Friday 28 November 2014

Menunggu Pesan



Jam menunjukkan pukul 12.15 waktu Indonesia bagian istirahat. Aku masih berada di kelas siang itu, duduk manyun sambil menatap layar tab ku. Tiba-tiba ponsel yang ku taruh di dalam tas bergetar. Akupun bergegas membukanya. Saat itu ada 1 pesan masuk yang ku lihat namanya adalah Dia. Aku merasa aliran darah disekujur tubuhku berhenti, nafas terasa sesak, dan sekejap pikiran menjadi kosong. Ada apa ini ? Apa yang sedang terjadi ?

Selang beberapa menit, akupun membalas pesan singkat itu dengan balasan yang singkat pula. 5 menit aku melihat layar ponselku, tak ada jawaban. 20 menit, masih tidak ada jawaban. 1 jam, tidak ada jawaban. 2 jam, masih tetap tidak ada jawaban. 6 jam, benar-benar tidak ada jawaban. Aku kesal. Secepat kilat saat pesan itu datang tapi tidak ada lagi jawaban atas pernyataan. Hari pun sudah malam, aku tak banyak berharap akan balasan pesan tadi siang. Mungkin, pesanku hanya dibaca atau mungkin pesanku tak sampai ? Ah sudahlah aku sudah lelah dan bergegas pergi untuk tidur. Berharap semuanya tetap baik-baik saja.

Keesokan harinya, jam menunjukkan pukul 07.10 waktu Indonesia bagian sarapan. Aku membuka layar ponselku, tetap disana tidak aku temukan apa-apa. Berharap pesanku terbalaskan semalam, tapi semua hanya harapan.

Saat aku sejenak diam, ponselku kembali bergetar dan apa yang aku tunggu datang. Dia kembali mengirimkan pesannya seolah kemarin siang tidak pernah terjadi apa-apa, dia menanyai jam kuliahku pagi ini. Akupun membalas dengan singkat lagi. Sama seperti hal kemarin, 1 jam 2 jam 3 jam 4 jam sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 12.15 wib pesanku baru dibalas. Didalam pesan itu dia bilang, bahwa dia sudah mengirimi pesan sebelumnya, tapi pesan itu tidak terkirim. Entahlah, aku bingung dan hilang kendali. Akupun membalas pesannya, bahwa aku tidak apa-apa. 

Setelah pesan terakhir itu dikirim, tidak ada lagi pesan berlanjut sampai malam ini. Berkali-kali ku lihat layar ponselku tetap tidak ku temukan jawaban atas penantianku hari ini. Apa maksud ini semua ? Apa yang sedang terjadi dengan dia ? Mengapa ia kembali mengirimkan pesan singkat tanpa ia membalas apa yang telah aku kirim ? Aku rumit. Aku runyam. Aku menantikan kelanjutan pesan itu.
Yaaaa, sampai detik ini pun aku menantikan cerita bersambung kita . . .







Bisakah kau menggubris pesan singkatku tadi siang ?
Aku menunggu . . .



Merindukan Utuh


Ada yang kosong, ada yang tak lengkap
Ada yang hilang, jika hadirnya tak dekat
Ada yang sunyi, ada yang sepi
Ada yang redup, kalau tak ada yang menggenggam jemari

Aku kehilangan
Seperti jiwa pergi meninggalkan raga
Seperti pelangi pergi meninggalkan hujan

Aku menyusuri jalan, tanpa tahu aku dimana
Berada di tengah keramaian, tanpa merasakan adanya kebahagiaan
Kadang aku berfikir, apakah aku memang sosok mayat hidup ?
Atau seseorang yang sedang hilang ingatan ? Atau bahkan mungkin autis ? Entahlah, hatiku kosong, hampa, atau mungkin terlalu penuh hingga aku tidak mampu menerjemahkannya

Ada sesuatu yang sedang terjadi pada diriku. Tanpa aku tahu apa yang aku alami, tanpa aku tahu apa yang aku rasa. Aku tak utuh, benar-benar tidak utuh

Aku hanya ingin berteman dalam bisu, memperbanyak diam dalam kegelapan. Aku tidak ingin mendengar apalagi berbicara. Hanya kesendirian yang mengerti aku saat ini. Keramaian hanya memperparah keadaan, di saat sekeliling tidak mengerti apa yang aku mau.

