Monday 4 August 2014

My Future My Love

Siang ini rumahku sudah turun hujan membasahi kaca jendela kamar. Itu tandanya aku siap mempersilahkan kegalauan masuk merasuki jiwa tubuh ini. Satu yang terlintas didalam benakku sekarang, "dimana dia ?" Yaaaa, dia . . . Dia yang selama ini aku tunggu-tunggu. Dia yang selama ini aku cari-cari. Dia yang selama ini aku damba-dambakan . . .
Hidup memang terasa lebih lengkap jika kita berada diantara orang-orang yang sangat berharga dalam hidup ini. Memang cukup memiliki keluarga dan teman-teman yang selalu memberikan keceriaan, namun aku juga wanita yang ingin merasakan dicintai dan disayangi oleh laki-laki yang kelak akan menemaniku, menjadi imamku, menjadi ayah dari anak-anakku dan mendampingi hingga sisa hidupku berakhir.

Aku berdiri didepan cermin mengenakan gaun pengantin dan memegang sekumpulan bunga-bunga yang wangi dan indah. Aku melihat diriku disana, aku terlihat gugup, jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya, mulutku keram tak bisa menggerakkan sedikit demi sedikit, dan pikiranku terasa sesak. Yaaa, ini hari pernikahanku. Hari dimana aku mengakhiri kesendirian hidupku. Hari dimana aku benar-benar merasakan bahwa aku menjadi wanita seutuhnya. Tetesan air itu jatuh membasahi pipi, aku bertanya apakah ini yang namanya kebahagiaan ? Entahlah, aku benar-benar merasakan sangat bahagia hari ini . . .

Tak lama, aku dipanggil untuk keluar karena acara akan segera dimulai. Akupun duduk dan jantungku semakin berdetak lebih cepat 3x dari biasanya. Dan tak lama aku duduk, dia.... Dia datang . . . Dia datang menghampiriku dan menatap kedua mataku, aku melihat kebahagiaan yang serupa dimatanya, dan dia membisikkan kalimat padaku 
"today, our day. Kamu siap ?" dengan senyum manis lesung pipinya
aku benar-benar sangat bahagia, aku benar-benar tidak bisa berkata sedikitpun. Aku membalas kalimat itu dengan sebuah anggukan kecil yang menyimbolkan aku siap menghadapi hari ini. . .

Singkat cerita, aku telah dipinang oleh laki-laki yang telah dijodohkan untukku. Laki-laki yang berada didepanku kini telah menjadi milikku, laki-laki ini telah menjadi pemimpinku, dan laki-laki ini telah menjadi imamku. Dia menyambut tanganku dan aku menerima sambutan tangannya. Aku menggenggam kuat lengan kanannya dan kamipun berjalan ke atas pelaminan. Aku benar-benar bahagia dengan dihadiri kerabat, teman-teman, guru-guru, dan keluarga besar kami. Kebahagiaan mereka benar-benar terlihat dari cara mereka melihat kami berjalan, dari cara mereka memberikan tepuk tangan bahwa kami benar-benar telah menjadi pasangan yang utuh dan abadi, dari mereka memberikan senyuman manis kepada kami. Hari ini, benar-benar menjadi hari kami. Dan mulai hari ini kami akan melewati semuanya berdua. Kami akan menjadi keluarga yang penuh cinta. Memiliki anak laki-laki dan perempuan, cantik dan tampan. Kami akan menjadi keluarga yang tidak akan pernah haus akan kebahagiaan. Dan kebahagiaan ini tidak akan pernah berakhir meskipun hidup kami telah berakhir . . .

Yaaaa aku terbangun. Aku tertidur karena hujan tadi siang. Dan tersentak diam lalu tersenyum. "Indah"  . . . Aku berkata indah. Mimpiku sangat-sangat indah. Aku tertawa, mengapa bisa aku memimpikan itu semua haaa (menghela nafas) . . .

Aku masih berumur 19 tahun. Ya 19 tahun. Terlalu muda untuk memikirkan itu semua. Tapi manusia tidak pernah salah dengan apa yang mereka mimpikan. Aku hanya berharap bahwa mimpiku benar-benar menjadi kenyataan kelak 5 atau 6 tahun lagi. Tidak untuk sekarang. Tapi untuk nanti. Aku harus belajar keras dan giat menyelesaikan pendidikanku, mendapatkan pekerjaan dan mapan. Iya. my dream will come true. We'll see you later with all readiness.


