bonus, jika mengetahui kau lebih lama menetap di rumah karena ada sesuatu pekerjaan di Bandar Lampung yang harus diselesaikan.

Pah, aku ingin kau mendengarkan curahan hatiku selama ini. Apa kau tahu bahwa aku merindukan tanganmu memelukku ? Apa kau tahu bahwa aku merindukan amarahmu saat melarangku ? Sudah lama kita tidak saling menatap wajah, duduk berdua dan saling bertukar cerita. Aku ingin sekali bercerita padamu, Pah. Aku ingin kau tahu, bahwa anakmu ini sangat membutuhkanmu. Tapi, tiap kau pulang ke rumah, mengapa berat sekali untuk memulai semuanya ? Mengapa begitu sulit untuk mengungkapkan isi hatiku ini kepadamu, Pah ? Apa karena keberadaanmu selalu jauh dariku, sehingga membuat hubungan kita begitu dingin saat bersama ? Apa karena keberadaanmu selalu jauh dariku, sehingga membuat aku takut akan berbicara padamu ?

Aku merindukanmu, Pah. Aku merindukan kebersamaan kita di rumah. Sampai kapan kau bekerja jauh di sana ? Sampai kapan kita dipisahkan oleh jarak dan hanya diberikan waktu 3 hari untuk tinggal bersama ? Sampai kapan kita selalu bersikap dingin, Pah ? Ini tak adil. Aku benci semua ini. Aku ingin kau tinggal bersama istrimu, dan anak-anakmu di rumah ini. Aku ingin kami dilindungi oleh mu, Pah :"""((((

Mungkin jika kau tahu isi hatiku, anakmu ini memang sangat egois. Anakmu sangat menginginkanmu selalu hadir di rumah ini. Tanpa ada jarak, tanpa ada waktu yang diberikan. Yaaa, aku tahu kau melakukan ini semua untuk keluargamu. Kau merelakan waktumu demi keluargamu untuk tetap bertahan hidup. Aku bangga padamu , Pah :")

Jika aku diberikan satu keinginan di dunia ini, aku akan meminta untuk kembalikan ayahku kelak. Kembalikan ia bersamaku, kembali bersama keluarga kecil ini. Aku sangat menantikan keajaiban itu, Pah. Aku menantikan keutuhan kebersamaan kita kelak. Aku akan menunggu sampai waktu itu datang.

Tetap semangat menjalani hari-harimu, Pah. Aku tau kau juga pasti merindukan kami, merindukan kita. Saat masa-masa sulit yang kau hadapi, kau pasti sangat membutuhkan pendengar untuk mendengarkan segala keluhanmu. Aku telah menitipkanmu pada Allah, kau tidak akan sendirian disana. Aku, mamah, kakak, dan adik-adikku selalu mendoakanmu. Mendekapmu dalam doa dan menciummu dalam sujudku. Aku berjanji Pah, akan menjadi anak yang baik dan turut akan perintah mamah di rumah. Aku tidak akan menjadi anak yang membangkang dan aku akan menjaga istrimu dan anak-anakmu lainnya saat kau tidak ada di rumah. Aku janji, Pah.

Sebelum aku sudahi curahan hatiku ini tentangmu, aku ingin kau mendengarkan ini, Pah.
Aku sangat menyayangimu dan amat sangat mencintaimu lebih dari kau mencintai keluargamu. Walaupun aku tidak pernah mengucapkan kalimat cinta padamu, tapi percayalah aku benar-benar saat mengatakannya. Aku mencintaimu lebih dari kau mencintai pekerjaanmu. Tetaplah semangat dan tetaplah menjadi hero didalam hidupku. Sekali lagi, Selamat Ulang Tahun, Papah. Aku mencintaimu . . .







Kira-kira kapan kita menghabiskan waktu bersama sampai lupa waktu ?
Ah, aku menunggu saat-saat itu  . . .




Friday 28 November 2014

Menunggu Pesan



Jam menunjukkan pukul 12.15 waktu Indonesia bagian istirahat. Aku masih berada di kelas siang itu, duduk manyun sambil menatap layar tab ku. Tiba-tiba ponsel yang ku taruh di dalam tas bergetar. Akupun bergegas membukanya. Saat itu ada 1 pesan masuk yang ku lihat namanya adalah Dia. Aku merasa aliran darah disekujur tubuhku berhenti, nafas terasa sesak, dan sekejap pikiran menjadi kosong. Ada apa ini ? Apa yang sedang terjadi ?

Selang beberapa menit, akupun membalas pesan singkat itu dengan balasan yang singkat pula. 5 menit aku melihat layar ponselku, tak ada jawaban. 20 menit, masih tidak ada jawaban. 1 jam, tidak ada jawaban. 2 jam, masih tetap tidak ada jawaban. 6 jam, benar-benar tidak ada jawaban. Aku kesal. Secepat kilat saat pesan itu datang tapi tidak ada lagi jawaban atas pernyataan. Hari pun sudah malam, aku tak banyak berharap akan balasan pesan tadi siang. Mungkin, pesanku hanya dibaca atau mungkin pesanku tak sampai ? Ah sudahlah aku sudah lelah dan bergegas pergi untuk tidur. Berharap semuanya tetap baik-baik saja.

Keesokan harinya, jam menunjukkan pukul 07.10 waktu Indonesia bagian sarapan. Aku membuka layar ponselku, tetap disana tidak aku temukan apa-apa. Berharap pesanku terbalaskan semalam, tapi semua hanya harapan.

Saat aku sejenak diam, ponselku kembali bergetar dan apa yang aku tunggu datang. Dia kembali mengirimkan pesannya seolah kemarin siang tidak pernah terjadi apa-apa, dia menanyai jam kuliahku pagi ini. Akupun membalas dengan singkat lagi. Sama seperti hal kemarin, 1 jam 2 jam 3 jam 4 jam sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 12.15 wib pesanku baru dibalas. Didalam pesan itu dia bilang, bahwa dia sudah mengirimi pesan sebelumnya, tapi pesan itu tidak terkirim. Entahlah, aku bingung dan hilang kendali. Akupun membalas pesannya, bahwa aku tidak apa-apa. 

Setelah pesan terakhir itu dikirim, tidak ada lagi pesan berlanjut sampai malam ini. Berkali-kali ku lihat layar ponselku tetap tidak ku temukan jawaban atas penantianku hari ini. Apa maksud ini semua ? Apa yang sedang terjadi dengan dia ? Mengapa ia kembali mengirimkan pesan singkat tanpa ia membalas apa yang telah aku kirim ? Aku rumit. Aku runyam. Aku menantikan kelanjutan pesan itu.
Yaaaa, sampai detik ini pun aku menantikan cerita bersambung kita . . .







Bisakah kau menggubris pesan singkatku tadi siang ?
Aku menunggu . . .



Merindukan Utuh


Ada yang kosong, ada yang tak lengkap
Ada yang hilang, jika hadirnya tak dekat
Ada yang sunyi, ada yang sepi
Ada yang redup, kalau tak ada yang menggenggam jemari

Aku kehilangan
Seperti jiwa pergi meninggalkan raga
Seperti pelangi pergi meninggalkan hujan

Aku menyusuri jalan, tanpa tahu aku dimana
Berada di tengah keramaian, tanpa merasakan adanya kebahagiaan
Kadang aku berfikir, apakah aku memang sosok mayat hidup ?
Atau seseorang yang sedang hilang ingatan ? Atau bahkan mungkin autis ? Entahlah, hatiku kosong, hampa, atau mungkin terlalu penuh hingga aku tidak mampu menerjemahkannya

Ada sesuatu yang sedang terjadi pada diriku. Tanpa aku tahu apa yang aku alami, tanpa aku tahu apa yang aku rasa. Aku tak utuh, benar-benar tidak utuh

Aku hanya ingin berteman dalam bisu, memperbanyak diam dalam kegelapan. Aku tidak ingin mendengar apalagi berbicara. Hanya kesendirian yang mengerti aku saat ini. Keramaian hanya memperparah keadaan, di saat sekeliling tidak mengerti apa yang aku mau.

Sampai kapan aku tak utuh seperti ini ?
Sampai kapan aku berhenti dalam sepi ?

Aku merindukan aku yang dulu. Merindukan saat semuanya memang baik-baik saja
Aku merindukan aku yang utuh. Tanpa tahu apa yang telah hilang ...







Gelap. Hening. Mencekam.
Aku terhempas . . .



Thursday 20 November 2014

Field Trip with Pharmacy (9 - 17 Nov)



Selamat malam untuk pembaca setia blog yang tidak seberapa ini. Malam ini, aku kembali ingin menulis tentang perjalanan yang luar biasa bersama teman-teman angkatan 2012 Jurusan Farmasi. Sebelum aku bercerita, malam ini aku juga ditemani secangkir teh hangat dan juga my memory milik Ost. Winter Sonata.

Aku ingin bercerita tentang perjalanan fieldtrip yang sudah sejak lama aku nanti-nantikan. Aku akan kembali mengingat tepat seminggu yang lalu. Saat itu, hari minggu tanggal 9 November 2014. Kami berkumpul di kampus untuk diberi arahan sebelum keberangkatan selama 9 hari di kota orang. Perjalanan kami bukan hanya sekadar jalan-jalan dan hura-hura. Selama 5 hari kami pindah kuliah di Poltekkes Jakarta II, disana kami belajar sekaligus ujian. Tidak menyenangkan bukan ? Setelah 5 hari nanti di Jakarta, perjalanan akan dilanjutkan menuju Bandung dan ditutup di kota Bogor. Selama perjalanan kami didampingi oleh Pak Igun dan Mba Ria. Bakalan ada ibu-ibu dosen, tapi mereka menyusul saat kami di Bandung. Hmmm, dipikiranku perjalanan kali ini akan sangat menyenangkan. Benar-benar menyenangkan. 

Singkat cerita, kami sudah meninggalkan kampus dan menyusuri jalan menuju pelabuhan bakauheni. Banyak hal yang kami lakukan selama perjalanan. Di mulai dari karaoke bersama, oper makanan dari depan ke belakang, bercerita dengan teman sebangku, iseng fotoin teman-teman yang tidur, videoin kelakuan konyol, merenung sepanjang jalan lewat kaca jendela, bahkan sampai ada yang berlalu lalang tanpa henti di dalam bis :'')

Baiklah kali ini aku akan kembali menyingkat cerita menjadi lebih singkat lagi dan lebih rinci. Kami sudah tiba di tempat penginapan yang akan menampung kami selama di Jakarta. Yaaaa, Wisma Maros. Wisma Maros terletak cukup strategis di daerah cempaka putih yang didepannya ada sekolah dan dibatasi oleh kali atau sungai atau rawa-rawa atau apalah itu. 
Kami juga sudah menempati kamar masing-masing. Saat itu, aku kebagian jauh dari teman-teman. Hanya kamarku yang berada di lantai satu, yang lainnya lantai dua dan tiga. Tapi, semuanya tidak merubah semangatku selama di Jakarta ha ha ha. Baiklah, berhubung waktu juga sudah menunjukkan pukul lewat tengah malam, kamipun bergegas tidur. Karena mulai besok, kami akan menghadapi hari-hari yang panjang bersama-sama ^^

Hari pertama (Senin) : Pengenalan dan kegiatan menerima materi 
Hari kedua (Selasa) : Kegiatan menulis jurnal dengan segala literatur buku 
Hari ketiga (Rabu) : Praktikum pembuatan tablet dengan metode masing-masing kelompok
Hari keempat (Kamis) : Latihan ujian tengah semester sekaligus uts asli
Hari kelima (Jumat) : Ujian Akhir Semester dan penutup pembelajaran di Poltekkes Jakarta II

Selama 5 hari di Jakarta, kami juga bermain. Mulai dari nekat menuju MKG sampai ke acara Bukan Empat Mata Trans7. Dan yang menjadi penghargaan yang tidak akan pernah dilupakan, saat aku bisa tampil nyanyi di acara break Bukan Empat Mata. Tidak ada motivasi dan tidak ada alasan yang kuat mengapa bisa aku seberani itu tampil maju di hadapan orang banyak. (Menghela nafas)

Singkat cerita tanpa terasa hari jumat sore kami sudah harus meninggalkan Ibukota Jakarta. Perjalanan dilanjutkan menuju Bandung. Kita di Bandung bakalan ditampung selama 3 hari di daerah Lembang tepatnya di hotel alam permai. Berhubung berangkat dari Jakarta sudah sore, jadi kita sampai di hotel sekitar jam 9 malam. Dan kita langsung cus bobo karena mulai besok kita bakal hunting berbagai wisata di Bandung.

Hari Sabtu : Pasar Baru - Trans Studio Bandung
Hari Minggu : Kawah Putih - Saung Gawir - Cibaduyut
Hari Senin : Labiomed Cibubur - Lampung

Terlalu panjang cerita kalau dijelasin tiap moment-momentnya. Bukan karena lupa atau males buat dijelasin, tapi karena semuanya udah terekam didalam otak yang sampai kapan pun ga bakalan lupa. Pokoknya 9 hari kemarin bener-bener menyenangkan, capeknya sama-sama, senengnya sama-sama, keselnya sama-sama, bahagianya pun juga sama-sama.

Big thxfulll ngetzzz buat ibu Gloria, Pak Ben, yang udah dampingin dan berbagi ilmu selama belajar di Jakarta. Makasih juga buat Jus Mangga, Alpukat, dan Jambunya. Makasih buat Pak Igun, Bu Yulyus, Bu isnen, dan Mba Ria yang selama perjalanan juga setia dampingin kita semua. Makasih juga buat Pak Irfani dll (Anggota Maros) yang berperan penting mulai dari nyiapin sarapan dan makan malam selama di Jakarta. Makasih juga buat babe-babe rombongan angkot gaul, angkot anarki yang on time nganterin dan jemputin kami semua selama kuliah di Poltekkes Jakarta II. Yang udah rela juga nungguin sampe tengah malem live show di Trans7. Makasih banget buat para TL kak rian, kak masha dan kakak TL lainnya, plus bapak supir yang tanpa lelah nganterin kita ke tempat-tempat tujuan sampai kembali lagi ke Bandar Lampung dengan selamat. Walaupun nyampe ganti bes 3 kali :""")

Makasih buat teman-teman angkatan 2012 Jurusan Farmasi, tidak ada sesuatu yang kurang alhamdulillah kita semua bisa ikut fieldtrip semua. Makasih buat keceriaannya, makasih buat keisengannya, makasih buat kekonyolannya, kelakuan tololnya, dan makasih buat semua teman-teman yang sudah berperan dalam mengambil dokumentasi. Mungkin ini perjalanan terakhir kita, yang lengkap tanpa satu kurang apapun. Sebenernya sedih banget-bangetan ternyata ga kerasa udah tanggal 17 dan kita mesti balik lagi ke Lampung. Perjalanan 9 harinya sudah lewat begitu saja. Tapi bakalan lebih sedih lagi, kalau semua ingatan memori bersama kalian hilang gitu aja. Kelak, kita akan mengingat perjalanan kita sampai kapanpun. Panas, dingin, kesel, seneng, marah, bahagia sudah kita lalui selama 9 hari ini dan semuanya begitu mengesankan.