Sampai kapan aku tak utuh seperti ini ?
Sampai kapan aku berhenti dalam sepi ?

Aku merindukan aku yang dulu. Merindukan saat semuanya memang baik-baik saja
Aku merindukan aku yang utuh. Tanpa tahu apa yang telah hilang ...







Gelap. Hening. Mencekam.
Aku terhempas . . .



Thursday 20 November 2014

Field Trip with Pharmacy (9 - 17 Nov)



Selamat malam untuk pembaca setia blog yang tidak seberapa ini. Malam ini, aku kembali ingin menulis tentang perjalanan yang luar biasa bersama teman-teman angkatan 2012 Jurusan Farmasi. Sebelum aku bercerita, malam ini aku juga ditemani secangkir teh hangat dan juga my memory milik Ost. Winter Sonata.

Aku ingin bercerita tentang perjalanan fieldtrip yang sudah sejak lama aku nanti-nantikan. Aku akan kembali mengingat tepat seminggu yang lalu. Saat itu, hari minggu tanggal 9 November 2014. Kami berkumpul di kampus untuk diberi arahan sebelum keberangkatan selama 9 hari di kota orang. Perjalanan kami bukan hanya sekadar jalan-jalan dan hura-hura. Selama 5 hari kami pindah kuliah di Poltekkes Jakarta II, disana kami belajar sekaligus ujian. Tidak menyenangkan bukan ? Setelah 5 hari nanti di Jakarta, perjalanan akan dilanjutkan menuju Bandung dan ditutup di kota Bogor. Selama perjalanan kami didampingi oleh Pak Igun dan Mba Ria. Bakalan ada ibu-ibu dosen, tapi mereka menyusul saat kami di Bandung. Hmmm, dipikiranku perjalanan kali ini akan sangat menyenangkan. Benar-benar menyenangkan. 

Singkat cerita, kami sudah meninggalkan kampus dan menyusuri jalan menuju pelabuhan bakauheni. Banyak hal yang kami lakukan selama perjalanan. Di mulai dari karaoke bersama, oper makanan dari depan ke belakang, bercerita dengan teman sebangku, iseng fotoin teman-teman yang tidur, videoin kelakuan konyol, merenung sepanjang jalan lewat kaca jendela, bahkan sampai ada yang berlalu lalang tanpa henti di dalam bis :'')

Baiklah kali ini aku akan kembali menyingkat cerita menjadi lebih singkat lagi dan lebih rinci. Kami sudah tiba di tempat penginapan yang akan menampung kami selama di Jakarta. Yaaaa, Wisma Maros. Wisma Maros terletak cukup strategis di daerah cempaka putih yang didepannya ada sekolah dan dibatasi oleh kali atau sungai atau rawa-rawa atau apalah itu. 
Kami juga sudah menempati kamar masing-masing. Saat itu, aku kebagian jauh dari teman-teman. Hanya kamarku yang berada di lantai satu, yang lainnya lantai dua dan tiga. Tapi, semuanya tidak merubah semangatku selama di Jakarta ha ha ha. Baiklah, berhubung waktu juga sudah menunjukkan pukul lewat tengah malam, kamipun bergegas tidur. Karena mulai besok, kami akan menghadapi hari-hari yang panjang bersama-sama ^^

Hari pertama (Senin) : Pengenalan dan kegiatan menerima materi 
Hari kedua (Selasa) : Kegiatan menulis jurnal dengan segala literatur buku 
Hari ketiga (Rabu) : Praktikum pembuatan tablet dengan metode masing-masing kelompok
Hari keempat (Kamis) : Latihan ujian tengah semester sekaligus uts asli
Hari kelima (Jumat) : Ujian Akhir Semester dan penutup pembelajaran di Poltekkes Jakarta II

Selama 5 hari di Jakarta, kami juga bermain. Mulai dari nekat menuju MKG sampai ke acara Bukan Empat Mata Trans7. Dan yang menjadi penghargaan yang tidak akan pernah dilupakan, saat aku bisa tampil nyanyi di acara break Bukan Empat Mata. Tidak ada motivasi dan tidak ada alasan yang kuat mengapa bisa aku seberani itu tampil maju di hadapan orang banyak. (Menghela nafas)

Singkat cerita tanpa terasa hari jumat sore kami sudah harus meninggalkan Ibukota Jakarta. Perjalanan dilanjutkan menuju Bandung. Kita di Bandung bakalan ditampung selama 3 hari di daerah Lembang tepatnya di hotel alam permai. Berhubung berangkat dari Jakarta sudah sore, jadi kita sampai di hotel sekitar jam 9 malam. Dan kita langsung cus bobo karena mulai besok kita bakal hunting berbagai wisata di Bandung.