Me. You. Here. One Day :))







My Future My Love

Siang ini rumahku sudah turun hujan membasahi kaca jendela kamar. Itu tandanya aku siap mempersilahkan kegalauan masuk merasuki jiwa tubuh ini. Satu yang terlintas didalam benakku sekarang, "dimana dia ?" Yaaaa, dia . . . Dia yang selama ini aku tunggu-tunggu. Dia yang selama ini aku cari-cari. Dia yang selama ini aku damba-dambakan . . .
Hidup memang terasa lebih lengkap jika kita berada diantara orang-orang yang sangat berharga dalam hidup ini. Memang cukup memiliki keluarga dan teman-teman yang selalu memberikan keceriaan, namun aku juga wanita yang ingin merasakan dicintai dan disayangi oleh laki-laki yang kelak akan menemaniku, menjadi imamku, menjadi ayah dari anak-anakku dan mendampingi hingga sisa hidupku berakhir.

Aku berdiri didepan cermin mengenakan gaun pengantin dan memegang sekumpulan bunga-bunga yang wangi dan indah. Aku melihat diriku disana, aku terlihat gugup, jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya, mulutku keram tak bisa menggerakkan sedikit demi sedikit, dan pikiranku terasa sesak. Yaaa, ini hari pernikahanku. Hari dimana aku mengakhiri kesendirian hidupku. Hari dimana aku benar-benar merasakan bahwa aku menjadi wanita seutuhnya. Tetesan air itu jatuh membasahi pipi, aku bertanya apakah ini yang namanya kebahagiaan ? Entahlah, aku benar-benar merasakan sangat bahagia hari ini . . .

Tak lama, aku dipanggil untuk keluar karena acara akan segera dimulai. Akupun duduk dan jantungku semakin berdetak lebih cepat 3x dari biasanya. Dan tak lama aku duduk, dia.... Dia datang . . . Dia datang menghampiriku dan menatap kedua mataku, aku melihat kebahagiaan yang serupa dimatanya, dan dia membisikkan kalimat padaku 
"today, our day. Kamu siap ?" dengan senyum manis lesung pipinya
aku benar-benar sangat bahagia, aku benar-benar tidak bisa berkata sedikitpun. Aku membalas kalimat itu dengan sebuah anggukan kecil yang menyimbolkan aku siap menghadapi hari ini. . .

Singkat cerita, aku telah dipinang oleh laki-laki yang telah dijodohkan untukku. Laki-laki yang berada didepanku kini telah menjadi milikku, laki-laki ini telah menjadi pemimpinku, dan laki-laki ini telah menjadi imamku. Dia menyambut tanganku dan aku menerima sambutan tangannya. Aku menggenggam kuat lengan kanannya dan kamipun berjalan ke atas pelaminan. Aku benar-benar bahagia dengan dihadiri kerabat, teman-teman, guru-guru, dan keluarga besar kami. Kebahagiaan mereka benar-benar terlihat dari cara mereka melihat kami berjalan, dari cara mereka memberikan tepuk tangan bahwa kami benar-benar telah menjadi pasangan yang utuh dan abadi, dari mereka memberikan senyuman manis kepada kami. Hari ini, benar-benar menjadi hari kami. Dan mulai hari ini kami akan melewati semuanya berdua. Kami akan menjadi keluarga yang penuh cinta. Memiliki anak laki-laki dan perempuan, cantik dan tampan. Kami akan menjadi keluarga yang tidak akan pernah haus akan kebahagiaan. Dan kebahagiaan ini tidak akan pernah berakhir meskipun hidup kami telah berakhir . . .

Yaaaa aku terbangun. Aku tertidur karena hujan tadi siang. Dan tersentak diam lalu tersenyum. "Indah"  . . . Aku berkata indah. Mimpiku sangat-sangat indah. Aku tertawa, mengapa bisa aku memimpikan itu semua haaa (menghela nafas) . . .

Aku masih berumur 19 tahun. Ya 19 tahun. Terlalu muda untuk memikirkan itu semua. Tapi manusia tidak pernah salah dengan apa yang mereka mimpikan. Aku hanya berharap bahwa mimpiku benar-benar menjadi kenyataan kelak 5 atau 6 tahun lagi. Tidak untuk sekarang. Tapi untuk nanti. Aku harus belajar keras dan giat menyelesaikan pendidikanku, mendapatkan pekerjaan dan mapan. Iya. my dream will come true. We'll see you later with all readiness.


Me. You. Here. One Day :))