Monday 8 December 2014

Selamat Ulang Tahun, Pah



Selamat ulang tahun, Pah. Kini umurmu sudah bertambah 1 tahun. Itu berarti kau sudah tampak lebih tua. Dan waktumu di dunia juga semakin berkurang. Aku berdoa kepada Tuhan, semoga engkau selalu diberikan umur yang panjang, sehat lahir dan batin, selalu dalam lindungan Allah SWT, dan selalu semangat menjalani hari-hari kedepan :))

Aku sedih karena hari ini kita tidak bertemu, memberikan ucapan dan tiup lilin bersama. Memang sudah tanggung jawabmu bekerja dan mencari nafkah jauh disana. Ini bukan hal pertama yang aku sesali, sudah hampir 25 tahun waktumu tersita demi pekerjaanmu. Kita hanya bertemu saat-saat weekend saja. Dalam seminggu kita hanya bertemu selama 3 hari, bahkan seringkali kita hanya bertemu 2 hari. Kadang aku mendapatkan bonus, jika mengetahui kau lebih lama menetap di rumah karena ada sesuatu pekerjaan di Bandar Lampung yang harus diselesaikan.

Pah, aku ingin kau mendengarkan curahan hatiku selama ini. Apa kau tahu bahwa aku merindukan tanganmu memelukku ? Apa kau tahu bahwa aku merindukan amarahmu saat melarangku ? Sudah lama kita tidak saling menatap wajah, duduk berdua dan saling bertukar cerita. Aku ingin sekali bercerita padamu, Pah. Aku ingin kau tahu, bahwa anakmu ini sangat membutuhkanmu. Tapi, tiap kau pulang ke rumah, mengapa berat sekali untuk memulai semuanya ? Mengapa begitu sulit untuk mengungkapkan isi hatiku ini kepadamu, Pah ? Apa karena keberadaanmu selalu jauh dariku, sehingga membuat hubungan kita begitu dingin saat bersama ? Apa karena keberadaanmu selalu jauh dariku, sehingga membuat aku takut akan berbicara padamu ?

Aku merindukanmu, Pah. Aku merindukan kebersamaan kita di rumah. Sampai kapan kau bekerja jauh di sana ? Sampai kapan kita dipisahkan oleh jarak dan hanya diberikan waktu 3 hari untuk tinggal bersama ? Sampai kapan kita selalu bersikap dingin, Pah ? Ini tak adil. Aku benci semua ini. Aku ingin kau tinggal bersama istrimu, dan anak-anakmu di rumah ini. Aku ingin kami dilindungi oleh mu, Pah :"""((((

Mungkin jika kau tahu isi hatiku, anakmu ini memang sangat egois. Anakmu sangat menginginkanmu selalu hadir di rumah ini. Tanpa ada jarak, tanpa ada waktu yang diberikan. Yaaa, aku tahu kau melakukan ini semua untuk keluargamu. Kau merelakan waktumu demi keluargamu untuk tetap bertahan hidup. Aku bangga padamu , Pah :")

Jika aku diberikan satu keinginan di dunia ini, aku akan meminta untuk kembalikan ayahku kelak. Kembalikan ia bersamaku, kembali bersama keluarga kecil ini. Aku sangat menantikan keajaiban itu, Pah. Aku menantikan keutuhan kebersamaan kita kelak. Aku akan menunggu sampai waktu itu datang.

Tetap semangat menjalani hari-harimu, Pah. Aku tau kau juga pasti merindukan kami, merindukan kita. Saat masa-masa sulit yang kau hadapi, kau pasti sangat membutuhkan pendengar untuk mendengarkan segala keluhanmu. Aku telah menitipkanmu pada Allah, kau tidak akan sendirian disana. Aku, mamah, kakak, dan adik-adikku selalu mendoakanmu. Mendekapmu dalam doa dan menciummu dalam sujudku. Aku berjanji Pah, akan menjadi anak yang baik dan turut akan perintah mamah di rumah. Aku tidak akan menjadi anak yang membangkang dan aku akan menjaga istrimu dan anak-anakmu lainnya saat kau tidak ada di rumah. Aku janji, Pah.

Sebelum aku sudahi curahan hatiku ini tentangmu, aku ingin kau mendengarkan ini, Pah.
Aku sangat menyayangimu dan amat sangat mencintaimu lebih dari kau mencintai keluargamu. Walaupun aku tidak pernah mengucapkan kalimat cinta padamu, tapi percayalah aku benar-benar saat mengatakannya. Aku mencintaimu lebih dari kau mencintai pekerjaanmu. Tetaplah semangat dan tetaplah menjadi hero didalam hidupku. Sekali lagi, Selamat Ulang Tahun, Papah. Aku mencintaimu . . .







Kira-kira kapan kita menghabiskan waktu bersama sampai lupa waktu ?
Ah, aku menunggu saat-saat itu  . . .