Terakhir, sebelum aku menutup cerita malam ini. Aku ingin mengucapkan sesuatu hal yang mungkin baru aku sadari sekarang bahwa aku bahagia bisa menjadi bagian dalam keluarga Farmasi 2012. Aku bahagia bisa bertemu dan diperkenalkan dengan teman-teman yang baik dan lucu. Walaupun memang terkadang kita sering berbeda pendapat dan egois satu sama lain, tapi itu semua hanya kekurangan yang memang wajar. Aku percaya, bahwa manusia memang tidak ada yang sempurna di dunia ini. Terima kasih kembali untuk keceriaan yang sudah mewarnai keseharian kita selama ini. 
Semoga kita tidak pernah berubah sampai kapanpun dan dimanapun . . .







For love :
mufid, tante, nisa, bayu, bayyin, cane. deliana, delvi, devi, dian ros,
dian mar, dogi, dwi okta, eko, erissa, fanny, ebol, gita ox, gita sahila, mamake,
ilham, marfika, sekar, monic, aulia, omat, tiwi, pl, ute, riska devi, ses, aji, oma, 
riza, sevin, siska, kiyay, njop, yuke, dan yusuf





Wednesday 29 October 2014

Happy 20th Birthday, Gita Oxtaria





Selamat Ulang Tahun, Gita Oxtaria
Semoga segera bahagia . . . ^^




Tuesday 7 October 2014

Dua Tahun Setelah Kepergianmu

Selamat malam, kamu. Tak ada henti aku mengucapkan selamat malam kepadamu. Ini malam kedua kamu kembali menghirup angin Bogor. Apakah ada yang berbeda semenjak pertemuan kita sejak itu ? Aku harap semuanya baik-baik saja. Termasuk perasaanmu. Aku masih mengingat saat pertemuan kita kemarin. Rasanya seperti mimpi yang tak pernah nyata. Setelah sadar bahwa kini kamu memang sudah pergi meninggalkanku kembali di kota ini. Ada yang hilang, ada yang tak lengkap.

Aku ingin sedikit bercerita tentang perasaanku setelah membaca pesan singkat darimu siang kemarin. Saat mengetahui bahwa kamu harus meninggalkan Lampung, aku hanya bisa gigit jari. Sulit menafsirkan perasaanku siang itu. Ingin menghalangimu untuk jangan pergi, tapi aku sadar, apalah arti aku dihidupmu. Ingin membiarkanmu pergi, tapi hatiku tak bisa menipu, bahwa aku benar-benar sedih saat itu. Dihari yang sama, kakakku juga kembali ke kotanya. Saat malam aku mengantarnya ke stasiun, perasaanku hancur. 
Aku benar-benar merasa menjadi orang yang paling menyedihkan malam itu. Ditambah pula aku mengingat saat aku mengantarkanmu juga ditempat ini, 3 tahun yang lalu. 

Seiring menyusuri jalan, aku mengundang semua ingatan saat bersamamu. Saat aku berhenti di lampu merah Rumah Sakit, aku mengingat kita. Menoleh dan melihat kamu mendekatkan motormu tepat disebelah motorku. Mengulurkan tanganmu kepadaku dan berkata untuk meninggalkan motorku lalu pulang bersamamu. Malam itu aku senang, walaupun penyampaiannya cuek tapi didalam hatiku aku tersenyum. Sepanjang jalan kamu membuntutiku dari belakang. Sesekali aku melihatmu dari kaca spion dan tersenyum kecil. Saat sosokmu tak terlihat dari kaca itu, aku mencarimu. Dan tiba-tiba, kamu muncul kembali di kaca itu. Entahlah, malam itu aku senang tapi aku juga kesal padamu. 

Sampai tiba dipersimpangan jalan kita berpisah menuju rumah masing-masing. Aku benar-benar senang. Pertemuan setelah perpisahan 2 tahun yang lalu menjadikan cerita dan moment yang tidak akan aku lupa. 
Tapi, berbeda dengan malam kemarin. Saat aku menoleh dilampu merah itu, aku tidak lagi melihat sosokmu disampingku. Aku tidak lagi melihat uluran tanganmu untukku, dan aku juga tidak lagi mendengar suaramu. 
Sepanjang jalan aku melihat kebelakang dari kaca spion, tapi aku tak berhasil menemukanmu. Sesekali lagi aku mencarimu, aku memang tidak menemukan apa-apa. Ya malam ini berbeda. Ku kira omonganmu siang tadi hanya gurauan. Tapi ternyata, kamu memang benar-benar telah pergi meninggalkan kota ini. Aku tidak bisa menahan jatuhnya air mata. Padahal baru kemarin kamu membuatku tersenyum senang, kamu membuat jantungku naik turun tanpa henti saat pertemuan kita. Tapi sekarang, aku benar-benar tak berdaya.

Dulu, saat kamu kembali aku tidak pernah peduli. Bahkan kamu pergi lagi pun aku benar-benar tidak menggubrisnya. Itu semua karena aku telah terbiasa tanpamu. Terbiasa tanpa kabarmu. Tapi sekarang, saat aku tau kamu datang lalu pergi kembali, aku merasakan sedihnya saat pertama kali kamu meninggalkanku dan LDR. Mengapa aku harus merasakan hal itu kembali ? :(((((

Kalau saja aku tau begini, lebih baik kita tidak perlu bertemu kemarin. Dan aku tetap bersikukuh menolak ajakanmu. Tapi semua sudah terlambat, semua sudah terjadi. Aku berharap semoga kita tidak usah lagi bertemu. Karena semuanya hanya memperparah keadaan dan perasaanku. Dan semoga jika nanti kamu kembali lagi, aku bisa untuk tidak menggubrismu.

Mungkin, aku harus benar-benar belajar menjadi orang yang tidak peduli. Mungkin, aku harus benar-benar belajar menjadi perempuan yang tahu diri. Semoga aku bisa terbiasa lagi tanpamu disini. Semoga aku benar-benar lupa dengan semua yang sudah terjadi . . .

Oya, sebelum aku mengakhiri tulisan ini aku ingin mengingat, bahwa tepat hari ini sudah 2 tahun setelah kepergianmu. Tidak ada yang berubah, aku masih disini sendiri, berteman dengan masa lalu yang dulu kerap aku jadikan musuh terbesar dalam hidupku . . .




Kamu bilang pertemuan kita tidak akan menyisakan luka. 
Tapi ternyata kamu salah, aku terluka . . . 




Monday 6 October 2014

Setelah Bertemu Kamu


Selamat Malam Dunia. Selamat Malam Kamu. Malam ini aku kembali menulis tentangmu. Tulisan sederhana ini kuketik ketika mataku telah terantuk dan harusnya aku sudah meringkuk diatas kasur. Tapi, demimu, aku rela melakukan apapun, meskipun tanpa sepengetahuanmu.

Yaaa . . aku berada diantara banyaknya orang memandangiku dan bertanya-tanya. Jantungku berdebar-debar menunggu kamu. Pesanmu yang kubaca lagi membuat senyumku mengembang, kamu sudah di tempat janji kita untuk bertemu, yang sebentar lagi akan tergenapi. Aku menatap wajahmu, kamu menatap wajahku.

Love Tea kala itu seperti memahami kita, aku dan kamu duduk berdua, bertatapan, dan memulai cerita. Sudah lama kita tidak pernah seperti ini. Ada yang beda setelah lebih 2 tahun yang lalu kita bertemu, saat aku mengembalikan hatimu. Style rambut yang cool, kumis tipis yang sekarang mulai menebal, dan suara khas anak rantau. Aku mulai ragu setiap memandang matamu. Ada perasaan rindu yang tersembunyi disana.

Benar, kamu memulai cerita hidupmu bersamanya setelah pergi meninggalkanku. Kerinduan yang begitu mendalam menyebabkan pikiranmu selalu tertuju padaku. Entahlah apa maksud ini semua, bahkan aku tidak bisa menyimpulkan apa maumu. Kamu memang pernah menjadi bagian terpenting dalam hidupku. Dulu... 
Sekarang aku hanya ingin menganggap kamu seperti angin malam yang berlalu lalang tanpa singgah. 

Suasana malam itu mulai mencair saat aku menceritakan segala keresahanku selama ini. Dan sebuah sambutan tangan darimu disetiap pernyataan atau jawaban dari pertanyaanmu. 
Maafkan aku yang lebih memilih untuk lari seperti ini. Maafkan aku yang telah berhenti memperjuangkanmu.
Ku kira semua telah selesai. Ku kira semua benar-benar tidak akan ada cerita bersambung. Tapi nyatanya, kamu baru menyadari seseorang yang ada dibelakangmu dulu, kini telah pergi jauh meninggalkanmu.

Kamu berbicara untuk berani mengambil resiko. Resiko yang besar berbanding lurus dengan apa yang akan kamu dapatkan. Asal kamu tau, akupun demikian. Mengambil resiko untuk lebih memilih pergi dari kehidupanmu. Meskipun jauh didalam hatiku masih tersimpan rasaku untukmu. Aku menghiraukannya, tidak menggubrisnya sama sekali. Aku tau semua hanya hasrat sesaat, semua hanya akan memperparah keadaan. Aku benci diriku yang lemah. Aku benci diriku yang tak berdaya dihadapanmu. Bisakah kamu mengerti apa yang aku rasakan selama ini ? Mencintai dengan tulus seseorang yang lebih memilih pergi dengan orang lain. 
Kadang aku berfikir apakah aku terlalu bodoh dalam mencintaimu ? 

Pertemuan kita malam itu ku anggap hanya sebagai salam damai. Mencairkan suasana yang dulu sempat dingin karena sikapku yang begitu egois.  

Sebelum aku mengakhiri tulisanku, aku ingin bertanya padamu. Apakah kamu percaya pada takdir Tuhan ? Bahwa jodoh tidak akan pernah tertukar. Bahwa rezeki sudah ada yang mengaturnya. Mungkin aku percaya itu. Aku percaya kehendak Tuhan yang telah menyettingnya sedemikian baik untuk hambaNya. Sekarang, aku memang berhenti mengejarmu. Tapi, aku tidak pernah tau apakah suatu saat nanti aku akan kembali menggilaimu ? Entahlah aku tidak ingin berfikir terlalu jauh.

Aku percaya, bahwa Darwis Tere Liye menuliskan seperti ini :

Jika dua orang memang benar-benar saling menyukai satu sama lain, bukan berarti mereka harus bersama saat ini juga. Tunggulah di waktu yang tepat, saat semua memang sudah siap, maka kebersamaan itu bisa jadi hadiah yang hebat untuk orang-orang yang bersabar. Sementara menanti, sibukkanlah diri untuk menjadi lebih baik. Waktu dan jarak akan menyingkap rahasia besarnya, apakah rasa suka itu semakin besar, atau semakin memudar . . . 






Untuk seseorang yang senang datang lalu pergi . . . 
Selamat Malam, Bogor :))




Sunday 28 September 2014

:)


Mungkin kamu senang dikejar. 
Namun mungkin kamu tak merasakan lelahnya mengejar.
Aku takut kamu terlalu senang berlari.
Sampai kamu lupa aku sudah berhenti jauh-jauh hari  . . . .






Yaaaaa, aku berhenti  . . .




Monday 1 September 2014

Now, Aku Tingkat Tiga ^^

Selamat Malam. Hari ini hari pertama kembali kuliah. Hari ini gw dan teman-teman se-angkatan resmi jadi mahasiswa tingkat tiga alias tingkat akhir. Ga kerasa udah jalan tahun ke-3 kuliah disini. Dan gerbang KTI pun sebentar lagi akan dimasuki. Tadi pagi udah apel pagi pembukaan di tahun ajaran semester ganjil 2014. Kajur udah buka secara resmi untuk kita semua memberikan apresiasi terhadap seluruh mahasiswa jurusan. 

Sesudah apel, mata kuliah pertama dibuka sama matkul Metodelogi Penelitian alias Metlit. Apasih metlit ? Pokoknya selama 1 semester ini kita disuruh membuat gambaran proposal yang bakal jadi bekal dan latihan buat ngadepin KTI akhir nanti. Sebenernya mudah untuk UTS dan UAS-nya cuma matkul nya emang bener-bener nguras tenaga, pikiran, dan hati. Eaaaaa.

Jujur, mulai hari ini kuliah emang udah mulai. Dan gua udah menginjakkan kaki di semester 5. Tapi raga gua memang belum balik dari liburan kemarin. Dan entah tertinggal dimana. Berharap raganya cepat kembali mengisi jiwa yang kosong ini.  

Hmmm. Apasih arti semester 5 ? Macam gua yang pikirannya mau main terus, mau jalan-jalan terus dan mau ga mau, suka ga suka gua  harus lebih memikirkan nasib gua di semester ini gimana. Semoga gua dan teman-teman se-angkatan bisa ngelewatin semester 5 ini sampai akhir dengan penuh semangat yang menggebu-gebu. Amiiin ya robbalalamin. 

I'm Happy. Now, Aku Tingkat Tiga :))




Haeeee. Sebelum otw, narsis dulu.
Aku ciap culiah ^^






Saturday 30 August 2014

Terminal RJ - Kalianda - Bandar Lampung


        Selasa, 26 Agustus 2014. Perjalanan liburan terakhir semester 4 kita touchdown di Kota Kalianda. Disini kita dapet undangan ke rumahnya tante alias anes alias anestaria. Perjalanannya cukup lama dan cukup pance juga, kita berangkat dari Terminal Rajabasa udah jam 10 pagi dan tiba di Kalianda (Pasuruan Bawah) itu sekitar jam 12 -an.

