Saturday 14 March 2015

Demimu


Malam yang dingin begitu kencang angin meringkukkan tulang rusukku. Aku duduk di bawah langit dan berada di tengah-tengah rasa kegundahan, memikirkan nasibku yang semakin terombang-ambing tanpa arah.
Pikiranku tertuju padamu dan juga padanya. 

Aku tepat berada di antara kalian. Dua orang yang begitu berarti dalam hidupku, dua orang yang sama sekali tidak pernah memikirkan perasaanku. Aku lelah dikabuti rasa bersalah. Bersalah padamu dan juga padanya. Bersalah mengapa aku bisa menjadi seperti ini ?
Mengapa aku berada di posisi sesulit ini ?
Mengapa harus aku yang berkorban ?
Mengapa harus aku yang menanggung semuanya ?
Mengapa harus aku yang berbohong ?
Mengapa harus aku ?
Kenapa dengan aku ?
Tuhan...... Ini tak adil ....

Sampai kapankah aku menjadi seperti ini ? Sampai kapan aku menjaga hati ? Aku ingin dunia mengetahui yang sesungguhnya. Aku ingin bebas dan lepas dari rasa yang menghantui sepanjang masa.

Pada akhirnya, memang tidak akan pernah ada cara lain.
Sampai matipun mungkin aku akan tetap seperti ini.
Demimu, semua akan aku lakukan
Demimu, aku akan menjaga hati
Demimu, aku berkorban
Demimu, aku rela berbohong
Demimu, aku menahan
Demimu . . . Hanya Demimu . . .




"Aku harap kamu dengar . . . "



Demimu


Malam yang dingin begitu kencang angin meringkukkan tulang rusukku. Aku duduk di bawah langit dan berada di tengah-tengah rasa kegundahan, memikirkan nasibku yang semakin terombang-ambing tanpa arah.
Pikiranku tertuju padamu dan juga padanya. 

Aku tepat berada di antara kalian. Dua orang yang begitu berarti dalam hidupku, dua orang yang sama sekali tidak pernah memikirkan perasaanku. Aku lelah dikabuti rasa bersalah. Bersalah padamu dan juga padanya. Bersalah mengapa aku bisa menjadi seperti ini ?
Mengapa aku berada di posisi sesulit ini ?
Mengapa harus aku yang berkorban ?
Mengapa harus aku yang menanggung semuanya ?
Mengapa harus aku yang berbohong ?
Mengapa harus aku ?
Kenapa dengan aku ?
Tuhan...... Ini tak adil ....

Sampai kapankah aku menjadi seperti ini ? Sampai kapan aku menjaga hati ? Aku ingin dunia mengetahui yang sesungguhnya. Aku ingin bebas dan lepas dari rasa yang menghantui sepanjang masa.

Pada akhirnya, memang tidak akan pernah ada cara lain.
Sampai matipun mungkin aku akan tetap seperti ini.
Demimu, semua akan aku lakukan
Demimu, aku akan menjaga hati
Demimu, aku berkorban
Demimu, aku rela berbohong
Demimu, aku menahan
Demimu . . . Hanya Demimu . . .




"Aku harap kamu dengar . . . "