Friday 28 November 2014

Menunggu Pesan



Jam menunjukkan pukul 12.15 waktu Indonesia bagian istirahat. Aku masih berada di kelas siang itu, duduk manyun sambil menatap layar tab ku. Tiba-tiba ponsel yang ku taruh di dalam tas bergetar. Akupun bergegas membukanya. Saat itu ada 1 pesan masuk yang ku lihat namanya adalah Dia. Aku merasa aliran darah disekujur tubuhku berhenti, nafas terasa sesak, dan sekejap pikiran menjadi kosong. Ada apa ini ? Apa yang sedang terjadi ?

Selang beberapa menit, akupun membalas pesan singkat itu dengan balasan yang singkat pula. 5 menit aku melihat layar ponselku, tak ada jawaban. 20 menit, masih tidak ada jawaban. 1 jam, tidak ada jawaban. 2 jam, masih tetap tidak ada jawaban. 6 jam, benar-benar tidak ada jawaban. Aku kesal. Secepat kilat saat pesan itu datang tapi tidak ada lagi jawaban atas pernyataan. Hari pun sudah malam, aku tak banyak berharap akan balasan pesan tadi siang. Mungkin, pesanku hanya dibaca atau mungkin pesanku tak sampai ? Ah sudahlah aku sudah lelah dan bergegas pergi untuk tidur. Berharap semuanya tetap baik-baik saja.

Keesokan harinya, jam menunjukkan pukul 07.10 waktu Indonesia bagian sarapan. Aku membuka layar ponselku, tetap disana tidak aku temukan apa-apa. Berharap pesanku terbalaskan semalam, tapi semua hanya harapan.

Saat aku sejenak diam, ponselku kembali bergetar dan apa yang aku tunggu datang. Dia kembali mengirimkan pesannya seolah kemarin siang tidak pernah terjadi apa-apa, dia menanyai jam kuliahku pagi ini. Akupun membalas dengan singkat lagi. Sama seperti hal kemarin, 1 jam 2 jam 3 jam 4 jam sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 12.15 wib pesanku baru dibalas. Didalam pesan itu dia bilang, bahwa dia sudah mengirimi pesan sebelumnya, tapi pesan itu tidak terkirim. Entahlah, aku bingung dan hilang kendali. Akupun membalas pesannya, bahwa aku tidak apa-apa. 

Setelah pesan terakhir itu dikirim, tidak ada lagi pesan berlanjut sampai malam ini. Berkali-kali ku lihat layar ponselku tetap tidak ku temukan jawaban atas penantianku hari ini. Apa maksud ini semua ? Apa yang sedang terjadi dengan dia ? Mengapa ia kembali mengirimkan pesan singkat tanpa ia membalas apa yang telah aku kirim ? Aku rumit. Aku runyam. Aku menantikan kelanjutan pesan itu.
Yaaaa, sampai detik ini pun aku menantikan cerita bersambung kita . . .







Bisakah kau menggubris pesan singkatku tadi siang ?
Aku menunggu . . .



Menunggu Pesan



Jam menunjukkan pukul 12.15 waktu Indonesia bagian istirahat. Aku masih berada di kelas siang itu, duduk manyun sambil menatap layar tab ku. Tiba-tiba ponsel yang ku taruh di dalam tas bergetar. Akupun bergegas membukanya. Saat itu ada 1 pesan masuk yang ku lihat namanya adalah Dia. Aku merasa aliran darah disekujur tubuhku berhenti, nafas terasa sesak, dan sekejap pikiran menjadi kosong. Ada apa ini ? Apa yang sedang terjadi ?

Selang beberapa menit, akupun membalas pesan singkat itu dengan balasan yang singkat pula. 5 menit aku melihat layar ponselku, tak ada jawaban. 20 menit, masih tidak ada jawaban. 1 jam, tidak ada jawaban. 2 jam, masih tetap tidak ada jawaban. 6 jam, benar-benar tidak ada jawaban. Aku kesal. Secepat kilat saat pesan itu datang tapi tidak ada lagi jawaban atas pernyataan. Hari pun sudah malam, aku tak banyak berharap akan balasan pesan tadi siang. Mungkin, pesanku hanya dibaca atau mungkin pesanku tak sampai ? Ah sudahlah aku sudah lelah dan bergegas pergi untuk tidur. Berharap semuanya tetap baik-baik saja.

Keesokan harinya, jam menunjukkan pukul 07.10 waktu Indonesia bagian sarapan. Aku membuka layar ponselku, tetap disana tidak aku temukan apa-apa. Berharap pesanku terbalaskan semalam, tapi semua hanya harapan.

Saat aku sejenak diam, ponselku kembali bergetar dan apa yang aku tunggu datang. Dia kembali mengirimkan pesannya seolah kemarin siang tidak pernah terjadi apa-apa, dia menanyai jam kuliahku pagi ini. Akupun membalas dengan singkat lagi. Sama seperti hal kemarin, 1 jam 2 jam 3 jam 4 jam sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 12.15 wib pesanku baru dibalas. Didalam pesan itu dia bilang, bahwa dia sudah mengirimi pesan sebelumnya, tapi pesan itu tidak terkirim. Entahlah, aku bingung dan hilang kendali. Akupun membalas pesannya, bahwa aku tidak apa-apa. 

Setelah pesan terakhir itu dikirim, tidak ada lagi pesan berlanjut sampai malam ini. Berkali-kali ku lihat layar ponselku tetap tidak ku temukan jawaban atas penantianku hari ini. Apa maksud ini semua ? Apa yang sedang terjadi dengan dia ? Mengapa ia kembali mengirimkan pesan singkat tanpa ia membalas apa yang telah aku kirim ? Aku rumit. Aku runyam. Aku menantikan kelanjutan pesan itu.
Yaaaa, sampai detik ini pun aku menantikan cerita bersambung kita . . .







Bisakah kau menggubris pesan singkatku tadi siang ?
Aku menunggu . . .