        Sesampai disana kita isoma dulu dan kaget banget ngeliat kamar mandinya si tante ada air terjun swingggggggggg. Airnya jernih banget air gunung dan itu air ngucur ga berenti , surga banget deh pokoknya.
 Setelah isoma kita udah dijemput sama mobil angkutan umum kita siap nyusuri jalan Kalianda hari ini. Rutenya hari ini kita ke Krakatau Kahai Beach dan keliling gunung. Ternyata Pantai Kahai seru bingit ga nyesel jauh jauh kesana. Dan keliling gunung pemandangannya indah banget cocok untuk iklim-iklimnya anak galau hahahahaha. Pokoknya pengen seminggu lebih lama deh mengukir cerita di Kalianda. Karena waktunya mepet jadi kita malemnya pulang deh. Pokoknya seruuuuuu banget, maacih tante dkk aku senang penutup liburan yang seruuuuuuu ....

       Udah ah berhubung badan lagi ga fit gamau cerita banyak hehehehe. Tenang dapet bonus kok heheheh




Salam Kahai dari Kalianda :-)




Tuesday 19 August 2014

Selamat Pagi ^^


Selamat Pagi Bandar Lampung \o/
Aku sudah kembali. Kenapa Bandar Lampung jadi sejuk gini ya ? Hehehe. Ini pagi hari kedua di Bandar Lampung setelah meninggalkan Ibukota Minggu kemarin. Mau lanjut bobo unyu ah berhubung guling minta dipeluk terus. 

Btw, bonus pap selfie nih tatah ....



Cawat aja aku tungguin sampai dateng. Apalagi jodoh hehehehe



Friday 15 August 2014

Jakarta Kota - Bogor - Jakarta Kota




Selamat malam. Malam ini aku ditemani heaven cover by Boyce. Pengen berbagi cerita tentang hari ini hari yang full sama temen-temen SMA. Jadi cerita kami bertiga, Gua, Dennis, dan Hera. Gua di Pluit, Dennis di Depok, Hera di Jaksel (UP). Rencananya pengen maen jalan-jalan karena bosen juga mainnya di satu kota. 
Si Hera ngajakin buat maen ke daerah tempat dia. Sebelumnya gua sama Dennis jg mau maen ke daerah depok. Berhubung Hera ngajakin, jadi Gua sama Dennis nekat maen ke daerahnya Hera. Singkat cerita, Gua ketemuan sama Dennis di Pluit. Dan kita berangkat menuju Stasiun Jakarta Kota naek kopami yang supirnya bener-bener begajulan bawa itu bus. Oya, ini pertama kalinya Gua nyicip naik kereta. Dan gua banyak nanya-nanya juga sama Dennis. Dia ahli banget deh masalah travelling. Lanjut cerita kita naik kereta langsung ke arah Stasiun Univ. Pancasila. Sepanjang perjalanan kita ngobrol. Dari yang ngomongin tentang cerita dia berangkat ke Pluit, cerita jaraw yang sekarang makin parah dikongek, sampe cerita gosip kalau si Oscar udah nyabulin anak orang di Bandung (mitos).

Singkat cerita kita sampai deh di Univ. Pancasila. Dan ketemu Hera. Berhubung waktunya juga udah masuk untuk soljum. Si Dennis soljum dulu. Gua dan Hera lanjut ke kosan dia. Sampai disana kita cerita-cerita banyak hal deh. Sampai akhirnya si Dennis dateng. Duduk-duduk ngangin sambil nyeritain "ayam kampus" you know ayam kampus ? chicken collage ? hahahahaha

Jam udah nunjukin pukul jam 3 sore lebih, perut juga keroncongan. Kita nerusin perjalanan menuju Bogor. Singkat cerita sampai deh di Bogor. Ternyata bener Bogor punya iklim yang unik, punya pemandangan yang indah juga. Di Bogor kita cuma berenti di Mall Botani Square, cuma numpang makan dan jalan-jalan unyu bareng. Sempet gabut nyari makan yang pas. Akhirnya ke Rice Bowl. Si Dennis apes banget ternyata makanannya penuh dengan bawang bombay buakakakak. Selesai makan, kita selfie dulu bareng. Sampe manggil mba-mba waiters nya juga. Singkat cerita jam udah nunjukin pukul 5 sore. Dan kita semua mau cau berhubung perjalanan juga masih panjang. Pas baru keluar pintu mall, apes banget hujan turun dengan derasnya. Untung ada ojek payung, kita ngojek deh bertiga.

Singkat cerita, Hera ga ikut balik ke Jakarta. Jadi Gua dan Dennis terus menuju Stasiun Bogor. Apes banget, pas baru nyampe Stasiun Bogor hujannya makin deres. Karena hari juga udah makin malem, kita terobos aja hujannya. Ngelewatin jalan yang super licin sampe nerobos jembatan penyebrangan yang atap di atasnya itu gak ada :( Untung si Backpacker bawa jas jadi kepalanya ketutup sama jas ujan.

Dan penderitaan belum selesai. Kita masih ngelewatin guyuran hujan Bogor dan itu dingin. Keretanya dateng dan kita duduk sambil bebersihan karena Hujan Bogor. Pas naik bodoh banget kita gatau itu kereta jurusan Jakarta Kota atau bukan. Dan karena salah kita turun deh. Dan itu masih hujan :( Pas udah turun, eh ternyata keretanya bener dan kita mau gamau naek lagi. Karena salah jalan, akhirnya kita nerobos rel kereta yang bisa dibilang ekstream bingit. Untung jg dulu pas SMA lompat harimau gua bagus, jadi gua mahir dalam lompat melompat hahaha.

Skip, sampai deh kita didalam kereta dan duduk sambil ngeringin badan yang kuyup abiezz. Keretapun jalan.
Sepanjang perjalanan ada aja hal yang diketawain. Dari hal anak-anak yang ngeliatin kita selfie, suami takut istri, sampe mba-mba cleaning service di kereta pun dihujat sama Dennis ckckck. Waktu udah nunjukin pukul 8 malem, dan kita tiba di St. Jakarta Kota. Disini Gua dan Dennis berpisah. Dia balik lagi ke Depok dan gua lanjut ke Pluit. Oke cerita selesai.

Hari yang cukup melelahkan. Hari yang cukup menyenangkan.
Walaupun mati beku endingnya.
Thanks buat Dennis yang udah ngebimbing dan ngasih ilmu jg di kota orang. Maacih juga buat Hera, nerima tamu jauh dan jalan-jalan ke Bogornya. Btw, kapan-kapan pengen deh lanjutin jalan-jalan ke kota Bogor lebih lama lagi. Saya tertarik dengan kota Bogor. See you next time teman-teman SMA seperjuangan :)))

Nih pap selfie kita tadi



2 tahun lebih ga ketemu setelah kelulusan SMA. 
Ga ada yang berubah :))




Diajakin foto selfie karena kereta nya ga rame.
Btw, si Dennis request itu foto yg kiri atas dia bilang kalau dia kaya kena stroke ahahaha (dia loh yang bilang)








Wednesday 13 August 2014

Jomblo Punya Cerita


Selamat malam gitslicious. Sebelumnya mohon maaf lahir dan batin untuk pecinta pembaca blog ini. Gimana liburannya ? Pertanyaan sederhana tapi bisa buat jadi galau. Malam ini baru sempet nginjakin tangan lagi di blog. Pengen update tentang liburan semester ini.  Jadi kemaren sempet ng-rencanain buat liburan bareng temen-temen kampus. Tapi apa daya, gatot alias gagal total. Kenapa gatot, terlalu banyak hal yang menurut kasat mata sih simple tapi dibuat kompleks. Dari rencana mau liburan ke Yogyakarta sampe pindah lagi ke Bandung terus ke Jakarta ke Bandung lagi dan balik lagi ke Jakarta dan kesimpulan akhir yang didapat, tidak untuk kemana-mana. Sedih ? Iya. Kecewa ? Banget. Terlalu banyak kendala yang akhirnya kita sepakat buat mutusin ga liburan bareng semester ini.

Karena ga pengen sia-siain liburan semester sebelum sibuk KTI, akhirnya gua berangkat sendiri ke Jakarta. Bosen sih cuma bisa nya ke Jakarta, tapi daripada cuma di Bandar Lampung, lebih baik berangkat aja walaupun tau kalau keadaannya ga seleluasa kaya di Bandar Lampung. Hari ini udah menginjak hari ke-4 gua disini. Di Jakarta ga pengen lama-lama. Orang tua juga udah nyuruh pulang. Dan baru aja di sms mama kalau tiket udah di booking. Aku ciap pulanggggggg.

Liburan ga perlu rame-rame. Liburan ga perlu sama pacar. Liburan ga perlu mahal. Liburan ga perlu jauh. Cuma bermodal niat dan lo happy di setiap momentnya jamin deh liburan lo bakal asik dan seru bingit. Udah ah, berhubung badan minta istirahat lebih, aku mau bobo unyu duyu. Btw, bonus pap dari sini☺




Foto selfie di bus. #JombloPunyaCerita



Monday 4 August 2014

My Future My Love

Siang ini rumahku sudah turun hujan membasahi kaca jendela kamar. Itu tandanya aku siap mempersilahkan kegalauan masuk merasuki jiwa tubuh ini. Satu yang terlintas didalam benakku sekarang, "dimana dia ?" Yaaaa, dia . . . Dia yang selama ini aku tunggu-tunggu. Dia yang selama ini aku cari-cari. Dia yang selama ini aku damba-dambakan . . .
Hidup memang terasa lebih lengkap jika kita berada diantara orang-orang yang sangat berharga dalam hidup ini. Memang cukup memiliki keluarga dan teman-teman yang selalu memberikan keceriaan, namun aku juga wanita yang ingin merasakan dicintai dan disayangi oleh laki-laki yang kelak akan menemaniku, menjadi imamku, menjadi ayah dari anak-anakku dan mendampingi hingga sisa hidupku berakhir.

Aku berdiri didepan cermin mengenakan gaun pengantin dan memegang sekumpulan bunga-bunga yang wangi dan indah. Aku melihat diriku disana, aku terlihat gugup, jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya, mulutku keram tak bisa menggerakkan sedikit demi sedikit, dan pikiranku terasa sesak. Yaaa, ini hari pernikahanku. Hari dimana aku mengakhiri kesendirian hidupku. Hari dimana aku benar-benar merasakan bahwa aku menjadi wanita seutuhnya. Tetesan air itu jatuh membasahi pipi, aku bertanya apakah ini yang namanya kebahagiaan ? Entahlah, aku benar-benar merasakan sangat bahagia hari ini . . .

Tak lama, aku dipanggil untuk keluar karena acara akan segera dimulai. Akupun duduk dan jantungku semakin berdetak lebih cepat 3x dari biasanya. Dan tak lama aku duduk, dia.... Dia datang . . . Dia datang menghampiriku dan menatap kedua mataku, aku melihat kebahagiaan yang serupa dimatanya, dan dia membisikkan kalimat padaku 
"today, our day. Kamu siap ?" dengan senyum manis lesung pipinya
aku benar-benar sangat bahagia, aku benar-benar tidak bisa berkata sedikitpun. Aku membalas kalimat itu dengan sebuah anggukan kecil yang menyimbolkan aku siap menghadapi hari ini. . .

Singkat cerita, aku telah dipinang oleh laki-laki yang telah dijodohkan untukku. Laki-laki yang berada didepanku kini telah menjadi milikku, laki-laki ini telah menjadi pemimpinku, dan laki-laki ini telah menjadi imamku. Dia menyambut tanganku dan aku menerima sambutan tangannya. Aku menggenggam kuat lengan kanannya dan kamipun berjalan ke atas pelaminan. Aku benar-benar bahagia dengan dihadiri kerabat, teman-teman, guru-guru, dan keluarga besar kami. Kebahagiaan mereka benar-benar terlihat dari cara mereka melihat kami berjalan, dari cara mereka memberikan tepuk tangan bahwa kami benar-benar telah menjadi pasangan yang utuh dan abadi, dari mereka memberikan senyuman manis kepada kami. Hari ini, benar-benar menjadi hari kami. Dan mulai hari ini kami akan melewati semuanya berdua. Kami akan menjadi keluarga yang penuh cinta. Memiliki anak laki-laki dan perempuan, cantik dan tampan. Kami akan menjadi keluarga yang tidak akan pernah haus akan kebahagiaan. Dan kebahagiaan ini tidak akan pernah berakhir meskipun hidup kami telah berakhir . . .

Yaaaa aku terbangun. Aku tertidur karena hujan tadi siang. Dan tersentak diam lalu tersenyum. "Indah"  . . . Aku berkata indah. Mimpiku sangat-sangat indah. Aku tertawa, mengapa bisa aku memimpikan itu semua haaa (menghela nafas) . . .

Aku masih berumur 19 tahun. Ya 19 tahun. Terlalu muda untuk memikirkan itu semua. Tapi manusia tidak pernah salah dengan apa yang mereka mimpikan. Aku hanya berharap bahwa mimpiku benar-benar menjadi kenyataan kelak 5 atau 6 tahun lagi. Tidak untuk sekarang. Tapi untuk nanti. Aku harus belajar keras dan giat menyelesaikan pendidikanku, mendapatkan pekerjaan dan mapan. Iya. my dream will come true. We'll see you later with all readiness.


Me. You. Here. One Day :))







Thursday 17 July 2014

^^


Untuk beberapa alasan aku terus tertawa
Saat ku dengar suara lucumu, saat dua mata kecilmu menatapku
Aku jadi grogi  . . .




Saturday 28 June 2014

Bulan Ramadhan ^^




WELCOME RAMADHAN

Alhamdulillah masih bisa nikmatin bulan ramadhan tahun ini
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa semuanya
Jangan lupa jadwalin bukber dan solat tarawih bersama ya :))



Tuesday 17 June 2014

Apa Ini ?


Ketika melihat kenyataannya, saya hanya duduk sambil berpura-pura menyimak dosen yang mencoba menyimpulkan materi yang kurasa lebih mirip lagu nina bobo.
Entahlah . . .
Aku mulai muak dengan bangku perkuliahan yang mungkin tak pernah mengajarkan permasalahan nyata kehidupan dan justru banyak tugas dan catatan yang ku kira partitur lagu kegundahan ujung usia muda.

Beritahu aku apa tujuan dari semua ini ???





Diam, Ruang2 ukuran 4 x 6 
tempat saksi bisu para insan mahasiswa semester 4
"Aku termenung . . ."




