Tuesday 29 October 2013

Happy 19th Birthday, Gita Oxtaria


Selamat ulang tahun Gita Oxtaria
Jangan jadi tua dan membosankan
Dan jangan lupa traktirannya . . .







Sincerely, yourself


Monday 21 October 2013

AdotAdinata ^^

Dear adot, seorang pria yang memiliki nama lengkap Aditya Adinata calon seorang dokter 
memiliki wajah yang indah, senyum yang manis, dan suara yang berkarakter . . .
Mungkin kali ini kamu adalah landasan untuk aku mendarat dan berhenti tepat didepanmu . .

Mungkin ini terdengar konyol, mengapa bisa secepat ini aku bisa langsung jatuh hati pada sosok dirimu, yang bisa dibilang kita belum saling mengenal satu sama lain. Aku menyukai karya-karya mu, aku menyukai tulisan tulisanmu walaupun sering terlihat lelucon, aku menyukai lagu lagu yang kamu nyanyikan meskipun suaramu juga tidak begitu menenangkan . .

"Aku suka tersenyum melihatmu dan aku suka melihatmu tersenyum.
Dua frase berbeda, namun aku bersungguh-sungguh saat mengatakannya"

Adot Adinata :)




Aku calon apoteker, Kamu calon dokter
Yuk kita ke KUA hehehe ^_^




Monday 7 October 2013

Satu Tahun Setelah Kepergianmu

Ku kira waktu yang ku butuhkan untuk melupakanmu juga tak sepanjang ini. Aku salah besar, hari-hari yang ku lalui, bersama dengan usaha untuk melupakanmu, ternyata tak menemukan titik temu. Kamu masih jadi segalanya, masih berdiam dalam kepala, masih jadi yang paling penting dalam hati. Walaupun terkadang kamu juga sering absen dalam hari-hariku, ketika jadwal kuliah padat, tugas menumpuk, dan kegiatan lainnya yang membuatku menjadi sibuk.

Maaf jika segala kejujuranku terdengar bodoh. Sebentar lagi kamu pasti akan berkata bahwa sikapku berlebihan. Seandainya sekarang aku berada disampingmu, akan ku ceritakan sebuah kisah tentang melupakan dan mengikhlaskan. Sungguh dua hal itu bukanlah hal yang mudah.

Satu tahun harusnya waktu yang sangat cukup untuk menetralkan semuanya. Namun kenyataannya aku tak termasuk dalam pernyataan itu. Hari berganti minggu dan sosokmu masih jadi penunggu, menyergap perhatianku, menguji imanku, dan merontokkan kepercayaanku. Asal kamu tau, selama satu tahun ini banyak sosok pria yang menghampiriku. Ingin mewarnai hari-hariku, bercanda, bergurau, dan membuatku tersenyum. Tapi entah mengapa, mereka semua belum ada yang bisa meluluhkan hatiku.
Memang semua pendekatan tidak akan berakhir pada status yang baru. Tapi menurutku ini hal yang manusiawi jika aku mengira seseorang mendekati lalu merebut perhatianku.
Aku tidak mengerti perasaan apa yang ada dihati ini. Aku membuka untuk siapa saja, tapi semuanya berbanding terbalik. Apa karena kamu sudah terlalu menyakiti hatiku hingga akhirnya aku belum mau memulai dengan kisah yang baru. Atau aku takut jatuh dan sakit lagi untuk yang kesekian kalinya. Entahlah, akupun tak mengerti jalan pikiran hatiku.

6 Oktober 2012 jam menunjukkan pukul 22 lewat beberapa menit, pada malam itu aku meminta kamu untuk mengirimkan sebuah vn. Malam itu aku ingin kamu menyemangati saat aku sedang mengerjakan tugas jurnal. Entah mengapa aku tak tau mengapa malam itu aku ingin sekali mendengar suaramu. Dan kamu juga tau, kita tak pernah voice note sebelumnya. Dan malam itu kamu mengirimkannya. Sampai sekarang vn itu masih tersimpan rapi didalam folder musik dilaptopku. Walaupun sampai sekarang aku sudah tak lagi memutar rekaman suara itu.

Keesokan paginya, 7 Oktober 2012 dari suara telpon aku tidak mengerti mengapa kamu seegois ini. Mungkin hari inilah klimaks dari sebuah perjalanan kita. Mungkin kamu sudah terlalu capek dan jenuh. Sampai akhirnya kata perpisahan itupun keluar. Padahal sebelum konflik, kita saling melepas rindu, tapi mengapa endingnya seperti ini? 

Malam harinya aku mengirimkan sebuah vn untukmu. Yang didalamnya menceritakan tentang "aku, kamu, jarak" yang diiringi backsound dan penyampaian yang terdengar menyedihkan. Dan malam ini aku kembali ingin memutar rekaman suara yang kukirimkan padamu tepat setahun yang lalu . . .





Sekarang, satu tahun sudah aku lewati
satu tahun sudah aku menyendiri 
satu tahun aku berusaha melupakanmu
satu tahun aku berusaha mengikhlaskanmu
Tapi ternyata, satu tahun ini aku seperti menunggu
walaupun aku tau kamu tidak akan mungkin datang
aku seperti mencari
walaupun aku sadar aku tidak akan menemukan apa-apa . . . .



ditulis saat :
mendengarkan rekaman suara VN00025-20121007-1844



Happy 19th Birthday, Gita Oxtaria


Selamat ulang tahun Gita Oxtaria
Jangan jadi tua dan membosankan
Dan jangan lupa traktirannya . . .







