Sunday 8 May 2016

Bimbang


Entah sudah berapa puluh kali saya memutarkan lagu bimbang. Mungkin saya benar-benar bimbang dengan perasaan saya. Setelah kemarin malam saya memutuskan untuk tidak ingin lagi kamu hubungi, mengapa perasaan saya jadi kacau seperti ini. Entahlah, saya juga tidak mengerti mengapa saya begini. Rasanya saya ingin mengirimkan pesan dan mengatakan bahwa saya rindu kamu. Tapi, untuk apa saya melakukannya? Dan akhirnya saya urungkan.

Apa yang harus saya lakukan sekarang? Kenapa saya menjadi seperti ini? Mengapa saya ingin melanjutkan kembali obrolan kita semalam? Walaupun saya tahu, kamu sepenuhnya tidak lagi menuju untuk saya.

Bisa kamu lakukan, bagaimana cara membuat saya untuk tetap tenang? Atau tolong beritahu saya, apa saya salah merindukan kamu lagi? :')



Kamu benar, mungkin hati dan otak saya memang tidak sinkron.
Saya bersalah...



Saya harap kamu mengerti. . .


Saya kira setelah panjang lebar saya menjelaskan semuanya kepada kamu, kamu akan berkata sesuatu yang sangat saya harapkan. Tapi ternyata, saya terlalu percaya diri, hingga akhirnya saya yang terlihat lemah kembali. 

Saya kira kamu masih menyimpan perasaan yang sama seperti saya, setelah saya jujurkan semuanya kepada kamu. Tapi tetap, saya yang salah. Saya terlalu percaya diri, hingga akhirnya saya melukai kembali diri saya.

Saya sangat percaya bahwa kamu akan mengerti keputusan saya tadi. Bahkan, saya yakin kalau ini memang jalan yang terbaik untuk kita. Maafkan saya...





Bukan caranya berteman baik tapi selalu menghantui.
Cukup mengerti keputusannya,
 itu sudah menjadi teman yang baik :')


Bimbang


Entah sudah berapa puluh kali saya memutarkan lagu bimbang. Mungkin saya benar-benar bimbang dengan perasaan saya. Setelah kemarin malam saya memutuskan untuk tidak ingin lagi kamu hubungi, mengapa perasaan saya jadi kacau seperti ini. Entahlah, saya juga tidak mengerti mengapa saya begini. Rasanya saya ingin mengirimkan pesan dan mengatakan bahwa saya rindu kamu. Tapi, untuk apa saya melakukannya? Dan akhirnya saya urungkan.

Apa yang harus saya lakukan sekarang? Kenapa saya menjadi seperti ini? Mengapa saya ingin melanjutkan kembali obrolan kita semalam? Walaupun saya tahu, kamu sepenuhnya tidak lagi menuju untuk saya.

Bisa kamu lakukan, bagaimana cara membuat saya untuk tetap tenang? Atau tolong beritahu saya, apa saya salah merindukan kamu lagi? :')



Kamu benar, mungkin hati dan otak saya memang tidak sinkron.
Saya bersalah...



Saya harap kamu mengerti. . .


Saya kira setelah panjang lebar saya menjelaskan semuanya kepada kamu, kamu akan berkata sesuatu yang sangat saya harapkan. Tapi ternyata, saya terlalu percaya diri, hingga akhirnya saya yang terlihat lemah kembali. 

Saya kira kamu masih menyimpan perasaan yang sama seperti saya, setelah saya jujurkan semuanya kepada kamu. Tapi tetap, saya yang salah. Saya terlalu percaya diri, hingga akhirnya saya melukai kembali diri saya.

Saya sangat percaya bahwa kamu akan mengerti keputusan saya tadi. Bahkan, saya yakin kalau ini memang jalan yang terbaik untuk kita. Maafkan saya...





Bukan caranya berteman baik tapi selalu menghantui.
Cukup mengerti keputusannya,
 itu sudah menjadi teman yang baik :')