Friday 6 June 2014

It's True


Apa kamu pernah ngerasain ada dititik dimana kamu merasa selalu sendiri ?

saat kamu merasa kesepian ?

saat kamu merasa apa yang kamu miliki sekarang belum bisa bikin kamu bahagia ?

saat kamu merasa hidup kamu ga ada artinya ?

saat kamu merasa pengorbanan buat seseorang itu ternyata sia-sia ?

saat kamu merasa sedih karena ditinggalin ?

saat kamu udah ga kuat lagi buat pura-pura tegar ?

saat kehilangan orang yang kamu sayang ?

saat kamu butuh seseorang buat jadi moodboster kamu tapi no one there ?

saat kamu udah bisa buka hati untuk orang lain,
 tapi dia juga yang buat kamu kembali terpuruk karena cinta ?

saat kamu merasa semua orang sama aja ?

saat kamu merasa capek banget ngejalanin hidup ?

saat kamu pengen banget hilang ingatan ?

saat kamu kangen sama saat bareng-bareng orang yang disayang ?

saat kamu harus merelakan kepergian seseorang demi kebahagiannya ?

saat kamu merasa sedih tapi cuma bisa dipendem sendiri ?

saat kamu pengen marah tapi ga ada yang harus disalahin ?


saat kamu sayang sama orang tapi kamu disia-siain ?

saat kamu bertahan untuk seseorang, tapi dia ninggalin kamu untuk orang lain ?

saat kamu memprioritaskan seseorang tapi dia menjadikan kamu sebagai pilihan ?

saat kamu merasa pengen balikin semuanya kaya waktu dulu ?

saat kamu pengen semuanya berjalan seperti apa yang kamu mau ?

saat kamu mau orang-orang yang kamu sayang selalu ada disisi kamu ?

saat kamu mempertahankan sebuah benteng kuat dalam sebuah hubungan tapi seseorang datang menghancurkan semuanya ?


I felt everything. I wrote. It's so sad. . .
But, I've to be strong enough to face my new beginning there :)))



Thursday 8 May 2014

Aku Pergi Iya. Kan Sudah Ada Dia . .



Kisah kita sudah berakhir hampir 8 bulan. Tetapi semuanya masih terlihat sama sampai sekarang. Sapamu, senyummu, tatapanmu, tingkahmu bahkan sampai perhatianmu kepadaku. Aku tak tahu apa arti ini semua. Semuanya terlihat seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Semuanya terlihat seperti tidak pernah ada kata perpisahan. Jika kita bersama mengingat awal pertemuan kita, semuanya terlihat indah. Aku tidak pernah membayangkan kita berjalan sampai sejauh ini. Melawan perbedaan, melangkah menyusuri jalan, dan mewarnai kehidupan satu sama lain. 

 Seminggu setelah kepergianmu, aku membiasakan diri tanpa hadirmu disisiku. Aku tetap melakukan rutinitasku seperti biasanya. Dan kamu . .  tetap berlalu lalang dihadapanku. Aku mencoba untuk tidak peduli, untuk tidak melihat bahwa kamu ada dihadapanku. Tapi semuanya terasa berat, mataku enggan menolak. Hatiku tak bisa berbohong bahwa aku, ingin melihatmu.

Suatu ketika, kamu menghubungiku dan kita saling menyapa hingga akhirnya kita kembali dekat. Aku baru tau ternyata kedekatan kita hanya sebuah hubungan baik sebagai mantan kekasih. Aku mendapat kabar bahwa sebenarnya kamu sudah memiliki penggantiku. Apa kamu tau apa yang aku rasakan saat itu ? Semua terasa sesak seakan berakhir begitu saja. Semua terasa gelap seperti cahaya yang tidak pernah menyala.
Aku sadar, aku memang bukan siapa-siapa. Untuk melarangmu saja aku tidak memiliki hak. Tapi, apakah kamu pernah menghargai sedikit perasaanku ?

Sampai saat itu aku sadar bahwa aku memang tidak lagi menjadi orang nomor satu didalam hatimu.
 Ternyata aku salah menafsirkan semua perlakuanmu terhadapku. Semua terasa sakit dan akan lebih menyakitkan lagi jika aku terus menerus larut dalam kisah cinta ini. Jika aku tau akhirnya seperti ini, aku tak ingin kedekatan ini terjadi. Aku tak ingin mendengar suaramu saat menyapaku, aku tak ingin membalas semua pesan singkatmu yang lugu tapi manis. Bisakah kau bayangkan rasanya jadi orang yang setiap hari terluka hanya karena ia tak tau bagaimana perasaan orang yang dicintainya ? Bisakah kau bayangkan rasanya jadi aku yang setiap hari harus melihatmu bersamanya ?

Aku menulis ini ketika mataku tak kuat menahan tangis. Aku menulis ini ketika mulutku tak kuat untuk berkeluh. Aku mengingatmu sebagai sosok yang pernah hadir. Meskipun tak pernah benar-benar tinggal. 
Aku hanya persinggahan, tempatmu meletakkan segala kecemasan, lalu pergi tanpa janji untuk pulang.

Semua berlalu dan semua cerita pasti punya akhir.
Akhir yang ku pilih adalah pergi dari kehidupanmu.
Aku harus belajar tak peduli. Aku harus belajar memaafkan juga merelakan. . .




Untuk teman saya, yang tidak saya sebutkan namanya . .
Kuatlah teman,
Sederas apapun hujan akan tiba saatnya pelangi itu datang :")





"Aku pergi ya, Kan sudah ada dia . . . "




Monday 31 March 2014

#suratuntukmantan #suratuntukruth

Hai, kamu apa kabar ? Pertanyaan yang selalu aku tanyakan disetiap kali aku mengingatmu
Apa kamu baik-baik saja ? Sudah lama kita tidak berjumpa setelah pertemuan singkat sebulan yang lalu di persimpangan jalan dekat rumahmu. Ingatan itu masih sangat jelas dimana kita bertemu 
seperti mimpi saja. Ah, mungkin kamu sudah melupakannya, tapi tidak untukku.

Selain aku ingin tahu kabarmu, aku juga ingin tahu bagaimana kehidupanmu sekarang. Bagaimana kuliahmu ? Bagaimana aktivitas kuliah ? Dan juga apa kamu masih bersamanya ? Semua ini memang terdengar kepo. Tapi, semua pertanyaan ini ialah pertanyaan yang enggan aku tanyakan langsung padamu. 
Bagaimanapun juga sulit bertemu denganmu apalagi berbicara langsung dengan dirimu.

4 hari yang lalu aku datang ke sekolah SMA ku, SMA mu. Aku duduk di kantin sambil meneguk air mineral yang dingin. Tiba-tiba saja aku tersentak diam. Kamu tahu apa yang aku pikirkan ?
Aku mengingat saat kita masih bersama disini. Kantin ini juga menjadi saksi bisu kebersamaan kita. Memang tidak banyak kenangan kita disini, tapi semua masih teringat jelas di kepalaku. Aku mengingat betul saat kamu membawakanku sarapan dan kamu memberinya ditempat ini. Aku juga mengingat saat aku memintamu untuk mengajariku Matematika. Dan juga aku mengingat saat aku makan bersama teman-teman, kita saling memandang dari kejauhan. Apakah kamu ingat akan semua hal itu ? Aku tidak memaksamu untuk mengingat itu semua. Aku hanya mengenang ternyata kebersamaan kita dulu cukup indah untuk dikenang.

Selang beberapa menit aku terbangun dari kediamanku dan sadar ternyata semua telah berubah. Semua tak lagi sama setelah kamu meninggalkanku sejak 2 tahun yang lalu. Mungkin sekarang aku sedang merindukanmu. Merindukan suaramu, merindukan aroma tubuhmu ada dihadapanku, dan merindukan akan kebersamaan kita. Kadang kala aku juga tidak mengingatmu sama sekali. Tapi tetap, masih kamu yang berdiam didalam kepala. Aku tahu mungkin kamu tidak akan melakukan hal yang sama. Karena itu semua hanya membuang waktumu saja. Aku tidak akan pernah berubah. Dan aku tidak akan melupakanmu. Aku masih seperti dulu, yang membedakannya hanya... Kamu tidak lagi bersamaku 

Terakhir, kelak kamu menyempatkan membaca suratku ini. Dan jika kamu bertanya tentang kabarku
Aku akan menjawab, "Aku, baik-baik saja" . . .




Tulisan ini  diikutsertakan untuk lomba #suratuntukruth
Novel Bernard Batubara
@gramedia 




Happy New Year ^^



HABBY NYU YER 2K15 




Resolusi Pribadi Mahasiswa Tingkat Akhir Tahun 2K15 :

Januari : Dapet bahan buat judul pendamping - ACC judul KTI yang diajuin
Februari : Dapet pembimbing yang diinginkan - persiapan Seminar Judul sampai BAB III
Maret : Dapet tempat PKL dan anggota kelompok yang sesuati (sesuai hati) ^^
April - Mei - Juni : Mulai penelitian dan dapet hasil yang diinginkan !!!!
Juli : Persiapan penyusunan BAB IV - BAB V dan Persiapan sidang kompre kemudian dinyatakan LULUS
Agustus : Yudisium
September : Pake toga !!!

Semoga tulisan diatas bukan hanya sekadar omdo. Semoga saya bisa berkomitmen dengan apa yang sudah saya tuliskan diatas. Saya berharap kepada pembaca setia blog saya juga mendoakan resolusi komitmen saya berjalan dengan lancar AMIN YA ROBBAL ALAMIN.
Semoga saya selalu dikelilingi oleh semangat yang menggebu-gebu 

Sekarang pertanyaannya adalah 
"apa komitmen kamu di tahun 2K15 ?"





Ciat Ciat Ciat Untuk Kita :))



Mungkin hampir semua isi orang didalam kelas lupa, bahwa hari ini adalah hari terakhir kegiatan belajar mengajar di semester 5 selesai. Bukan hanya selesai dan akan berlanjut di semester selanjutnya, tapi tidak akan ada lagi KBM yang dilaksanakan di kelas ini. Tidak ada lagi bangku-bangku yang tersusun rapi. Tidak ada lagi ketidakpastian menunggu dosen yang tak kunjung datang. Tidak ada lagi buku absen yang berjalan. Tidak ada lagi kebosanan yang melanda disaat jam mata kuliah tak kunjung selesai. Tidak ada lagi jeritan teman yang menagih uang untuk membayar bahan kuliah yang difotocopy. Tidak ada lagi teman yang memakan uduk di kelas. Tidak ada lagi traktiran bakso bakar. Tidak ada lagi keisengan dan kegajean teman-teman kelas. Tidak ada lagi yang meributkan remote AC. Tidak ada lagi uab-uab yang membuat jengkel ketika menghirupnya. Tidak ada lagi duduk berkelompok. Tidak ada lagi diskusi yang membuat kepalaku pecah. Tidak ada lagi presentasi yang menguras tenaga dan pikiran. Tidak ada lagi rasa kantuk yang melanda saat dosen menjelaskan. Tidak ada lagi keseriusan saat memperhatikan dosen berdiri didepan. Tidak ada lagi bergurau dan bercanda dengan teman sebelah. Dan tidak akan ada lagi semua yang sudah kita lakukan selama ini. Semua tidak ada lagi. Semua bergerak maju, seakan semuanya pergi tanpa pamit.

Sebentar lagi kita akan sama-sama berjuang menghadapi Ujian Akhir Semester. Setelah itu sedikit demi sedikit kita akan memasuki gerbang KTI yang sudah sejak lama aku mewanti-wanti sekali penantian ini.
Aku percaya, bahwa kekuatan itu ada. Aku percaya, kita semua bisa melewati rintangan itu dalam keadaan apapun. Dengan usaha, dengan doa, dan dengan kesolidaritasan kita, aku yakin kita semua akan sukses bersama-sama.
Semangatlah teman, karena kamu tidak sendirian.




Aku sedang berhayal saat kita berfoto bersama memakai topi toga
Aku menantikan saat-saat itu . . .





Untuk Kakak Koki ^^


Aku sedang mengingat seseorang yang dulu pernah ada didalam keseharianku. Seseorang yang pernah menyelinap masuk kedalam otakku bahkan hatiku. "Kakak koki", begitulah panggilan yang aku ciptakan saat memanggil dirinya. Dan dia juga menciptakan panggilan saat memanggilku dengan sebutan "Mba". Sampai saat ini aku tidak mengetahui apa alasanmu memanggilku dengan sebutan itu, padahal umur kita tidak berbeda. 

Aku sedih, kini sudah hampir 2 bulan kita tidak saling mengirimkan pesan satu sama lain. Sudah hampir 2 bulan kita tidak saling mengirimkan foto selfie yang begitu narsis. Dan sudah hampir 2 bulan juga kamu tidak lagi mengganggu rutinitasku. Aku merasa kehilangan saat mengetahui bahwa kamu sudah tidak lagi menggangguku, walaupun kerap aku begitu kesal meladenimu. Apa kabar kamu, kakak koki ? Apa kamu baik-baik saja ? Apa kamu masih mengingat aku ? Aku benar-benar rindu padamu.

Awalnya aku menghiraukan kehilanganmu, aku benar-benar tidak peduli saat itu. Aku menyadari, dulu kamu memang bukan prioritas utamaku, tapi kini aku malah sibuk mencari kabarmu. Hmm, berbicara tentangmu, aku jadi ingin bercerita bagaimana dulu kita berkenalan. Kita diperkenalkan oleh teman SMA ku yang kini menjadi pacar sahabatmu. Awalnya aku tidak mengira jika akan seperti ini, karena aku bukan tipe yang hanya bisa berkenalan dan jatuh cinta melalui tulisan. Tanpa melihat mata dan tanpa bercakap langsung. 

Aku mengingat betul bagaimana dulu aku begitu dingin saat pertama kali kamu mengirimkan bbm padaku. Kita berkenalan dan memulai mengenali satu persatu. Aku baru tahu, bahwa keberadaanmu di Bogor melakukan rutinitas sebagai koki. Jujur saja, baru kali ini aku diperkenalkan dengan sosok laki-laki yang jago masak bahkan sampai dengan sebutan "koki". Saat mendengar bahwa kamu koki, aku begitu tertarik untuk mengenalmu lebih jauh. Dan asal kamu tahu, yang ada didalam pikiranku adalah, aku akan selalu bahagia dimasakkan olehmu, aku tidak perlu lagi menghabiskan uang untuk membeli makanan. Sungguh lamunan yang begitu konyol bukan ? Walaupun aku juga sudah jujur padamu bahwa aku tidak sama sekali menggemari masak. Mungkin saat mendengar itu kamu merasakan ilfeel yang luar biasa atau bahkan kamu langsung memblock namaku dari daftar nama wanita idaman mertua. Selain itu aku juga baru tahu bahwa kamu adalah seseorang yang hanya merantau ke kota orang. Kamu berdomisili di Bandar Lampung, ya disini dikotaku. 