Sincerely, yourself


AdotAdinata ^^

Dear adot, seorang pria yang memiliki nama lengkap Aditya Adinata calon seorang dokter 
memiliki wajah yang indah, senyum yang manis, dan suara yang berkarakter . . .
Mungkin kali ini kamu adalah landasan untuk aku mendarat dan berhenti tepat didepanmu . .

Mungkin ini terdengar konyol, mengapa bisa secepat ini aku bisa langsung jatuh hati pada sosok dirimu, yang bisa dibilang kita belum saling mengenal satu sama lain. Aku menyukai karya-karya mu, aku menyukai tulisan tulisanmu walaupun sering terlihat lelucon, aku menyukai lagu lagu yang kamu nyanyikan meskipun suaramu juga tidak begitu menenangkan . .

"Aku suka tersenyum melihatmu dan aku suka melihatmu tersenyum.
Dua frase berbeda, namun aku bersungguh-sungguh saat mengatakannya"

Adot Adinata :)




Aku calon apoteker, Kamu calon dokter
Yuk kita ke KUA hehehe ^_^




Satu Tahun Setelah Kepergianmu

Ku kira waktu yang ku butuhkan untuk melupakanmu juga tak sepanjang ini. Aku salah besar, hari-hari yang ku lalui, bersama dengan usaha untuk melupakanmu, ternyata tak menemukan titik temu. Kamu masih jadi segalanya, masih berdiam dalam kepala, masih jadi yang paling penting dalam hati. Walaupun terkadang kamu juga sering absen dalam hari-hariku, ketika jadwal kuliah padat, tugas menumpuk, dan kegiatan lainnya yang membuatku menjadi sibuk.

Maaf jika segala kejujuranku terdengar bodoh. Sebentar lagi kamu pasti akan berkata bahwa sikapku berlebihan. Seandainya sekarang aku berada disampingmu, akan ku ceritakan sebuah kisah tentang melupakan dan mengikhlaskan. Sungguh dua hal itu bukanlah hal yang mudah.

Satu tahun harusnya waktu yang sangat cukup untuk menetralkan semuanya. Namun kenyataannya aku tak termasuk dalam pernyataan itu. Hari berganti minggu dan sosokmu masih jadi penunggu, menyergap perhatianku, menguji imanku, dan merontokkan kepercayaanku. Asal kamu tau, selama satu tahun ini banyak sosok pria yang menghampiriku. Ingin mewarnai hari-hariku, bercanda, bergurau, dan membuatku tersenyum. Tapi entah mengapa, mereka semua belum ada yang bisa meluluhkan hatiku.
Memang semua pendekatan tidak akan berakhir pada status yang baru. Tapi menurutku ini hal yang manusiawi jika aku mengira seseorang mendekati lalu merebut perhatianku.
Aku tidak mengerti perasaan apa yang ada dihati ini. Aku membuka untuk siapa saja, tapi semuanya berbanding terbalik. Apa karena kamu sudah terlalu menyakiti hatiku hingga akhirnya aku belum mau memulai dengan kisah yang baru. Atau aku takut jatuh dan sakit lagi untuk yang kesekian kalinya. Entahlah, akupun tak mengerti jalan pikiran hatiku.

6 Oktober 2012 jam menunjukkan pukul 22 lewat beberapa menit, pada malam itu aku meminta kamu untuk mengirimkan sebuah vn. Malam itu aku ingin kamu menyemangati saat aku sedang mengerjakan tugas jurnal. Entah mengapa aku tak tau mengapa malam itu aku ingin sekali mendengar suaramu. Dan kamu juga tau, kita tak pernah voice note sebelumnya. Dan malam itu kamu mengirimkannya. Sampai sekarang vn itu masih tersimpan rapi didalam folder musik dilaptopku. Walaupun sampai sekarang aku sudah tak lagi memutar rekaman suara itu.

Keesokan paginya, 7 Oktober 2012 dari suara telpon aku tidak mengerti mengapa kamu seegois ini. Mungkin hari inilah klimaks dari sebuah perjalanan kita. Mungkin kamu sudah terlalu capek dan jenuh. Sampai akhirnya kata perpisahan itupun keluar. Padahal sebelum konflik, kita saling melepas rindu, tapi mengapa endingnya seperti ini? 

Malam harinya aku mengirimkan sebuah vn untukmu. Yang didalamnya menceritakan tentang "aku, kamu, jarak" yang diiringi backsound dan penyampaian yang terdengar menyedihkan. Dan malam ini aku kembali ingin memutar rekaman suara yang kukirimkan padamu tepat setahun yang lalu . . .





Sekarang, satu tahun sudah aku lewati
satu tahun sudah aku menyendiri 
satu tahun aku berusaha melupakanmu
satu tahun aku berusaha mengikhlaskanmu
Tapi ternyata, satu tahun ini aku seperti menunggu
walaupun aku tau kamu tidak akan mungkin datang
aku seperti mencari
walaupun aku sadar aku tidak akan menemukan apa-apa . . . .



ditulis saat :
mendengarkan rekaman suara VN00025-20121007-1844