Hari Sabtu : Pasar Baru - Trans Studio Bandung
Hari Minggu : Kawah Putih - Saung Gawir - Cibaduyut
Hari Senin : Labiomed Cibubur - Lampung

Terlalu panjang cerita kalau dijelasin tiap moment-momentnya. Bukan karena lupa atau males buat dijelasin, tapi karena semuanya udah terekam didalam otak yang sampai kapan pun ga bakalan lupa. Pokoknya 9 hari kemarin bener-bener menyenangkan, capeknya sama-sama, senengnya sama-sama, keselnya sama-sama, bahagianya pun juga sama-sama.

Big thxfulll ngetzzz buat ibu Gloria, Pak Ben, yang udah dampingin dan berbagi ilmu selama belajar di Jakarta. Makasih juga buat Jus Mangga, Alpukat, dan Jambunya. Makasih buat Pak Igun, Bu Yulyus, Bu isnen, dan Mba Ria yang selama perjalanan juga setia dampingin kita semua. Makasih juga buat Pak Irfani dll (Anggota Maros) yang berperan penting mulai dari nyiapin sarapan dan makan malam selama di Jakarta. Makasih juga buat babe-babe rombongan angkot gaul, angkot anarki yang on time nganterin dan jemputin kami semua selama kuliah di Poltekkes Jakarta II. Yang udah rela juga nungguin sampe tengah malem live show di Trans7. Makasih banget buat para TL kak rian, kak masha dan kakak TL lainnya, plus bapak supir yang tanpa lelah nganterin kita ke tempat-tempat tujuan sampai kembali lagi ke Bandar Lampung dengan selamat. Walaupun nyampe ganti bes 3 kali :""")

Makasih buat teman-teman angkatan 2012 Jurusan Farmasi, tidak ada sesuatu yang kurang alhamdulillah kita semua bisa ikut fieldtrip semua. Makasih buat keceriaannya, makasih buat keisengannya, makasih buat kekonyolannya, kelakuan tololnya, dan makasih buat semua teman-teman yang sudah berperan dalam mengambil dokumentasi. Mungkin ini perjalanan terakhir kita, yang lengkap tanpa satu kurang apapun. Sebenernya sedih banget-bangetan ternyata ga kerasa udah tanggal 17 dan kita mesti balik lagi ke Lampung. Perjalanan 9 harinya sudah lewat begitu saja. Tapi bakalan lebih sedih lagi, kalau semua ingatan memori bersama kalian hilang gitu aja. Kelak, kita akan mengingat perjalanan kita sampai kapanpun. Panas, dingin, kesel, seneng, marah, bahagia sudah kita lalui selama 9 hari ini dan semuanya begitu mengesankan.

Terakhir, sebelum aku menutup cerita malam ini. Aku ingin mengucapkan sesuatu hal yang mungkin baru aku sadari sekarang bahwa aku bahagia bisa menjadi bagian dalam keluarga Farmasi 2012. Aku bahagia bisa bertemu dan diperkenalkan dengan teman-teman yang baik dan lucu. Walaupun memang terkadang kita sering berbeda pendapat dan egois satu sama lain, tapi itu semua hanya kekurangan yang memang wajar. Aku percaya, bahwa manusia memang tidak ada yang sempurna di dunia ini. Terima kasih kembali untuk keceriaan yang sudah mewarnai keseharian kita selama ini. 
Semoga kita tidak pernah berubah sampai kapanpun dan dimanapun . . .