Singkat cerita, aku sudah mulai mencair dengan suasana yang kamu buat. Setiap hari kamu menyuapkan kalimat-kalimat gombal kepadaku. Yaaa, memang disetiap pernyataanmu aku selalu malas meladenimu, tapi kejujuran tidak pernah bisa berbohong, bahwa aku senang. Selain itu, kamu selalu meminta foto selfieku. Entah disaat pagi hari, saat aku baru bangun dari tidur, dan entah saat aku sedang melakukan aktivitas lainnya. Dan tanpa aku minta, kamu juga sering mengirimkan aku foto selfiemu. Sesekali aku melihat,ternyata  kamu begitu manis saat tersenyum. Akan lebih manis lagi, apabila aku bisa melihat langsung senyum itu.

Kamu pernah bertanya kepadaku tentang keahlianku dalam hal memasak. Aku pun menjawab bahwa aku memang pencinta makanan tetapi aku tidak jago dalam hal memasak. Saat mendengar jawabanku tersebut, kamu kembali bertanya, "Bukankah seorang perempuan harus bisa memasak ? Bagaimana bisa dicintai pasangan, jika memasakpun kamu tidak bisa". Pertanyaan yang kamu tanyakan saat itu begitu menampar hatiku. Dan akupun menjawab dengan tegas bahwa "Aku memang tidak bisa memasak, tapi aku punya cara tersendiri untuk dicintai oleh pasanganku kelak". Kamu tertawa dan tersenyum kecil saat itu, aku mengartikan semuanya dengan emote yang kamu kirimkan padaku. Kamu bilang "bisa aja", yaaaa aku bisa saja melakukan apapun untuk kebahagiaan pasanganku kelak (berbicara dalam hati)

Saat menulis seperti ini, aku semakin rindu padamu, semakin mengingat obrolan-obrolan kita terdahulu. Oh ya kakak koki, apa kamu ingat saat kamu memberi tantangan padaku untuk dibuatkan mie ? Aku sampai-sampai mencari bantuan di mbah google, demi mendapatkan resep yang pas. Sampai saat ini aku masih menyimpan laman resep itu. Aku menunggu kamu menagih hutang itu padaku.

Oh ya kakak koki, sebenarnya sampai detik ini bukan aku tidak mengetahui kabarmu. Sempat beberapa pekan yang lalu aku mendapat kabar dari teman SMA ku dulu, bahwa kamu baru saja mendapat musibah, handphone mu hilang. Saat mendengar itu, aku turut prihatin. Pantas saja kamu sudah tidak lagi muncul di recent update ku. Kamu tidak lagi mengirimkan bbm padaku. Aku benar-benar seperti kehilangan arah, bahkan sempat aku menganggap kehilanganmu ini adalah kamu memang hanya singgah sebentar di halte ku saat itu. Tapi, saat mendengar kabar itu aku menjadi semangat untuk menunggumu lagi, walaupun aku tahu tidak akan pernah bisa ditentukan kapan saatnya tiba. 
Aku sempat mengirimimu salam melalui teman SMA ku itu, dan saat dia berada di Bogor untuk menjenguk pacarnya, salamku pun tersampaikan. Aku senang saat mendengar bahwa ternyata salamku tersampaikan bahkan mendapat balasan darimu. Di dalam salam itu kamu berkata, bahwa kamu akan menghubungiku saat semuanya sudah kembali. Yaaa, aku tidak menaruh harapan besar saat mendengar balasan itu, tapi entah mengapa aku masih saja ingin menunggu kabar darimu kelak.

Kita tidak pernah bertemu bahkan mendengar suaramu saja tidak pernah apalagi melihat langsung matamu. Tapi mengapa aku begitu yakin padamu, saat mengetahui segala tentangmu. Mungkin aku sudah jatuh hati, mungkin pula aku juga sudah sedikit menaruh hati padamu. Entahlah, perasaanku dan semangatku sering berubah-ubah, kadang naik kadang pula turun.

Baiklah, aku ingin menyudahi bercerita tentangmu, karena aku semakin tak kuasa menahan hasrat ingin bertemu denganmu. Terakhir, untuk kakak koki yang ada disana, jika kamu membaca tulisan ini, mungkin kamu bisa mengartikan apa arti semua ini ? Dan segeralah beritahu aku kabarmu, karena aku akan selalu menantikan kabar itu . . .





Andai saja foto-fotomu masih tersimpan digaleri handphoneku
Mungkin aku tidak akan sekacau ini saat merindukanmu  . . .




Dear You




Entahlah saya tidak mengerti tujuan menulis ini, isi kepala saya sedang hitam putih. Ada wajahmu disana menyerupai bianglala yang berputar pelan dalam muara kecemasan. 

Saya hanya ingin bilang dua hal yang tak perlu kamu tahu, sebab ini hanya kalimat sederhana dari seseorang biasa yang terbiasa menyebut namamu ketika bersujud dan memejamkan mata.

Mencintaimu bukanlah perihal mudah, sebab saya harus berkali-kali berhenti menyerah. Dari segala hal yang membuat saya bahagia dan bersyukur, mendoakanmu adalah salah satunya.





Inspirate: @pratamafalen


Selamat Ulang Tahun, Pah



Selamat ulang tahun, Pah. Kini umurmu sudah bertambah 1 tahun. Itu berarti kau sudah tampak lebih tua. Dan waktumu di dunia juga semakin berkurang. Aku berdoa kepada Tuhan, semoga engkau selalu diberikan umur yang panjang, sehat lahir dan batin, selalu dalam lindungan Allah SWT, dan selalu semangat menjalani hari-hari kedepan :))

Aku sedih karena hari ini kita tidak bertemu, memberikan ucapan dan tiup lilin bersama. Memang sudah tanggung jawabmu bekerja dan mencari nafkah jauh disana. Ini bukan hal pertama yang aku sesali, sudah hampir 25 tahun waktumu tersita demi pekerjaanmu. Kita hanya bertemu saat-saat weekend saja. Dalam seminggu kita hanya bertemu selama 3 hari, bahkan seringkali kita hanya bertemu 2 hari. Kadang aku mendapatkan bonus, jika mengetahui kau lebih lama menetap di rumah karena ada sesuatu pekerjaan di Bandar Lampung yang harus diselesaikan.

Pah, aku ingin kau mendengarkan curahan hatiku selama ini. Apa kau tahu bahwa aku merindukan tanganmu memelukku ? Apa kau tahu bahwa aku merindukan amarahmu saat melarangku ? Sudah lama kita tidak saling menatap wajah, duduk berdua dan saling bertukar cerita. Aku ingin sekali bercerita padamu, Pah. Aku ingin kau tahu, bahwa anakmu ini sangat membutuhkanmu. Tapi, tiap kau pulang ke rumah, mengapa berat sekali untuk memulai semuanya ? Mengapa begitu sulit untuk mengungkapkan isi hatiku ini kepadamu, Pah ? Apa karena keberadaanmu selalu jauh dariku, sehingga membuat hubungan kita begitu dingin saat bersama ? Apa karena keberadaanmu selalu jauh dariku, sehingga membuat aku takut akan berbicara padamu ?

Aku merindukanmu, Pah. Aku merindukan kebersamaan kita di rumah. Sampai kapan kau bekerja jauh di sana ? Sampai kapan kita dipisahkan oleh jarak dan hanya diberikan waktu 3 hari untuk tinggal bersama ? Sampai kapan kita selalu bersikap dingin, Pah ? Ini tak adil. Aku benci semua ini. Aku ingin kau tinggal bersama istrimu, dan anak-anakmu di rumah ini. Aku ingin kami dilindungi oleh mu, Pah :"""((((

Mungkin jika kau tahu isi hatiku, anakmu ini memang sangat egois. Anakmu sangat menginginkanmu selalu hadir di rumah ini. Tanpa ada jarak, tanpa ada waktu yang diberikan. Yaaa, aku tahu kau melakukan ini semua untuk keluargamu. Kau merelakan waktumu demi keluargamu untuk tetap bertahan hidup. Aku bangga padamu , Pah :")

Jika aku diberikan satu keinginan di dunia ini, aku akan meminta untuk kembalikan ayahku kelak. Kembalikan ia bersamaku, kembali bersama keluarga kecil ini. Aku sangat menantikan keajaiban itu, Pah. Aku menantikan keutuhan kebersamaan kita kelak. Aku akan menunggu sampai waktu itu datang.

Tetap semangat menjalani hari-harimu, Pah. Aku tau kau juga pasti merindukan kami, merindukan kita. Saat masa-masa sulit yang kau hadapi, kau pasti sangat membutuhkan pendengar untuk mendengarkan segala keluhanmu. Aku telah menitipkanmu pada Allah, kau tidak akan sendirian disana. Aku, mamah, kakak, dan adik-adikku selalu mendoakanmu. Mendekapmu dalam doa dan menciummu dalam sujudku. Aku berjanji Pah, akan menjadi anak yang baik dan turut akan perintah mamah di rumah. Aku tidak akan menjadi anak yang membangkang dan aku akan menjaga istrimu dan anak-anakmu lainnya saat kau tidak ada di rumah. Aku janji, Pah.

Sebelum aku sudahi curahan hatiku ini tentangmu, aku ingin kau mendengarkan ini, Pah.
Aku sangat menyayangimu dan amat sangat mencintaimu lebih dari kau mencintai keluargamu. Walaupun aku tidak pernah mengucapkan kalimat cinta padamu, tapi percayalah aku benar-benar saat mengatakannya. Aku mencintaimu lebih dari kau mencintai pekerjaanmu. Tetaplah semangat dan tetaplah menjadi hero didalam hidupku. Sekali lagi, Selamat Ulang Tahun, Papah. Aku mencintaimu . . .







Kira-kira kapan kita menghabiskan waktu bersama sampai lupa waktu ?
Ah, aku menunggu saat-saat itu  . . .




Menunggu Pesan



Jam menunjukkan pukul 12.15 waktu Indonesia bagian istirahat. Aku masih berada di kelas siang itu, duduk manyun sambil menatap layar tab ku. Tiba-tiba ponsel yang ku taruh di dalam tas bergetar. Akupun bergegas membukanya. Saat itu ada 1 pesan masuk yang ku lihat namanya adalah Dia. Aku merasa aliran darah disekujur tubuhku berhenti, nafas terasa sesak, dan sekejap pikiran menjadi kosong. Ada apa ini ? Apa yang sedang terjadi ?

Selang beberapa menit, akupun membalas pesan singkat itu dengan balasan yang singkat pula. 5 menit aku melihat layar ponselku, tak ada jawaban. 20 menit, masih tidak ada jawaban. 1 jam, tidak ada jawaban. 2 jam, masih tetap tidak ada jawaban. 6 jam, benar-benar tidak ada jawaban. Aku kesal. Secepat kilat saat pesan itu datang tapi tidak ada lagi jawaban atas pernyataan. Hari pun sudah malam, aku tak banyak berharap akan balasan pesan tadi siang. Mungkin, pesanku hanya dibaca atau mungkin pesanku tak sampai ? Ah sudahlah aku sudah lelah dan bergegas pergi untuk tidur. Berharap semuanya tetap baik-baik saja.

Keesokan harinya, jam menunjukkan pukul 07.10 waktu Indonesia bagian sarapan. Aku membuka layar ponselku, tetap disana tidak aku temukan apa-apa. Berharap pesanku terbalaskan semalam, tapi semua hanya harapan.

Saat aku sejenak diam, ponselku kembali bergetar dan apa yang aku tunggu datang. Dia kembali mengirimkan pesannya seolah kemarin siang tidak pernah terjadi apa-apa, dia menanyai jam kuliahku pagi ini. Akupun membalas dengan singkat lagi. Sama seperti hal kemarin, 1 jam 2 jam 3 jam 4 jam sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 12.15 wib pesanku baru dibalas. Didalam pesan itu dia bilang, bahwa dia sudah mengirimi pesan sebelumnya, tapi pesan itu tidak terkirim. Entahlah, aku bingung dan hilang kendali. Akupun membalas pesannya, bahwa aku tidak apa-apa. 

Setelah pesan terakhir itu dikirim, tidak ada lagi pesan berlanjut sampai malam ini. Berkali-kali ku lihat layar ponselku tetap tidak ku temukan jawaban atas penantianku hari ini. Apa maksud ini semua ? Apa yang sedang terjadi dengan dia ? Mengapa ia kembali mengirimkan pesan singkat tanpa ia membalas apa yang telah aku kirim ? Aku rumit. Aku runyam. Aku menantikan kelanjutan pesan itu.
Yaaaa, sampai detik ini pun aku menantikan cerita bersambung kita . . .







Bisakah kau menggubris pesan singkatku tadi siang ?
Aku menunggu . . .



Merindukan Utuh


Ada yang kosong, ada yang tak lengkap
Ada yang hilang, jika hadirnya tak dekat
Ada yang sunyi, ada yang sepi
Ada yang redup, kalau tak ada yang menggenggam jemari

Aku kehilangan
Seperti jiwa pergi meninggalkan raga
Seperti pelangi pergi meninggalkan hujan

Aku menyusuri jalan, tanpa tahu aku dimana
Berada di tengah keramaian, tanpa merasakan adanya kebahagiaan
Kadang aku berfikir, apakah aku memang sosok mayat hidup ?
Atau seseorang yang sedang hilang ingatan ? Atau bahkan mungkin autis ? Entahlah, hatiku kosong, hampa, atau mungkin terlalu penuh hingga aku tidak mampu menerjemahkannya

Ada sesuatu yang sedang terjadi pada diriku. Tanpa aku tahu apa yang aku alami, tanpa aku tahu apa yang aku rasa. Aku tak utuh, benar-benar tidak utuh

Aku hanya ingin berteman dalam bisu, memperbanyak diam dalam kegelapan. Aku tidak ingin mendengar apalagi berbicara. Hanya kesendirian yang mengerti aku saat ini. Keramaian hanya memperparah keadaan, di saat sekeliling tidak mengerti apa yang aku mau.