Selamat Ulang Tahun, Pah



Selamat ulang tahun, Pah. Kini umurmu sudah bertambah 1 tahun. Itu berarti kau sudah tampak lebih tua. Dan waktumu di dunia juga semakin berkurang. Aku berdoa kepada Tuhan, semoga engkau selalu diberikan umur yang panjang, sehat lahir dan batin, selalu dalam lindungan Allah SWT, dan selalu semangat menjalani hari-hari kedepan :))

Aku sedih karena hari ini kita tidak bertemu, memberikan ucapan dan tiup lilin bersama. Memang sudah tanggung jawabmu bekerja dan mencari nafkah jauh disana. Ini bukan hal pertama yang aku sesali, sudah hampir 25 tahun waktumu tersita demi pekerjaanmu. Kita hanya bertemu saat-saat weekend saja. Dalam seminggu kita hanya bertemu selama 3 hari, bahkan seringkali kita hanya bertemu 2 hari. Kadang aku mendapatkan bonus, jika mengetahui kau lebih lama menetap di rumah karena ada sesuatu pekerjaan di Bandar Lampung yang harus diselesaikan.

Pah, aku ingin kau mendengarkan curahan hatiku selama ini. Apa kau tahu bahwa aku merindukan tanganmu memelukku ? Apa kau tahu bahwa aku merindukan amarahmu saat melarangku ? Sudah lama kita tidak saling menatap wajah, duduk berdua dan saling bertukar cerita. Aku ingin sekali bercerita padamu, Pah. Aku ingin kau tahu, bahwa anakmu ini sangat membutuhkanmu. Tapi, tiap kau pulang ke rumah, mengapa berat sekali untuk memulai semuanya ? Mengapa begitu sulit untuk mengungkapkan isi hatiku ini kepadamu, Pah ? Apa karena keberadaanmu selalu jauh dariku, sehingga membuat hubungan kita begitu dingin saat bersama ? Apa karena keberadaanmu selalu jauh dariku, sehingga membuat aku takut akan berbicara padamu ?

Aku merindukanmu, Pah. Aku merindukan kebersamaan kita di rumah. Sampai kapan kau bekerja jauh di sana ? Sampai kapan kita dipisahkan oleh jarak dan hanya diberikan waktu 3 hari untuk tinggal bersama ? Sampai kapan kita selalu bersikap dingin, Pah ? Ini tak adil. Aku benci semua ini. Aku ingin kau tinggal bersama istrimu, dan anak-anakmu di rumah ini. Aku ingin kami dilindungi oleh mu, Pah :"""((((

Mungkin jika kau tahu isi hatiku, anakmu ini memang sangat egois. Anakmu sangat menginginkanmu selalu hadir di rumah ini. Tanpa ada jarak, tanpa ada waktu yang diberikan. Yaaa, aku tahu kau melakukan ini semua untuk keluargamu. Kau merelakan waktumu demi keluargamu untuk tetap bertahan hidup. Aku bangga padamu , Pah :")

Jika aku diberikan satu keinginan di dunia ini, aku akan meminta untuk kembalikan ayahku kelak. Kembalikan ia bersamaku, kembali bersama keluarga kecil ini. Aku sangat menantikan keajaiban itu, Pah. Aku menantikan keutuhan kebersamaan kita kelak. Aku akan menunggu sampai waktu itu datang.

Tetap semangat menjalani hari-harimu, Pah. Aku tau kau juga pasti merindukan kami, merindukan kita. Saat masa-masa sulit yang kau hadapi, kau pasti sangat membutuhkan pendengar untuk mendengarkan segala keluhanmu. Aku telah menitipkanmu pada Allah, kau tidak akan sendirian disana. Aku, mamah, kakak, dan adik-adikku selalu mendoakanmu. Mendekapmu dalam doa dan menciummu dalam sujudku. Aku berjanji Pah, akan menjadi anak yang baik dan turut akan perintah mamah di rumah. Aku tidak akan menjadi anak yang membangkang dan aku akan menjaga istrimu dan anak-anakmu lainnya saat kau tidak ada di rumah. Aku janji, Pah.

Sebelum aku sudahi curahan hatiku ini tentangmu, aku ingin kau mendengarkan ini, Pah.
Aku sangat menyayangimu dan amat sangat mencintaimu lebih dari kau mencintai keluargamu. Walaupun aku tidak pernah mengucapkan kalimat cinta padamu, tapi percayalah aku benar-benar saat mengatakannya. Aku mencintaimu lebih dari kau mencintai pekerjaanmu. Tetaplah semangat dan tetaplah menjadi hero didalam hidupku. Sekali lagi, Selamat Ulang Tahun, Papah. Aku mencintaimu . . .







Kira-kira kapan kita menghabiskan waktu bersama sampai lupa waktu ?
Ah, aku menunggu saat-saat itu  . . .