For love :
mufid, tante, nisa, bayu, bayyin, cane. deliana, delvi, devi, dian ros,
dian mar, dogi, dwi okta, eko, erissa, fanny, ebol, gita ox, gita sahila, mamake,
ilham, marfika, sekar, monic, aulia, omat, tiwi, pl, ute, riska devi, ses, aji, oma, 
riza, sevin, siska, kiyay, njop, yuke, dan yusuf





Menunggu Pesan



Jam menunjukkan pukul 12.15 waktu Indonesia bagian istirahat. Aku masih berada di kelas siang itu, duduk manyun sambil menatap layar tab ku. Tiba-tiba ponsel yang ku taruh di dalam tas bergetar. Akupun bergegas membukanya. Saat itu ada 1 pesan masuk yang ku lihat namanya adalah Dia. Aku merasa aliran darah disekujur tubuhku berhenti, nafas terasa sesak, dan sekejap pikiran menjadi kosong. Ada apa ini ? Apa yang sedang terjadi ?

Selang beberapa menit, akupun membalas pesan singkat itu dengan balasan yang singkat pula. 5 menit aku melihat layar ponselku, tak ada jawaban. 20 menit, masih tidak ada jawaban. 1 jam, tidak ada jawaban. 2 jam, masih tetap tidak ada jawaban. 6 jam, benar-benar tidak ada jawaban. Aku kesal. Secepat kilat saat pesan itu datang tapi tidak ada lagi jawaban atas pernyataan. Hari pun sudah malam, aku tak banyak berharap akan balasan pesan tadi siang. Mungkin, pesanku hanya dibaca atau mungkin pesanku tak sampai ? Ah sudahlah aku sudah lelah dan bergegas pergi untuk tidur. Berharap semuanya tetap baik-baik saja.

Keesokan harinya, jam menunjukkan pukul 07.10 waktu Indonesia bagian sarapan. Aku membuka layar ponselku, tetap disana tidak aku temukan apa-apa. Berharap pesanku terbalaskan semalam, tapi semua hanya harapan.

Saat aku sejenak diam, ponselku kembali bergetar dan apa yang aku tunggu datang. Dia kembali mengirimkan pesannya seolah kemarin siang tidak pernah terjadi apa-apa, dia menanyai jam kuliahku pagi ini. Akupun membalas dengan singkat lagi. Sama seperti hal kemarin, 1 jam 2 jam 3 jam 4 jam sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 12.15 wib pesanku baru dibalas. Didalam pesan itu dia bilang, bahwa dia sudah mengirimi pesan sebelumnya, tapi pesan itu tidak terkirim. Entahlah, aku bingung dan hilang kendali. Akupun membalas pesannya, bahwa aku tidak apa-apa. 

Setelah pesan terakhir itu dikirim, tidak ada lagi pesan berlanjut sampai malam ini. Berkali-kali ku lihat layar ponselku tetap tidak ku temukan jawaban atas penantianku hari ini. Apa maksud ini semua ? Apa yang sedang terjadi dengan dia ? Mengapa ia kembali mengirimkan pesan singkat tanpa ia membalas apa yang telah aku kirim ? Aku rumit. Aku runyam. Aku menantikan kelanjutan pesan itu.
Yaaaa, sampai detik ini pun aku menantikan cerita bersambung kita . . .







Bisakah kau menggubris pesan singkatku tadi siang ?
Aku menunggu . . .



Merindukan Utuh


Ada yang kosong, ada yang tak lengkap
Ada yang hilang, jika hadirnya tak dekat
Ada yang sunyi, ada yang sepi
Ada yang redup, kalau tak ada yang menggenggam jemari

Aku kehilangan
Seperti jiwa pergi meninggalkan raga
Seperti pelangi pergi meninggalkan hujan

Aku menyusuri jalan, tanpa tahu aku dimana
Berada di tengah keramaian, tanpa merasakan adanya kebahagiaan
Kadang aku berfikir, apakah aku memang sosok mayat hidup ?
Atau seseorang yang sedang hilang ingatan ? Atau bahkan mungkin autis ? Entahlah, hatiku kosong, hampa, atau mungkin terlalu penuh hingga aku tidak mampu menerjemahkannya

Ada sesuatu yang sedang terjadi pada diriku. Tanpa aku tahu apa yang aku alami, tanpa aku tahu apa yang aku rasa. Aku tak utuh, benar-benar tidak utuh

Aku hanya ingin berteman dalam bisu, memperbanyak diam dalam kegelapan. Aku tidak ingin mendengar apalagi berbicara. Hanya kesendirian yang mengerti aku saat ini. Keramaian hanya memperparah keadaan, di saat sekeliling tidak mengerti apa yang aku mau.