Sampai kapan aku tak utuh seperti ini ?
Sampai kapan aku berhenti dalam sepi ?

Aku merindukan aku yang dulu. Merindukan saat semuanya memang baik-baik saja
Aku merindukan aku yang utuh. Tanpa tahu apa yang telah hilang ...







Gelap. Hening. Mencekam.
Aku terhempas . . .



Field Trip with Pharmacy (9 - 17 Nov)



Selamat malam untuk pembaca setia blog yang tidak seberapa ini. Malam ini, aku kembali ingin menulis tentang perjalanan yang luar biasa bersama teman-teman angkatan 2012 Jurusan Farmasi. Sebelum aku bercerita, malam ini aku juga ditemani secangkir teh hangat dan juga my memory milik Ost. Winter Sonata.

Aku ingin bercerita tentang perjalanan fieldtrip yang sudah sejak lama aku nanti-nantikan. Aku akan kembali mengingat tepat seminggu yang lalu. Saat itu, hari minggu tanggal 9 November 2014. Kami berkumpul di kampus untuk diberi arahan sebelum keberangkatan selama 9 hari di kota orang. Perjalanan kami bukan hanya sekadar jalan-jalan dan hura-hura. Selama 5 hari kami pindah kuliah di Poltekkes Jakarta II, disana kami belajar sekaligus ujian. Tidak menyenangkan bukan ? Setelah 5 hari nanti di Jakarta, perjalanan akan dilanjutkan menuju Bandung dan ditutup di kota Bogor. Selama perjalanan kami didampingi oleh Pak Igun dan Mba Ria. Bakalan ada ibu-ibu dosen, tapi mereka menyusul saat kami di Bandung. Hmmm, dipikiranku perjalanan kali ini akan sangat menyenangkan. Benar-benar menyenangkan. 

Singkat cerita, kami sudah meninggalkan kampus dan menyusuri jalan menuju pelabuhan bakauheni. Banyak hal yang kami lakukan selama perjalanan. Di mulai dari karaoke bersama, oper makanan dari depan ke belakang, bercerita dengan teman sebangku, iseng fotoin teman-teman yang tidur, videoin kelakuan konyol, merenung sepanjang jalan lewat kaca jendela, bahkan sampai ada yang berlalu lalang tanpa henti di dalam bis :'')

Baiklah kali ini aku akan kembali menyingkat cerita menjadi lebih singkat lagi dan lebih rinci. Kami sudah tiba di tempat penginapan yang akan menampung kami selama di Jakarta. Yaaaa, Wisma Maros. Wisma Maros terletak cukup strategis di daerah cempaka putih yang didepannya ada sekolah dan dibatasi oleh kali atau sungai atau rawa-rawa atau apalah itu. 
Kami juga sudah menempati kamar masing-masing. Saat itu, aku kebagian jauh dari teman-teman. Hanya kamarku yang berada di lantai satu, yang lainnya lantai dua dan tiga. Tapi, semuanya tidak merubah semangatku selama di Jakarta ha ha ha. Baiklah, berhubung waktu juga sudah menunjukkan pukul lewat tengah malam, kamipun bergegas tidur. Karena mulai besok, kami akan menghadapi hari-hari yang panjang bersama-sama ^^

Hari pertama (Senin) : Pengenalan dan kegiatan menerima materi 
Hari kedua (Selasa) : Kegiatan menulis jurnal dengan segala literatur buku 
Hari ketiga (Rabu) : Praktikum pembuatan tablet dengan metode masing-masing kelompok
Hari keempat (Kamis) : Latihan ujian tengah semester sekaligus uts asli
Hari kelima (Jumat) : Ujian Akhir Semester dan penutup pembelajaran di Poltekkes Jakarta II

Selama 5 hari di Jakarta, kami juga bermain. Mulai dari nekat menuju MKG sampai ke acara Bukan Empat Mata Trans7. Dan yang menjadi penghargaan yang tidak akan pernah dilupakan, saat aku bisa tampil nyanyi di acara break Bukan Empat Mata. Tidak ada motivasi dan tidak ada alasan yang kuat mengapa bisa aku seberani itu tampil maju di hadapan orang banyak. (Menghela nafas)

Singkat cerita tanpa terasa hari jumat sore kami sudah harus meninggalkan Ibukota Jakarta. Perjalanan dilanjutkan menuju Bandung. Kita di Bandung bakalan ditampung selama 3 hari di daerah Lembang tepatnya di hotel alam permai. Berhubung berangkat dari Jakarta sudah sore, jadi kita sampai di hotel sekitar jam 9 malam. Dan kita langsung cus bobo karena mulai besok kita bakal hunting berbagai wisata di Bandung.

Hari Sabtu : Pasar Baru - Trans Studio Bandung
Hari Minggu : Kawah Putih - Saung Gawir - Cibaduyut
Hari Senin : Labiomed Cibubur - Lampung

Terlalu panjang cerita kalau dijelasin tiap moment-momentnya. Bukan karena lupa atau males buat dijelasin, tapi karena semuanya udah terekam didalam otak yang sampai kapan pun ga bakalan lupa. Pokoknya 9 hari kemarin bener-bener menyenangkan, capeknya sama-sama, senengnya sama-sama, keselnya sama-sama, bahagianya pun juga sama-sama.

Big thxfulll ngetzzz buat ibu Gloria, Pak Ben, yang udah dampingin dan berbagi ilmu selama belajar di Jakarta. Makasih juga buat Jus Mangga, Alpukat, dan Jambunya. Makasih buat Pak Igun, Bu Yulyus, Bu isnen, dan Mba Ria yang selama perjalanan juga setia dampingin kita semua. Makasih juga buat Pak Irfani dll (Anggota Maros) yang berperan penting mulai dari nyiapin sarapan dan makan malam selama di Jakarta. Makasih juga buat babe-babe rombongan angkot gaul, angkot anarki yang on time nganterin dan jemputin kami semua selama kuliah di Poltekkes Jakarta II. Yang udah rela juga nungguin sampe tengah malem live show di Trans7. Makasih banget buat para TL kak rian, kak masha dan kakak TL lainnya, plus bapak supir yang tanpa lelah nganterin kita ke tempat-tempat tujuan sampai kembali lagi ke Bandar Lampung dengan selamat. Walaupun nyampe ganti bes 3 kali :""")

Makasih buat teman-teman angkatan 2012 Jurusan Farmasi, tidak ada sesuatu yang kurang alhamdulillah kita semua bisa ikut fieldtrip semua. Makasih buat keceriaannya, makasih buat keisengannya, makasih buat kekonyolannya, kelakuan tololnya, dan makasih buat semua teman-teman yang sudah berperan dalam mengambil dokumentasi. Mungkin ini perjalanan terakhir kita, yang lengkap tanpa satu kurang apapun. Sebenernya sedih banget-bangetan ternyata ga kerasa udah tanggal 17 dan kita mesti balik lagi ke Lampung. Perjalanan 9 harinya sudah lewat begitu saja. Tapi bakalan lebih sedih lagi, kalau semua ingatan memori bersama kalian hilang gitu aja. Kelak, kita akan mengingat perjalanan kita sampai kapanpun. Panas, dingin, kesel, seneng, marah, bahagia sudah kita lalui selama 9 hari ini dan semuanya begitu mengesankan.

Terakhir, sebelum aku menutup cerita malam ini. Aku ingin mengucapkan sesuatu hal yang mungkin baru aku sadari sekarang bahwa aku bahagia bisa menjadi bagian dalam keluarga Farmasi 2012. Aku bahagia bisa bertemu dan diperkenalkan dengan teman-teman yang baik dan lucu. Walaupun memang terkadang kita sering berbeda pendapat dan egois satu sama lain, tapi itu semua hanya kekurangan yang memang wajar. Aku percaya, bahwa manusia memang tidak ada yang sempurna di dunia ini. Terima kasih kembali untuk keceriaan yang sudah mewarnai keseharian kita selama ini. 
Semoga kita tidak pernah berubah sampai kapanpun dan dimanapun . . .







For love :
mufid, tante, nisa, bayu, bayyin, cane. deliana, delvi, devi, dian ros,
dian mar, dogi, dwi okta, eko, erissa, fanny, ebol, gita ox, gita sahila, mamake,
ilham, marfika, sekar, monic, aulia, omat, tiwi, pl, ute, riska devi, ses, aji, oma, 
riza, sevin, siska, kiyay, njop, yuke, dan yusuf





Happy 20th Birthday, Gita Oxtaria





Selamat Ulang Tahun, Gita Oxtaria
Semoga segera bahagia . . . ^^




Dua Tahun Setelah Kepergianmu

Selamat malam, kamu. Tak ada henti aku mengucapkan selamat malam kepadamu. Ini malam kedua kamu kembali menghirup angin Bogor. Apakah ada yang berbeda semenjak pertemuan kita sejak itu ? Aku harap semuanya baik-baik saja. Termasuk perasaanmu. Aku masih mengingat saat pertemuan kita kemarin. Rasanya seperti mimpi yang tak pernah nyata. Setelah sadar bahwa kini kamu memang sudah pergi meninggalkanku kembali di kota ini. Ada yang hilang, ada yang tak lengkap.

Aku ingin sedikit bercerita tentang perasaanku setelah membaca pesan singkat darimu siang kemarin. Saat mengetahui bahwa kamu harus meninggalkan Lampung, aku hanya bisa gigit jari. Sulit menafsirkan perasaanku siang itu. Ingin menghalangimu untuk jangan pergi, tapi aku sadar, apalah arti aku dihidupmu. Ingin membiarkanmu pergi, tapi hatiku tak bisa menipu, bahwa aku benar-benar sedih saat itu. Dihari yang sama, kakakku juga kembali ke kotanya. Saat malam aku mengantarnya ke stasiun, perasaanku hancur. 
Aku benar-benar merasa menjadi orang yang paling menyedihkan malam itu. Ditambah pula aku mengingat saat aku mengantarkanmu juga ditempat ini, 3 tahun yang lalu. 

Seiring menyusuri jalan, aku mengundang semua ingatan saat bersamamu. Saat aku berhenti di lampu merah Rumah Sakit, aku mengingat kita. Menoleh dan melihat kamu mendekatkan motormu tepat disebelah motorku. Mengulurkan tanganmu kepadaku dan berkata untuk meninggalkan motorku lalu pulang bersamamu. Malam itu aku senang, walaupun penyampaiannya cuek tapi didalam hatiku aku tersenyum. Sepanjang jalan kamu membuntutiku dari belakang. Sesekali aku melihatmu dari kaca spion dan tersenyum kecil. Saat sosokmu tak terlihat dari kaca itu, aku mencarimu. Dan tiba-tiba, kamu muncul kembali di kaca itu. Entahlah, malam itu aku senang tapi aku juga kesal padamu. 

Sampai tiba dipersimpangan jalan kita berpisah menuju rumah masing-masing. Aku benar-benar senang. Pertemuan setelah perpisahan 2 tahun yang lalu menjadikan cerita dan moment yang tidak akan aku lupa. 
Tapi, berbeda dengan malam kemarin. Saat aku menoleh dilampu merah itu, aku tidak lagi melihat sosokmu disampingku. Aku tidak lagi melihat uluran tanganmu untukku, dan aku juga tidak lagi mendengar suaramu. 
Sepanjang jalan aku melihat kebelakang dari kaca spion, tapi aku tak berhasil menemukanmu. Sesekali lagi aku mencarimu, aku memang tidak menemukan apa-apa. Ya malam ini berbeda. Ku kira omonganmu siang tadi hanya gurauan. Tapi ternyata, kamu memang benar-benar telah pergi meninggalkan kota ini. Aku tidak bisa menahan jatuhnya air mata. Padahal baru kemarin kamu membuatku tersenyum senang, kamu membuat jantungku naik turun tanpa henti saat pertemuan kita. Tapi sekarang, aku benar-benar tak berdaya.

Dulu, saat kamu kembali aku tidak pernah peduli. Bahkan kamu pergi lagi pun aku benar-benar tidak menggubrisnya. Itu semua karena aku telah terbiasa tanpamu. Terbiasa tanpa kabarmu. Tapi sekarang, saat aku tau kamu datang lalu pergi kembali, aku merasakan sedihnya saat pertama kali kamu meninggalkanku dan LDR. Mengapa aku harus merasakan hal itu kembali ? :(((((

Kalau saja aku tau begini, lebih baik kita tidak perlu bertemu kemarin. Dan aku tetap bersikukuh menolak ajakanmu. Tapi semua sudah terlambat, semua sudah terjadi. Aku berharap semoga kita tidak usah lagi bertemu. Karena semuanya hanya memperparah keadaan dan perasaanku. Dan semoga jika nanti kamu kembali lagi, aku bisa untuk tidak menggubrismu.

Mungkin, aku harus benar-benar belajar menjadi orang yang tidak peduli. Mungkin, aku harus benar-benar belajar menjadi perempuan yang tahu diri. Semoga aku bisa terbiasa lagi tanpamu disini. Semoga aku benar-benar lupa dengan semua yang sudah terjadi . . .

Oya, sebelum aku mengakhiri tulisan ini aku ingin mengingat, bahwa tepat hari ini sudah 2 tahun setelah kepergianmu. Tidak ada yang berubah, aku masih disini sendiri, berteman dengan masa lalu yang dulu kerap aku jadikan musuh terbesar dalam hidupku . . .




Kamu bilang pertemuan kita tidak akan menyisakan luka. 
Tapi ternyata kamu salah, aku terluka . . . 




Setelah Bertemu Kamu


Selamat Malam Dunia. Selamat Malam Kamu. Malam ini aku kembali menulis tentangmu. Tulisan sederhana ini kuketik ketika mataku telah terantuk dan harusnya aku sudah meringkuk diatas kasur. Tapi, demimu, aku rela melakukan apapun, meskipun tanpa sepengetahuanmu.

Yaaa . . aku berada diantara banyaknya orang memandangiku dan bertanya-tanya. Jantungku berdebar-debar menunggu kamu. Pesanmu yang kubaca lagi membuat senyumku mengembang, kamu sudah di tempat janji kita untuk bertemu, yang sebentar lagi akan tergenapi. Aku menatap wajahmu, kamu menatap wajahku.

