Sunday 28 June 2015

Kepada Pemilik Kartu Nama




Bagaimanapun, aku sering berpikir bahwa sejauh dan sedalam apapun kita jatuh cinta, lebih banyak lagi hal-hal yang menjadikan kita tidak bisa bersama seutuhnya. Kita bukanlah kita yang kamu dan aku menjadi satu. Kita adalah kita dalam rangkaian cerita itu. Jangan kira aku tidak ingin memilikimu sepenuhnya. Tapi, aku terlalu takut untuk menjadikan diriku sebagai satu-satunya. Karena aku tau, kamu belum ingin memenangkan aku dalam hatimu. 

Kadang terpikir seperti apa rasanya dicintai utuh olehmu, tanpa tapi, tanpa jeda, dan tanpa mengeluh. Mungkin, aku akan bahagia. Tapi, Tuhan punya rencana lain. Tuhan belum mengizinkan atas semua pengharapan ini. Mungkin. 





Sesungguhnya aku melepaskanmu karena terpaksa. 
Ya, kamu tidak akan memahami ini semua. 
Aku saja tidak mampu memahami keputusanku, apalagi kamu. 






Kepada Pemilik Kartu Nama




Bagaimanapun, aku sering berpikir bahwa sejauh dan sedalam apapun kita jatuh cinta, lebih banyak lagi hal-hal yang menjadikan kita tidak bisa bersama seutuhnya. Kita bukanlah kita yang kamu dan aku menjadi satu. Kita adalah kita dalam rangkaian cerita itu. Jangan kira aku tidak ingin memilikimu sepenuhnya. Tapi, aku terlalu takut untuk menjadikan diriku sebagai satu-satunya. Karena aku tau, kamu belum ingin memenangkan aku dalam hatimu. 

Kadang terpikir seperti apa rasanya dicintai utuh olehmu, tanpa tapi, tanpa jeda, dan tanpa mengeluh. Mungkin, aku akan bahagia. Tapi, Tuhan punya rencana lain. Tuhan belum mengizinkan atas semua pengharapan ini. Mungkin. 





Sesungguhnya aku melepaskanmu karena terpaksa. 
Ya, kamu tidak akan memahami ini semua. 
Aku saja tidak mampu memahami keputusanku, apalagi kamu.