Sampai kapan aku tak utuh seperti ini ?
Sampai kapan aku berhenti dalam sepi ?

Aku merindukan aku yang dulu. Merindukan saat semuanya memang baik-baik saja
Aku merindukan aku yang utuh. Tanpa tahu apa yang telah hilang ...







Gelap. Hening. Mencekam.
Aku terhempas . . .



Field Trip with Pharmacy (9 - 17 Nov)



Selamat malam untuk pembaca setia blog yang tidak seberapa ini. Malam ini, aku kembali ingin menulis tentang perjalanan yang luar biasa bersama teman-teman angkatan 2012 Jurusan Farmasi. Sebelum aku bercerita, malam ini aku juga ditemani secangkir teh hangat dan juga my memory milik Ost. Winter Sonata.

Aku ingin bercerita tentang perjalanan fieldtrip yang sudah sejak lama aku nanti-nantikan. Aku akan kembali mengingat tepat seminggu yang lalu. Saat itu, hari minggu tanggal 9 November 2014. Kami berkumpul di kampus untuk diberi arahan sebelum keberangkatan selama 9 hari di kota orang. Perjalanan kami bukan hanya sekadar jalan-jalan dan hura-hura. Selama 5 hari kami pindah kuliah di Poltekkes Jakarta II, disana kami belajar sekaligus ujian. Tidak menyenangkan bukan ? Setelah 5 hari nanti di Jakarta, perjalanan akan dilanjutkan menuju Bandung dan ditutup di kota Bogor. Selama perjalanan kami didampingi oleh Pak Igun dan Mba Ria. Bakalan ada ibu-ibu dosen, tapi mereka menyusul saat kami di Bandung. Hmmm, dipikiranku perjalanan kali ini akan sangat menyenangkan. Benar-benar menyenangkan. 

Singkat cerita, kami sudah meninggalkan kampus dan menyusuri jalan menuju pelabuhan bakauheni. Banyak hal yang kami lakukan selama perjalanan. Di mulai dari karaoke bersama, oper makanan dari depan ke belakang, bercerita dengan teman sebangku, iseng fotoin teman-teman yang tidur, videoin kelakuan konyol, merenung sepanjang jalan lewat kaca jendela, bahkan sampai ada yang berlalu lalang tanpa henti di dalam bis :'')

Baiklah kali ini aku akan kembali menyingkat cerita menjadi lebih singkat lagi dan lebih rinci. Kami sudah tiba di tempat penginapan yang akan menampung kami selama di Jakarta. Yaaaa, Wisma Maros. Wisma Maros terletak cukup strategis di daerah cempaka putih yang didepannya ada sekolah dan dibatasi oleh kali atau sungai atau rawa-rawa atau apalah itu. 
Kami juga sudah menempati kamar masing-masing. Saat itu, aku kebagian jauh dari teman-teman. Hanya kamarku yang berada di lantai satu, yang lainnya lantai dua dan tiga. Tapi, semuanya tidak merubah semangatku selama di Jakarta ha ha ha. Baiklah, berhubung waktu juga sudah menunjukkan pukul lewat tengah malam, kamipun bergegas tidur. Karena mulai besok, kami akan menghadapi hari-hari yang panjang bersama-sama ^^

Hari pertama (Senin) : Pengenalan dan kegiatan menerima materi 
Hari kedua (Selasa) : Kegiatan menulis jurnal dengan segala literatur buku 
Hari ketiga (Rabu) : Praktikum pembuatan tablet dengan metode masing-masing kelompok
Hari keempat (Kamis) : Latihan ujian tengah semester sekaligus uts asli
Hari kelima (Jumat) : Ujian Akhir Semester dan penutup pembelajaran di Poltekkes Jakarta II

Selama 5 hari di Jakarta, kami juga bermain. Mulai dari nekat menuju MKG sampai ke acara Bukan Empat Mata Trans7. Dan yang menjadi penghargaan yang tidak akan pernah dilupakan, saat aku bisa tampil nyanyi di acara break Bukan Empat Mata. Tidak ada motivasi dan tidak ada alasan yang kuat mengapa bisa aku seberani itu tampil maju di hadapan orang banyak. (Menghela nafas)

Singkat cerita tanpa terasa hari jumat sore kami sudah harus meninggalkan Ibukota Jakarta. Perjalanan dilanjutkan menuju Bandung. Kita di Bandung bakalan ditampung selama 3 hari di daerah Lembang tepatnya di hotel alam permai. Berhubung berangkat dari Jakarta sudah sore, jadi kita sampai di hotel sekitar jam 9 malam. Dan kita langsung cus bobo karena mulai besok kita bakal hunting berbagai wisata di Bandung.