Love Tea kala itu seperti memahami kita, aku dan kamu duduk berdua, bertatapan, dan memulai cerita. Sudah lama kita tidak pernah seperti ini. Ada yang beda setelah lebih 2 tahun yang lalu kita bertemu, saat aku mengembalikan hatimu. Style rambut yang cool, kumis tipis yang sekarang mulai menebal, dan suara khas anak rantau. Aku mulai ragu setiap memandang matamu. Ada perasaan rindu yang tersembunyi disana.

Benar, kamu memulai cerita hidupmu bersamanya setelah pergi meninggalkanku. Kerinduan yang begitu mendalam menyebabkan pikiranmu selalu tertuju padaku. Entahlah apa maksud ini semua, bahkan aku tidak bisa menyimpulkan apa maumu. Kamu memang pernah menjadi bagian terpenting dalam hidupku. Dulu... 
Sekarang aku hanya ingin menganggap kamu seperti angin malam yang berlalu lalang tanpa singgah. 

Suasana malam itu mulai mencair saat aku menceritakan segala keresahanku selama ini. Dan sebuah sambutan tangan darimu disetiap pernyataan atau jawaban dari pertanyaanmu. 
Maafkan aku yang lebih memilih untuk lari seperti ini. Maafkan aku yang telah berhenti memperjuangkanmu.
Ku kira semua telah selesai. Ku kira semua benar-benar tidak akan ada cerita bersambung. Tapi nyatanya, kamu baru menyadari seseorang yang ada dibelakangmu dulu, kini telah pergi jauh meninggalkanmu.

Kamu berbicara untuk berani mengambil resiko. Resiko yang besar berbanding lurus dengan apa yang akan kamu dapatkan. Asal kamu tau, akupun demikian. Mengambil resiko untuk lebih memilih pergi dari kehidupanmu. Meskipun jauh didalam hatiku masih tersimpan rasaku untukmu. Aku menghiraukannya, tidak menggubrisnya sama sekali. Aku tau semua hanya hasrat sesaat, semua hanya akan memperparah keadaan. Aku benci diriku yang lemah. Aku benci diriku yang tak berdaya dihadapanmu. Bisakah kamu mengerti apa yang aku rasakan selama ini ? Mencintai dengan tulus seseorang yang lebih memilih pergi dengan orang lain. 
Kadang aku berfikir apakah aku terlalu bodoh dalam mencintaimu ? 

Pertemuan kita malam itu ku anggap hanya sebagai salam damai. Mencairkan suasana yang dulu sempat dingin karena sikapku yang begitu egois.  

Sebelum aku mengakhiri tulisanku, aku ingin bertanya padamu. Apakah kamu percaya pada takdir Tuhan ? Bahwa jodoh tidak akan pernah tertukar. Bahwa rezeki sudah ada yang mengaturnya. Mungkin aku percaya itu. Aku percaya kehendak Tuhan yang telah menyettingnya sedemikian baik untuk hambaNya. Sekarang, aku memang berhenti mengejarmu. Tapi, aku tidak pernah tau apakah suatu saat nanti aku akan kembali menggilaimu ? Entahlah aku tidak ingin berfikir terlalu jauh.

Aku percaya, bahwa Darwis Tere Liye menuliskan seperti ini :

Jika dua orang memang benar-benar saling menyukai satu sama lain, bukan berarti mereka harus bersama saat ini juga. Tunggulah di waktu yang tepat, saat semua memang sudah siap, maka kebersamaan itu bisa jadi hadiah yang hebat untuk orang-orang yang bersabar. Sementara menanti, sibukkanlah diri untuk menjadi lebih baik. Waktu dan jarak akan menyingkap rahasia besarnya, apakah rasa suka itu semakin besar, atau semakin memudar . . . 






Untuk seseorang yang senang datang lalu pergi . . . 
Selamat Malam, Bogor :))




:)


Mungkin kamu senang dikejar. 
Namun mungkin kamu tak merasakan lelahnya mengejar.
Aku takut kamu terlalu senang berlari.
Sampai kamu lupa aku sudah berhenti jauh-jauh hari  . . . .






Yaaaaa, aku berhenti  . . .




Now, Aku Tingkat Tiga ^^

Selamat Malam. Hari ini hari pertama kembali kuliah. Hari ini gw dan teman-teman se-angkatan resmi jadi mahasiswa tingkat tiga alias tingkat akhir. Ga kerasa udah jalan tahun ke-3 kuliah disini. Dan gerbang KTI pun sebentar lagi akan dimasuki. Tadi pagi udah apel pagi pembukaan di tahun ajaran semester ganjil 2014. Kajur udah buka secara resmi untuk kita semua memberikan apresiasi terhadap seluruh mahasiswa jurusan. 

Sesudah apel, mata kuliah pertama dibuka sama matkul Metodelogi Penelitian alias Metlit. Apasih metlit ? Pokoknya selama 1 semester ini kita disuruh membuat gambaran proposal yang bakal jadi bekal dan latihan buat ngadepin KTI akhir nanti. Sebenernya mudah untuk UTS dan UAS-nya cuma matkul nya emang bener-bener nguras tenaga, pikiran, dan hati. Eaaaaa.

Jujur, mulai hari ini kuliah emang udah mulai. Dan gua udah menginjakkan kaki di semester 5. Tapi raga gua memang belum balik dari liburan kemarin. Dan entah tertinggal dimana. Berharap raganya cepat kembali mengisi jiwa yang kosong ini.  

Hmmm. Apasih arti semester 5 ? Macam gua yang pikirannya mau main terus, mau jalan-jalan terus dan mau ga mau, suka ga suka gua  harus lebih memikirkan nasib gua di semester ini gimana. Semoga gua dan teman-teman se-angkatan bisa ngelewatin semester 5 ini sampai akhir dengan penuh semangat yang menggebu-gebu. Amiiin ya robbalalamin. 

I'm Happy. Now, Aku Tingkat Tiga :))




Haeeee. Sebelum otw, narsis dulu.
Aku ciap culiah ^^






Terminal RJ - Kalianda - Bandar Lampung


        Selasa, 26 Agustus 2014. Perjalanan liburan terakhir semester 4 kita touchdown di Kota Kalianda. Disini kita dapet undangan ke rumahnya tante alias anes alias anestaria. Perjalanannya cukup lama dan cukup pance juga, kita berangkat dari Terminal Rajabasa udah jam 10 pagi dan tiba di Kalianda (Pasuruan Bawah) itu sekitar jam 12 -an.

        Sesampai disana kita isoma dulu dan kaget banget ngeliat kamar mandinya si tante ada air terjun swingggggggggg. Airnya jernih banget air gunung dan itu air ngucur ga berenti , surga banget deh pokoknya.
 Setelah isoma kita udah dijemput sama mobil angkutan umum kita siap nyusuri jalan Kalianda hari ini. Rutenya hari ini kita ke Krakatau Kahai Beach dan keliling gunung. Ternyata Pantai Kahai seru bingit ga nyesel jauh jauh kesana. Dan keliling gunung pemandangannya indah banget cocok untuk iklim-iklimnya anak galau hahahahaha. Pokoknya pengen seminggu lebih lama deh mengukir cerita di Kalianda. Karena waktunya mepet jadi kita malemnya pulang deh. Pokoknya seruuuuuu banget, maacih tante dkk aku senang penutup liburan yang seruuuuuuu ....

       Udah ah berhubung badan lagi ga fit gamau cerita banyak hehehehe. Tenang dapet bonus kok heheheh




Salam Kahai dari Kalianda :-)




Selamat Pagi ^^


Selamat Pagi Bandar Lampung \o/
Aku sudah kembali. Kenapa Bandar Lampung jadi sejuk gini ya ? Hehehe. Ini pagi hari kedua di Bandar Lampung setelah meninggalkan Ibukota Minggu kemarin. Mau lanjut bobo unyu ah berhubung guling minta dipeluk terus. 

Btw, bonus pap selfie nih tatah ....



Cawat aja aku tungguin sampai dateng. Apalagi jodoh hehehehe



Jakarta Kota - Bogor - Jakarta Kota




Selamat malam. Malam ini aku ditemani heaven cover by Boyce. Pengen berbagi cerita tentang hari ini hari yang full sama temen-temen SMA. Jadi cerita kami bertiga, Gua, Dennis, dan Hera. Gua di Pluit, Dennis di Depok, Hera di Jaksel (UP). Rencananya pengen maen jalan-jalan karena bosen juga mainnya di satu kota. 
Si Hera ngajakin buat maen ke daerah tempat dia. Sebelumnya gua sama Dennis jg mau maen ke daerah depok. Berhubung Hera ngajakin, jadi Gua sama Dennis nekat maen ke daerahnya Hera. Singkat cerita, Gua ketemuan sama Dennis di Pluit. Dan kita berangkat menuju Stasiun Jakarta Kota naek kopami yang supirnya bener-bener begajulan bawa itu bus. Oya, ini pertama kalinya Gua nyicip naik kereta. Dan gua banyak nanya-nanya juga sama Dennis. Dia ahli banget deh masalah travelling. Lanjut cerita kita naik kereta langsung ke arah Stasiun Univ. Pancasila. Sepanjang perjalanan kita ngobrol. Dari yang ngomongin tentang cerita dia berangkat ke Pluit, cerita jaraw yang sekarang makin parah dikongek, sampe cerita gosip kalau si Oscar udah nyabulin anak orang di Bandung (mitos).

Singkat cerita kita sampai deh di Univ. Pancasila. Dan ketemu Hera. Berhubung waktunya juga udah masuk untuk soljum. Si Dennis soljum dulu. Gua dan Hera lanjut ke kosan dia. Sampai disana kita cerita-cerita banyak hal deh. Sampai akhirnya si Dennis dateng. Duduk-duduk ngangin sambil nyeritain "ayam kampus" you know ayam kampus ? chicken collage ? hahahahaha

Jam udah nunjukin pukul jam 3 sore lebih, perut juga keroncongan. Kita nerusin perjalanan menuju Bogor. Singkat cerita sampai deh di Bogor. Ternyata bener Bogor punya iklim yang unik, punya pemandangan yang indah juga. Di Bogor kita cuma berenti di Mall Botani Square, cuma numpang makan dan jalan-jalan unyu bareng. Sempet gabut nyari makan yang pas. Akhirnya ke Rice Bowl. Si Dennis apes banget ternyata makanannya penuh dengan bawang bombay buakakakak. Selesai makan, kita selfie dulu bareng. Sampe manggil mba-mba waiters nya juga. Singkat cerita jam udah nunjukin pukul 5 sore. Dan kita semua mau cau berhubung perjalanan juga masih panjang. Pas baru keluar pintu mall, apes banget hujan turun dengan derasnya. Untung ada ojek payung, kita ngojek deh bertiga.

Singkat cerita, Hera ga ikut balik ke Jakarta. Jadi Gua dan Dennis terus menuju Stasiun Bogor. Apes banget, pas baru nyampe Stasiun Bogor hujannya makin deres. Karena hari juga udah makin malem, kita terobos aja hujannya. Ngelewatin jalan yang super licin sampe nerobos jembatan penyebrangan yang atap di atasnya itu gak ada :( Untung si Backpacker bawa jas jadi kepalanya ketutup sama jas ujan.

Dan penderitaan belum selesai. Kita masih ngelewatin guyuran hujan Bogor dan itu dingin. Keretanya dateng dan kita duduk sambil bebersihan karena Hujan Bogor. Pas naik bodoh banget kita gatau itu kereta jurusan Jakarta Kota atau bukan. Dan karena salah kita turun deh. Dan itu masih hujan :( Pas udah turun, eh ternyata keretanya bener dan kita mau gamau naek lagi. Karena salah jalan, akhirnya kita nerobos rel kereta yang bisa dibilang ekstream bingit. Untung jg dulu pas SMA lompat harimau gua bagus, jadi gua mahir dalam lompat melompat hahaha.

Skip, sampai deh kita didalam kereta dan duduk sambil ngeringin badan yang kuyup abiezz. Keretapun jalan.
Sepanjang perjalanan ada aja hal yang diketawain. Dari hal anak-anak yang ngeliatin kita selfie, suami takut istri, sampe mba-mba cleaning service di kereta pun dihujat sama Dennis ckckck. Waktu udah nunjukin pukul 8 malem, dan kita tiba di St. Jakarta Kota. Disini Gua dan Dennis berpisah. Dia balik lagi ke Depok dan gua lanjut ke Pluit. Oke cerita selesai.

Hari yang cukup melelahkan. Hari yang cukup menyenangkan.
Walaupun mati beku endingnya.
Thanks buat Dennis yang udah ngebimbing dan ngasih ilmu jg di kota orang. Maacih juga buat Hera, nerima tamu jauh dan jalan-jalan ke Bogornya. Btw, kapan-kapan pengen deh lanjutin jalan-jalan ke kota Bogor lebih lama lagi. Saya tertarik dengan kota Bogor. See you next time teman-teman SMA seperjuangan :)))

Nih pap selfie kita tadi



2 tahun lebih ga ketemu setelah kelulusan SMA. 
Ga ada yang berubah :))




Diajakin foto selfie karena kereta nya ga rame.
Btw, si Dennis request itu foto yg kiri atas dia bilang kalau dia kaya kena stroke ahahaha (dia loh yang bilang)








Jomblo Punya Cerita


Selamat malam gitslicious. Sebelumnya mohon maaf lahir dan batin untuk pecinta pembaca blog ini. Gimana liburannya ? Pertanyaan sederhana tapi bisa buat jadi galau. Malam ini baru sempet nginjakin tangan lagi di blog. Pengen update tentang liburan semester ini.  Jadi kemaren sempet ng-rencanain buat liburan bareng temen-temen kampus. Tapi apa daya, gatot alias gagal total. Kenapa gatot, terlalu banyak hal yang menurut kasat mata sih simple tapi dibuat kompleks. Dari rencana mau liburan ke Yogyakarta sampe pindah lagi ke Bandung terus ke Jakarta ke Bandung lagi dan balik lagi ke Jakarta dan kesimpulan akhir yang didapat, tidak untuk kemana-mana. Sedih ? Iya. Kecewa ? Banget. Terlalu banyak kendala yang akhirnya kita sepakat buat mutusin ga liburan bareng semester ini.

Karena ga pengen sia-siain liburan semester sebelum sibuk KTI, akhirnya gua berangkat sendiri ke Jakarta. Bosen sih cuma bisa nya ke Jakarta, tapi daripada cuma di Bandar Lampung, lebih baik berangkat aja walaupun tau kalau keadaannya ga seleluasa kaya di Bandar Lampung. Hari ini udah menginjak hari ke-4 gua disini. Di Jakarta ga pengen lama-lama. Orang tua juga udah nyuruh pulang. Dan baru aja di sms mama kalau tiket udah di booking. Aku ciap pulanggggggg.

