Wednesday 31 August 2016

Kepada Penghuni Selat Sunda









Dari kota jauh ku tenangkan cemas, agar kau tetap percaya bahwa aku baik-baik saja. Tak ada yang berubah kecuali rentang jarak yang begitu jauh untuk sementara. Di dadaku tanpa perlu kau tanya, masih sama saja suasananya. Rindu itu masih kamu, sejauh apapun langkahku ayun melaju.

Dan tetaplah tersenyum meski di beberapa hal aku tidak bisa menemani. Tetaplah menjadi penguat, meski sebab kelelahan aku lupa mengabari. Perasaan yang jatuh padamu adalah perasaan yang ku jaga sebaik yang ku mampu. Tetaplah tenang. Jagalah hati yang ku titip sepenuh daging dan tulang-tulang. 

Jangan lupa sarapan, makan siang, dan malam hari. Tidur yang cukup, agar tidak dehidrasi. Sebab rindu butuh tenaga. Kurangilah curiga, sebab sibuk yang aku terima adalah bagian dari segala hal yang aku cinta.
 (Anonim)




23:19 WIB 
Selamat malam, Selat Sunda.



Kepada Penghuni Selat Sunda









Dari kota jauh ku tenangkan cemas, agar kau tetap percaya bahwa aku baik-baik saja. Tak ada yang berubah kecuali rentang jarak yang begitu jauh untuk sementara. Di dadaku tanpa perlu kau tanya, masih sama saja suasananya. Rindu itu masih kamu, sejauh apapun langkahku ayun melaju.

Dan tetaplah tersenyum meski di beberapa hal aku tidak bisa menemani. Tetaplah menjadi penguat, meski sebab kelelahan aku lupa mengabari. Perasaan yang jatuh padamu adalah perasaan yang ku jaga sebaik yang ku mampu. Tetaplah tenang. Jagalah hati yang ku titip sepenuh daging dan tulang-tulang. 

Jangan lupa sarapan, makan siang, dan malam hari. Tidur yang cukup, agar tidak dehidrasi. Sebab rindu butuh tenaga. Kurangilah curiga, sebab sibuk yang aku terima adalah bagian dari segala hal yang aku cinta.
 (Anonim)




23:19 WIB 
Selamat malam, Selat Sunda.