Thursday 28 February 2013

Yang Aku Perjuangkan dan Yang Kamu Abaikan

Setiap orang punya kisahnya masing-masing. Dalam kisahnya dia harus berjuang diam dan menunggu pun adalah bagian dari perjuangan. Menunggu , itulah yang sering aku lakukan sebagai wujud dari perasaanku yang entah mengapa masih ingin memperjuangkanmu. Aku tahu setiap malamku selalu ku isi dengan kenangan dan ingatan. Kenyataan yang harus ku terima saat kamu memang tidak ada disampingku entah untuk menenangkan hatiku atau sekedar menemani kesepian ini. Kamu memang sudah pergi, pergi menjauh dari kehidupanku. Tapi mengapa aku masih ingin memperjuangkanmu ? aku tidak tau, jadi jangan tanyakan padaku mengapa aku juga bisa mencintaimu dengan cinta yang tak benar-benar ku pahami.

Ketika kamu mengirimkan pesan singkat, ada perasaan rindu yang sulit untuk aku ungkapkan. Rindu yang ku diamkan, terlalu sibuk dalam penantian hingga berakhir pada air mata.
Apa kamu tau hal itu ? Tentu tidak, kamu tidak mempedulikanku sedalam aku mempedulikanmu. Tidak ada lagi cinta dihatimu sedalam cinta yang ku punya.
Tapi, dengan kebutaan dan kebisuaan yang aku punya, aku masih ingin mempertahankan "kita" yang sebenarnya berakhir sakit bagiku.

Kekhawatiranku yang tidak pernah ku ceritakan padamu tentu tidak pernah kamu pikirkan.
Aku ingin terus bersamamu walaupun kita dipisahkan oleh sebuah jarak dan kesibukanmu disana. Aku memahami apa yang kamu lakukan disana, aku mengerti akan kesibukanmu hingga waktu bersamaku aku relakan. Tapi apa kamu pantas aku perjuangkan sejauh ini ? Dengan kenyataannya kamu jenuh dan sulit menghadapinya lebih lama lagi.

Sebenarnya bukan hanya kamu yang menghadapi jarak ini, tapi juga aku. Aku dan kamu yang menjalankannya. Tapi bagaimana mungkin aku tegar menghadapi jarak dengan sendirian sedangkan kamu ingin berhenti menelusuri jalan yang masih panjang ?

Aku bertahan karena kamu. Aku kuat karena kamu. Karena aku menjalani jarak ini tidak sendirian. Ada kamu yang membuatku bertahan disaat aku tidak sanggup lagi. Ada kamu yang menyemangati disaat jenuh melanda. Seringkali aku menahan dan selalu ku berikan senyum terbaik ketika sesungguhnya aku ingin menangis.

Aku ingin berhenti memperjuangkanmu. Aku lelah dihantui kabut hitam yang menodai pencarianku selama ini. Aku inginkan matahari bukan mendung seperti ini. Ini semua perjuanganku untuk mempertahankanmu, apakah sudah cukup membuatmu mengerti mengapa aku ingin terus bersama ? Inilah perjuanganku yang selama ini selalu kamu abaikan.
Apakah hatimu sedikit tersentuh, hingga kamu datang dan membawaku pulang ?









"bukanlah bagaimana untuk bertahan dalam badai
tetapi bagaimana untuk menari di dalam hujan" 




Yang Aku Perjuangkan dan Yang Kamu Abaikan

Setiap orang punya kisahnya masing-masing. Dalam kisahnya dia harus berjuang diam dan menunggu pun adalah bagian dari perjuangan. Menunggu , itulah yang sering aku lakukan sebagai wujud dari perasaanku yang entah mengapa masih ingin memperjuangkanmu. Aku tahu setiap malamku selalu ku isi dengan kenangan dan ingatan. Kenyataan yang harus ku terima saat kamu memang tidak ada disampingku entah untuk menenangkan hatiku atau sekedar menemani kesepian ini. Kamu memang sudah pergi, pergi menjauh dari kehidupanku. Tapi mengapa aku masih ingin memperjuangkanmu ? aku tidak tau, jadi jangan tanyakan padaku mengapa aku juga bisa mencintaimu dengan cinta yang tak benar-benar ku pahami.

Ketika kamu mengirimkan pesan singkat, ada perasaan rindu yang sulit untuk aku ungkapkan. Rindu yang ku diamkan, terlalu sibuk dalam penantian hingga berakhir pada air mata.
Apa kamu tau hal itu ? Tentu tidak, kamu tidak mempedulikanku sedalam aku mempedulikanmu. Tidak ada lagi cinta dihatimu sedalam cinta yang ku punya.
Tapi, dengan kebutaan dan kebisuaan yang aku punya, aku masih ingin mempertahankan "kita" yang sebenarnya berakhir sakit bagiku.

Kekhawatiranku yang tidak pernah ku ceritakan padamu tentu tidak pernah kamu pikirkan.
Aku ingin terus bersamamu walaupun kita dipisahkan oleh sebuah jarak dan kesibukanmu disana. Aku memahami apa yang kamu lakukan disana, aku mengerti akan kesibukanmu hingga waktu bersamaku aku relakan. Tapi apa kamu pantas aku perjuangkan sejauh ini ? Dengan kenyataannya kamu jenuh dan sulit menghadapinya lebih lama lagi.

Sebenarnya bukan hanya kamu yang menghadapi jarak ini, tapi juga aku. Aku dan kamu yang menjalankannya. Tapi bagaimana mungkin aku tegar menghadapi jarak dengan sendirian sedangkan kamu ingin berhenti menelusuri jalan yang masih panjang ?

Aku bertahan karena kamu. Aku kuat karena kamu. Karena aku menjalani jarak ini tidak sendirian. Ada kamu yang membuatku bertahan disaat aku tidak sanggup lagi. Ada kamu yang menyemangati disaat jenuh melanda. Seringkali aku menahan dan selalu ku berikan senyum terbaik ketika sesungguhnya aku ingin menangis.

Aku ingin berhenti memperjuangkanmu. Aku lelah dihantui kabut hitam yang menodai pencarianku selama ini. Aku inginkan matahari bukan mendung seperti ini. Ini semua perjuanganku untuk mempertahankanmu, apakah sudah cukup membuatmu mengerti mengapa aku ingin terus bersama ? Inilah perjuanganku yang selama ini selalu kamu abaikan.
Apakah hatimu sedikit tersentuh, hingga kamu datang dan membawaku pulang ?









"bukanlah bagaimana untuk bertahan dalam badai
tetapi bagaimana untuk menari di dalam hujan"