Liburan ga perlu rame-rame. Liburan ga perlu sama pacar. Liburan ga perlu mahal. Liburan ga perlu jauh. Cuma bermodal niat dan lo happy di setiap momentnya jamin deh liburan lo bakal asik dan seru bingit. Udah ah, berhubung badan minta istirahat lebih, aku mau bobo unyu duyu. Btw, bonus pap dari sini☺




Foto selfie di bus. #JombloPunyaCerita



My Future My Love

Siang ini rumahku sudah turun hujan membasahi kaca jendela kamar. Itu tandanya aku siap mempersilahkan kegalauan masuk merasuki jiwa tubuh ini. Satu yang terlintas didalam benakku sekarang, "dimana dia ?" Yaaaa, dia . . . Dia yang selama ini aku tunggu-tunggu. Dia yang selama ini aku cari-cari. Dia yang selama ini aku damba-dambakan . . .
Hidup memang terasa lebih lengkap jika kita berada diantara orang-orang yang sangat berharga dalam hidup ini. Memang cukup memiliki keluarga dan teman-teman yang selalu memberikan keceriaan, namun aku juga wanita yang ingin merasakan dicintai dan disayangi oleh laki-laki yang kelak akan menemaniku, menjadi imamku, menjadi ayah dari anak-anakku dan mendampingi hingga sisa hidupku berakhir.

Aku berdiri didepan cermin mengenakan gaun pengantin dan memegang sekumpulan bunga-bunga yang wangi dan indah. Aku melihat diriku disana, aku terlihat gugup, jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya, mulutku keram tak bisa menggerakkan sedikit demi sedikit, dan pikiranku terasa sesak. Yaaa, ini hari pernikahanku. Hari dimana aku mengakhiri kesendirian hidupku. Hari dimana aku benar-benar merasakan bahwa aku menjadi wanita seutuhnya. Tetesan air itu jatuh membasahi pipi, aku bertanya apakah ini yang namanya kebahagiaan ? Entahlah, aku benar-benar merasakan sangat bahagia hari ini . . .

Tak lama, aku dipanggil untuk keluar karena acara akan segera dimulai. Akupun duduk dan jantungku semakin berdetak lebih cepat 3x dari biasanya. Dan tak lama aku duduk, dia.... Dia datang . . . Dia datang menghampiriku dan menatap kedua mataku, aku melihat kebahagiaan yang serupa dimatanya, dan dia membisikkan kalimat padaku 
"today, our day. Kamu siap ?" dengan senyum manis lesung pipinya
aku benar-benar sangat bahagia, aku benar-benar tidak bisa berkata sedikitpun. Aku membalas kalimat itu dengan sebuah anggukan kecil yang menyimbolkan aku siap menghadapi hari ini. . .

Singkat cerita, aku telah dipinang oleh laki-laki yang telah dijodohkan untukku. Laki-laki yang berada didepanku kini telah menjadi milikku, laki-laki ini telah menjadi pemimpinku, dan laki-laki ini telah menjadi imamku. Dia menyambut tanganku dan aku menerima sambutan tangannya. Aku menggenggam kuat lengan kanannya dan kamipun berjalan ke atas pelaminan. Aku benar-benar bahagia dengan dihadiri kerabat, teman-teman, guru-guru, dan keluarga besar kami. Kebahagiaan mereka benar-benar terlihat dari cara mereka melihat kami berjalan, dari cara mereka memberikan tepuk tangan bahwa kami benar-benar telah menjadi pasangan yang utuh dan abadi, dari mereka memberikan senyuman manis kepada kami. Hari ini, benar-benar menjadi hari kami. Dan mulai hari ini kami akan melewati semuanya berdua. Kami akan menjadi keluarga yang penuh cinta. Memiliki anak laki-laki dan perempuan, cantik dan tampan. Kami akan menjadi keluarga yang tidak akan pernah haus akan kebahagiaan. Dan kebahagiaan ini tidak akan pernah berakhir meskipun hidup kami telah berakhir . . .

Yaaaa aku terbangun. Aku tertidur karena hujan tadi siang. Dan tersentak diam lalu tersenyum. "Indah"  . . . Aku berkata indah. Mimpiku sangat-sangat indah. Aku tertawa, mengapa bisa aku memimpikan itu semua haaa (menghela nafas) . . .

Aku masih berumur 19 tahun. Ya 19 tahun. Terlalu muda untuk memikirkan itu semua. Tapi manusia tidak pernah salah dengan apa yang mereka mimpikan. Aku hanya berharap bahwa mimpiku benar-benar menjadi kenyataan kelak 5 atau 6 tahun lagi. Tidak untuk sekarang. Tapi untuk nanti. Aku harus belajar keras dan giat menyelesaikan pendidikanku, mendapatkan pekerjaan dan mapan. Iya. my dream will come true. We'll see you later with all readiness.


Me. You. Here. One Day :))







^^


Untuk beberapa alasan aku terus tertawa
Saat ku dengar suara lucumu, saat dua mata kecilmu menatapku
Aku jadi grogi  . . .




Bulan Ramadhan ^^




WELCOME RAMADHAN

Alhamdulillah masih bisa nikmatin bulan ramadhan tahun ini
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa semuanya
Jangan lupa jadwalin bukber dan solat tarawih bersama ya :))



Apa Ini ?


Ketika melihat kenyataannya, saya hanya duduk sambil berpura-pura menyimak dosen yang mencoba menyimpulkan materi yang kurasa lebih mirip lagu nina bobo.
Entahlah . . .
Aku mulai muak dengan bangku perkuliahan yang mungkin tak pernah mengajarkan permasalahan nyata kehidupan dan justru banyak tugas dan catatan yang ku kira partitur lagu kegundahan ujung usia muda.

Beritahu aku apa tujuan dari semua ini ???





Diam, Ruang2 ukuran 4 x 6 
tempat saksi bisu para insan mahasiswa semester 4
"Aku termenung . . ."




It's True


Apa kamu pernah ngerasain ada dititik dimana kamu merasa selalu sendiri ?

saat kamu merasa kesepian ?

saat kamu merasa apa yang kamu miliki sekarang belum bisa bikin kamu bahagia ?

saat kamu merasa hidup kamu ga ada artinya ?

saat kamu merasa pengorbanan buat seseorang itu ternyata sia-sia ?

saat kamu merasa sedih karena ditinggalin ?

saat kamu udah ga kuat lagi buat pura-pura tegar ?

saat kehilangan orang yang kamu sayang ?

saat kamu butuh seseorang buat jadi moodboster kamu tapi no one there ?

saat kamu udah bisa buka hati untuk orang lain,
 tapi dia juga yang buat kamu kembali terpuruk karena cinta ?

saat kamu merasa semua orang sama aja ?

saat kamu merasa capek banget ngejalanin hidup ?

saat kamu pengen banget hilang ingatan ?

saat kamu kangen sama saat bareng-bareng orang yang disayang ?

saat kamu harus merelakan kepergian seseorang demi kebahagiannya ?

saat kamu merasa sedih tapi cuma bisa dipendem sendiri ?

saat kamu pengen marah tapi ga ada yang harus disalahin ?


saat kamu sayang sama orang tapi kamu disia-siain ?

saat kamu bertahan untuk seseorang, tapi dia ninggalin kamu untuk orang lain ?

saat kamu memprioritaskan seseorang tapi dia menjadikan kamu sebagai pilihan ?

saat kamu merasa pengen balikin semuanya kaya waktu dulu ?

saat kamu pengen semuanya berjalan seperti apa yang kamu mau ?

saat kamu mau orang-orang yang kamu sayang selalu ada disisi kamu ?

saat kamu mempertahankan sebuah benteng kuat dalam sebuah hubungan tapi seseorang datang menghancurkan semuanya ?


I felt everything. I wrote. It's so sad. . .
But, I've to be strong enough to face my new beginning there :)))



Aku Pergi Iya. Kan Sudah Ada Dia . .



Kisah kita sudah berakhir hampir 8 bulan. Tetapi semuanya masih terlihat sama sampai sekarang. Sapamu, senyummu, tatapanmu, tingkahmu bahkan sampai perhatianmu kepadaku. Aku tak tahu apa arti ini semua. Semuanya terlihat seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Semuanya terlihat seperti tidak pernah ada kata perpisahan. Jika kita bersama mengingat awal pertemuan kita, semuanya terlihat indah. Aku tidak pernah membayangkan kita berjalan sampai sejauh ini. Melawan perbedaan, melangkah menyusuri jalan, dan mewarnai kehidupan satu sama lain. 

 Seminggu setelah kepergianmu, aku membiasakan diri tanpa hadirmu disisiku. Aku tetap melakukan rutinitasku seperti biasanya. Dan kamu . .  tetap berlalu lalang dihadapanku. Aku mencoba untuk tidak peduli, untuk tidak melihat bahwa kamu ada dihadapanku. Tapi semuanya terasa berat, mataku enggan menolak. Hatiku tak bisa berbohong bahwa aku, ingin melihatmu.

Suatu ketika, kamu menghubungiku dan kita saling menyapa hingga akhirnya kita kembali dekat. Aku baru tau ternyata kedekatan kita hanya sebuah hubungan baik sebagai mantan kekasih. Aku mendapat kabar bahwa sebenarnya kamu sudah memiliki penggantiku. Apa kamu tau apa yang aku rasakan saat itu ? Semua terasa sesak seakan berakhir begitu saja. Semua terasa gelap seperti cahaya yang tidak pernah menyala.
Aku sadar, aku memang bukan siapa-siapa. Untuk melarangmu saja aku tidak memiliki hak. Tapi, apakah kamu pernah menghargai sedikit perasaanku ?

Sampai saat itu aku sadar bahwa aku memang tidak lagi menjadi orang nomor satu didalam hatimu.
 Ternyata aku salah menafsirkan semua perlakuanmu terhadapku. Semua terasa sakit dan akan lebih menyakitkan lagi jika aku terus menerus larut dalam kisah cinta ini. Jika aku tau akhirnya seperti ini, aku tak ingin kedekatan ini terjadi. Aku tak ingin mendengar suaramu saat menyapaku, aku tak ingin membalas semua pesan singkatmu yang lugu tapi manis. Bisakah kau bayangkan rasanya jadi orang yang setiap hari terluka hanya karena ia tak tau bagaimana perasaan orang yang dicintainya ? Bisakah kau bayangkan rasanya jadi aku yang setiap hari harus melihatmu bersamanya ?

Aku menulis ini ketika mataku tak kuat menahan tangis. Aku menulis ini ketika mulutku tak kuat untuk berkeluh. Aku mengingatmu sebagai sosok yang pernah hadir. Meskipun tak pernah benar-benar tinggal. 
Aku hanya persinggahan, tempatmu meletakkan segala kecemasan, lalu pergi tanpa janji untuk pulang.

Semua berlalu dan semua cerita pasti punya akhir.
Akhir yang ku pilih adalah pergi dari kehidupanmu.
Aku harus belajar tak peduli. Aku harus belajar memaafkan juga merelakan. . .




Untuk teman saya, yang tidak saya sebutkan namanya . .
Kuatlah teman,
Sederas apapun hujan akan tiba saatnya pelangi itu datang :")





"Aku pergi ya, Kan sudah ada dia . . . "




#suratuntukmantan #suratuntukruth

Hai, kamu apa kabar ? Pertanyaan yang selalu aku tanyakan disetiap kali aku mengingatmu
Apa kamu baik-baik saja ? Sudah lama kita tidak berjumpa setelah pertemuan singkat sebulan yang lalu di persimpangan jalan dekat rumahmu. Ingatan itu masih sangat jelas dimana kita bertemu 
seperti mimpi saja. Ah, mungkin kamu sudah melupakannya, tapi tidak untukku.

Selain aku ingin tahu kabarmu, aku juga ingin tahu bagaimana kehidupanmu sekarang. Bagaimana kuliahmu ? Bagaimana aktivitas kuliah ? Dan juga apa kamu masih bersamanya ? Semua ini memang terdengar kepo. Tapi, semua pertanyaan ini ialah pertanyaan yang enggan aku tanyakan langsung padamu. 
Bagaimanapun juga sulit bertemu denganmu apalagi berbicara langsung dengan dirimu.

4 hari yang lalu aku datang ke sekolah SMA ku, SMA mu. Aku duduk di kantin sambil meneguk air mineral yang dingin. Tiba-tiba saja aku tersentak diam. Kamu tahu apa yang aku pikirkan ?
Aku mengingat saat kita masih bersama disini. Kantin ini juga menjadi saksi bisu kebersamaan kita. Memang tidak banyak kenangan kita disini, tapi semua masih teringat jelas di kepalaku. Aku mengingat betul saat kamu membawakanku sarapan dan kamu memberinya ditempat ini. Aku juga mengingat saat aku memintamu untuk mengajariku Matematika. Dan juga aku mengingat saat aku makan bersama teman-teman, kita saling memandang dari kejauhan. Apakah kamu ingat akan semua hal itu ? Aku tidak memaksamu untuk mengingat itu semua. Aku hanya mengenang ternyata kebersamaan kita dulu cukup indah untuk dikenang.

Selang beberapa menit aku terbangun dari kediamanku dan sadar ternyata semua telah berubah. Semua tak lagi sama setelah kamu meninggalkanku sejak 2 tahun yang lalu. Mungkin sekarang aku sedang merindukanmu. Merindukan suaramu, merindukan aroma tubuhmu ada dihadapanku, dan merindukan akan kebersamaan kita. Kadang kala aku juga tidak mengingatmu sama sekali. Tapi tetap, masih kamu yang berdiam didalam kepala. Aku tahu mungkin kamu tidak akan melakukan hal yang sama. Karena itu semua hanya membuang waktumu saja. Aku tidak akan pernah berubah. Dan aku tidak akan melupakanmu. Aku masih seperti dulu, yang membedakannya hanya... Kamu tidak lagi bersamaku 

Terakhir, kelak kamu menyempatkan membaca suratku ini. Dan jika kamu bertanya tentang kabarku
Aku akan menjawab, "Aku, baik-baik saja" . . .




Tulisan ini  diikutsertakan untuk lomba #suratuntukruth
Novel Bernard Batubara
@gramedia