Saturday 31 October 2015

Dan Pada Akhirnya



Aku terbaring lemah. Mataku berair. Nafas tak cukup, seperti kekurangan oksigen. Aku melihat sekitarku. Aku melihat sesuatu hal yang terjadi pada diriku. Malam ini berbeda dengan malam-malam sebelumnya. Aku sadar apa yang telah terjadi hari ini. Namun, entah mengapa aku masih pura-pura tidak tahu apa yang sudah terjadi.

Selang beberapa menit, sejenak aku terdiam, aku memahami semua kenyataan hari ini. Aku sadar bahwa hari dimana perpisahan yang dulu tidak aku nantikan dengan cepat, kini telah terlewati. Hari ini adalah hari perpisahan itu. Aku berpisah dengan orang-orang yang amat sangat aku sayangi. Tidak ada lagi wajah-wajah yang selalu aku lihat, tidak ada lagi pertengkaran, tidak ada lagi teriakan, tidak ada lagi yang membuat kesal. Semuanya tidak akan ada lagi. Kehidupanku telah berbeda. Suasana, lingkungan, dan orang-orang baru inilah yang akan mengawali cerita kehidupanku. Seperti lembar kertas yang siap untuk ditulis lagi dengan berbagai macam cerita.

Ya, inilah kehidupan yang sesungguhnya. Dan pada akhirnya aku harus membiasakan diri tanpa mereka. Aku harus membiasakan mengerjakan sesuatu tanpa bantuan mereka. Wajah yang selalu terlihat, kini hanya terukir sebuah bayangan. Aku hanya bisa mengingat kenangan-kenangan itu. Aku hanya bisa memandangi foto, tanpa bisa melihat langsung bahkan menyentuh tangan itu. Aku yakin semua ini akan ada hikmahnya. Aku akan merindukan kota kelahiranku, Bandar Lampung beserta isinya :")





Garut, tepat pukul 20.40 WIB 
Aku meneteskan air mata . . .





Dan Pada Akhirnya



Aku terbaring lemah. Mataku berair. Nafas tak cukup, seperti kekurangan oksigen. Aku melihat sekitarku. Aku melihat sesuatu hal yang terjadi pada diriku. Malam ini berbeda dengan malam-malam sebelumnya. Aku sadar apa yang telah terjadi hari ini. Namun, entah mengapa aku masih pura-pura tidak tahu apa yang sudah terjadi.

Selang beberapa menit, sejenak aku terdiam, aku memahami semua kenyataan hari ini. Aku sadar bahwa hari dimana perpisahan yang dulu tidak aku nantikan dengan cepat, kini telah terlewati. Hari ini adalah hari perpisahan itu. Aku berpisah dengan orang-orang yang amat sangat aku sayangi. Tidak ada lagi wajah-wajah yang selalu aku lihat, tidak ada lagi pertengkaran, tidak ada lagi teriakan, tidak ada lagi yang membuat kesal. Semuanya tidak akan ada lagi. Kehidupanku telah berbeda. Suasana, lingkungan, dan orang-orang baru inilah yang akan mengawali cerita kehidupanku. Seperti lembar kertas yang siap untuk ditulis lagi dengan berbagai macam cerita.

Ya, inilah kehidupan yang sesungguhnya. Dan pada akhirnya aku harus membiasakan diri tanpa mereka. Aku harus membiasakan mengerjakan sesuatu tanpa bantuan mereka. Wajah yang selalu terlihat, kini hanya terukir sebuah bayangan. Aku hanya bisa mengingat kenangan-kenangan itu. Aku hanya bisa memandangi foto, tanpa bisa melihat langsung bahkan menyentuh tangan itu. Aku yakin semua ini akan ada hikmahnya. Aku akan merindukan kota kelahiranku, Bandar Lampung beserta isinya :")





Garut, tepat pukul 20.40 WIB 
Aku meneteskan air mata . . .