Monday 31 March 2014

#suratuntukmantan #suratuntukruth

Hai, kamu apa kabar ? Pertanyaan yang selalu aku tanyakan disetiap kali aku mengingatmu
Apa kamu baik-baik saja ? Sudah lama kita tidak berjumpa setelah pertemuan singkat sebulan yang lalu di persimpangan jalan dekat rumahmu. Ingatan itu masih sangat jelas dimana kita bertemu 
seperti mimpi saja. Ah, mungkin kamu sudah melupakannya, tapi tidak untukku.

Selain aku ingin tahu kabarmu, aku juga ingin tahu bagaimana kehidupanmu sekarang. Bagaimana kuliahmu ? Bagaimana aktivitas kuliah ? Dan juga apa kamu masih bersamanya ? Semua ini memang terdengar kepo. Tapi, semua pertanyaan ini ialah pertanyaan yang enggan aku tanyakan langsung padamu. 
Bagaimanapun juga sulit bertemu denganmu apalagi berbicara langsung dengan dirimu.

4 hari yang lalu aku datang ke sekolah SMA ku, SMA mu. Aku duduk di kantin sambil meneguk air mineral yang dingin. Tiba-tiba saja aku tersentak diam. Kamu tahu apa yang aku pikirkan ?
Aku mengingat saat kita masih bersama disini. Kantin ini juga menjadi saksi bisu kebersamaan kita. Memang tidak banyak kenangan kita disini, tapi semua masih teringat jelas di kepalaku. Aku mengingat betul saat kamu membawakanku sarapan dan kamu memberinya ditempat ini. Aku juga mengingat saat aku memintamu untuk mengajariku Matematika. Dan juga aku mengingat saat aku makan bersama teman-teman, kita saling memandang dari kejauhan. Apakah kamu ingat akan semua hal itu ? Aku tidak memaksamu untuk mengingat itu semua. Aku hanya mengenang ternyata kebersamaan kita dulu cukup indah untuk dikenang.

Selang beberapa menit aku terbangun dari kediamanku dan sadar ternyata semua telah berubah. Semua tak lagi sama setelah kamu meninggalkanku sejak 2 tahun yang lalu. Mungkin sekarang aku sedang merindukanmu. Merindukan suaramu, merindukan aroma tubuhmu ada dihadapanku, dan merindukan akan kebersamaan kita. Kadang kala aku juga tidak mengingatmu sama sekali. Tapi tetap, masih kamu yang berdiam didalam kepala. Aku tahu mungkin kamu tidak akan melakukan hal yang sama. Karena itu semua hanya membuang waktumu saja. Aku tidak akan pernah berubah. Dan aku tidak akan melupakanmu. Aku masih seperti dulu, yang membedakannya hanya... Kamu tidak lagi bersamaku 

Terakhir, kelak kamu menyempatkan membaca suratku ini. Dan jika kamu bertanya tentang kabarku
Aku akan menjawab, "Aku, baik-baik saja" . . .




Tulisan ini  diikutsertakan untuk lomba #suratuntukruth
Novel Bernard Batubara
@gramedia 




#suratuntukmantan #suratuntukruth

Hai, kamu apa kabar ? Pertanyaan yang selalu aku tanyakan disetiap kali aku mengingatmu
Apa kamu baik-baik saja ? Sudah lama kita tidak berjumpa setelah pertemuan singkat sebulan yang lalu di persimpangan jalan dekat rumahmu. Ingatan itu masih sangat jelas dimana kita bertemu 
seperti mimpi saja. Ah, mungkin kamu sudah melupakannya, tapi tidak untukku.

Selain aku ingin tahu kabarmu, aku juga ingin tahu bagaimana kehidupanmu sekarang. Bagaimana kuliahmu ? Bagaimana aktivitas kuliah ? Dan juga apa kamu masih bersamanya ? Semua ini memang terdengar kepo. Tapi, semua pertanyaan ini ialah pertanyaan yang enggan aku tanyakan langsung padamu. 
Bagaimanapun juga sulit bertemu denganmu apalagi berbicara langsung dengan dirimu.

4 hari yang lalu aku datang ke sekolah SMA ku, SMA mu. Aku duduk di kantin sambil meneguk air mineral yang dingin. Tiba-tiba saja aku tersentak diam. Kamu tahu apa yang aku pikirkan ?
Aku mengingat saat kita masih bersama disini. Kantin ini juga menjadi saksi bisu kebersamaan kita. Memang tidak banyak kenangan kita disini, tapi semua masih teringat jelas di kepalaku. Aku mengingat betul saat kamu membawakanku sarapan dan kamu memberinya ditempat ini. Aku juga mengingat saat aku memintamu untuk mengajariku Matematika. Dan juga aku mengingat saat aku makan bersama teman-teman, kita saling memandang dari kejauhan. Apakah kamu ingat akan semua hal itu ? Aku tidak memaksamu untuk mengingat itu semua. Aku hanya mengenang ternyata kebersamaan kita dulu cukup indah untuk dikenang.

Selang beberapa menit aku terbangun dari kediamanku dan sadar ternyata semua telah berubah. Semua tak lagi sama setelah kamu meninggalkanku sejak 2 tahun yang lalu. Mungkin sekarang aku sedang merindukanmu. Merindukan suaramu, merindukan aroma tubuhmu ada dihadapanku, dan merindukan akan kebersamaan kita. Kadang kala aku juga tidak mengingatmu sama sekali. Tapi tetap, masih kamu yang berdiam didalam kepala. Aku tahu mungkin kamu tidak akan melakukan hal yang sama. Karena itu semua hanya membuang waktumu saja. Aku tidak akan pernah berubah. Dan aku tidak akan melupakanmu. Aku masih seperti dulu, yang membedakannya hanya... Kamu tidak lagi bersamaku 

Terakhir, kelak kamu menyempatkan membaca suratku ini. Dan jika kamu bertanya tentang kabarku
Aku akan menjawab, "Aku, baik-baik saja" . . .




Tulisan ini  diikutsertakan untuk lomba #suratuntukruth
Novel Bernard Batubara
@gramedia