Hari Sabtu : Pasar Baru - Trans Studio Bandung
Hari Minggu : Kawah Putih - Saung Gawir - Cibaduyut
Hari Senin : Labiomed Cibubur - Lampung

Terlalu panjang cerita kalau dijelasin tiap moment-momentnya. Bukan karena lupa atau males buat dijelasin, tapi karena semuanya udah terekam didalam otak yang sampai kapan pun ga bakalan lupa. Pokoknya 9 hari kemarin bener-bener menyenangkan, capeknya sama-sama, senengnya sama-sama, keselnya sama-sama, bahagianya pun juga sama-sama.

Big thxfulll ngetzzz buat ibu Gloria, Pak Ben, yang udah dampingin dan berbagi ilmu selama belajar di Jakarta. Makasih juga buat Jus Mangga, Alpukat, dan Jambunya. Makasih buat Pak Igun, Bu Yulyus, Bu isnen, dan Mba Ria yang selama perjalanan juga setia dampingin kita semua. Makasih juga buat Pak Irfani dll (Anggota Maros) yang berperan penting mulai dari nyiapin sarapan dan makan malam selama di Jakarta. Makasih juga buat babe-babe rombongan angkot gaul, angkot anarki yang on time nganterin dan jemputin kami semua selama kuliah di Poltekkes Jakarta II. Yang udah rela juga nungguin sampe tengah malem live show di Trans7. Makasih banget buat para TL kak rian, kak masha dan kakak TL lainnya, plus bapak supir yang tanpa lelah nganterin kita ke tempat-tempat tujuan sampai kembali lagi ke Bandar Lampung dengan selamat. Walaupun nyampe ganti bes 3 kali :""")

Makasih buat teman-teman angkatan 2012 Jurusan Farmasi, tidak ada sesuatu yang kurang alhamdulillah kita semua bisa ikut fieldtrip semua. Makasih buat keceriaannya, makasih buat keisengannya, makasih buat kekonyolannya, kelakuan tololnya, dan makasih buat semua teman-teman yang sudah berperan dalam mengambil dokumentasi. Mungkin ini perjalanan terakhir kita, yang lengkap tanpa satu kurang apapun. Sebenernya sedih banget-bangetan ternyata ga kerasa udah tanggal 17 dan kita mesti balik lagi ke Lampung. Perjalanan 9 harinya sudah lewat begitu saja. Tapi bakalan lebih sedih lagi, kalau semua ingatan memori bersama kalian hilang gitu aja. Kelak, kita akan mengingat perjalanan kita sampai kapanpun. Panas, dingin, kesel, seneng, marah, bahagia sudah kita lalui selama 9 hari ini dan semuanya begitu mengesankan.

Terakhir, sebelum aku menutup cerita malam ini. Aku ingin mengucapkan sesuatu hal yang mungkin baru aku sadari sekarang bahwa aku bahagia bisa menjadi bagian dalam keluarga Farmasi 2012. Aku bahagia bisa bertemu dan diperkenalkan dengan teman-teman yang baik dan lucu. Walaupun memang terkadang kita sering berbeda pendapat dan egois satu sama lain, tapi itu semua hanya kekurangan yang memang wajar. Aku percaya, bahwa manusia memang tidak ada yang sempurna di dunia ini. Terima kasih kembali untuk keceriaan yang sudah mewarnai keseharian kita selama ini. 
Semoga kita tidak pernah berubah sampai kapanpun dan dimanapun . . .







For love :
mufid, tante, nisa, bayu, bayyin, cane. deliana, delvi, devi, dian ros,
dian mar, dogi, dwi okta, eko, erissa, fanny, ebol, gita ox, gita sahila, mamake,
ilham, marfika, sekar, monic, aulia, omat, tiwi, pl, ute, riska devi, ses, aji, oma, 
riza, sevin, siska, kiyay, njop, yuke, dan yusuf