Friday 13 December 2013

Fourth :)

Selamat malam. Aku baru saja kembali. Ditemani guyuran hujan, segelas air putih, dan Cinta Tanpa Syarat milik Afgan aku menulis surat ini. Sebelumnya, aku ingin tahu bagaimana kabarmu hari ini ? Dan apakah kamu ingat akan hari ini? Hari dimana dulu pernah menjadi hari yang paling ditunggu-tunggu. Hari dimana dulu pernah menjadi hari yang paling membahagiakan. Ya, memang ini tahun yang paling berbeda dari tahun-tahun sebelumnya
Tapi aku tidak akan menceritakan itu semua, bukan karena aku sudah melupakannya, melainkan aku hanya ingin membuat surat ini menjadi lebih berisi dan bermakna

Malam ini aku ingin menceritakan tentang seorang wanita yang tengah mencari kesibukan agar tidak pernah ada celah untuk bisa mengingatmu kembali. Wanita itu tentu saja kamu pernah mengenalnya. Dia pernah menjadi bagian dalam hari-harimu meskipun hanya dalam waktu 3 tahun. 3 tahun merupakan waktu yang bisa dibilang cukup lama. Wanita ini adalah tempat dimana kamu sempat berbagi tawa dan canda sebelum akhirnya kamu membuat dia terluka. 

Ini baru cerita awal. Kini wanita ini sudah berbeda. Selama 14 bulan lebih dia berusaha untuk melepaskan kamu dari hati dan ingatannya. Wanita ini berjuang sangat keras. 
Dia mencari teman curhat, mencari orang-orang yang senasib dengannya, dan berkenalan dengan sosok-sosok  baru. Hingga pada akhirnya, dia tau bagaimana dirimu yang sebenarnya. Wanita ini akan tetap terus berjalan untuk bisa melepaskan kamu dari ingatannya. Mungkin akan berlanjut hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, atau bahkan mungkin tahun demi tahun. Entahlah . . .

Ada perasaan sedih saat wanita ini melihatmu telah bahagia. Bukan karena wanita ini tidak ingin kamu bahagia. Melainkan . . karena bukan ia yang membahagiakanmu. Itu menyakitkan, seperti pukulan yang sebenarnya ingin buat ia tersadar. Mungkin ini waktu untuk ia terpuruk, supaya ia dapat melihat Tuhan memakai kenangan ini untuk buatnya dipenuhi kesiapan. Sehingga doa dapat melahirkan semangat dan kemudian buatnya bangkit. Aaaah sudahlah, wanita ini sudah menjadi wanita yang kuat. Wanita yang kuat dihembus kencangnya angin.

Malam ini, wanita ini sedang terjebak di ruang nostalgia. Masa-masa yang indah. Masa dimana matahari itu terbit hingga akhirnya matahari itu terbenam.

Tahun pertama : Kamu memberikan ia sepasang kelinci
Tahun kedua : Ia memberikan sebuah film untukmu
Tahun ketiga : Hanya ada sekadar ucapan 140 karakter
Tahun keempat : Tidak ada pemberian dan ucapan 140 karakter

Oke, sudah hampir 9 paragraf. Wanita ini hanya ingin mengatakan padamu Cahaya matahari. Sebenarnya sampai hari ini dia belum bisa melupakan dan mungkin masih tersimpan rasanya untukmu. Tapi ia berusaha untuk tidak menggubris perasaannya sendiri, karena dia tahu kamu yang sekarang tidak akan pernah kembali menjadi kamu yang dulu
 . . .

Oh ya, kamu mau tahu siapa wanita ini sebenarnya ?
Baiklah aku menyerah. Wanita ini adalah . . . . . .




"Ya, aku bersalah, dan kamu menyerah.
 Memang tidak ada yang bisa diperjuangkan sudah. . . . ."



Fourth :)

Selamat malam. Aku baru saja kembali. Ditemani guyuran hujan, segelas air putih, dan Cinta Tanpa Syarat milik Afgan aku menulis surat ini. Sebelumnya, aku ingin tahu bagaimana kabarmu hari ini ? Dan apakah kamu ingat akan hari ini? Hari dimana dulu pernah menjadi hari yang paling ditunggu-tunggu. Hari dimana dulu pernah menjadi hari yang paling membahagiakan. Ya, memang ini tahun yang paling berbeda dari tahun-tahun sebelumnya
Tapi aku tidak akan menceritakan itu semua, bukan karena aku sudah melupakannya, melainkan aku hanya ingin membuat surat ini menjadi lebih berisi dan bermakna

Malam ini aku ingin menceritakan tentang seorang wanita yang tengah mencari kesibukan agar tidak pernah ada celah untuk bisa mengingatmu kembali. Wanita itu tentu saja kamu pernah mengenalnya. Dia pernah menjadi bagian dalam hari-harimu meskipun hanya dalam waktu 3 tahun. 3 tahun merupakan waktu yang bisa dibilang cukup lama. Wanita ini adalah tempat dimana kamu sempat berbagi tawa dan canda sebelum akhirnya kamu membuat dia terluka. 

Ini baru cerita awal. Kini wanita ini sudah berbeda. Selama 14 bulan lebih dia berusaha untuk melepaskan kamu dari hati dan ingatannya. Wanita ini berjuang sangat keras. 
Dia mencari teman curhat, mencari orang-orang yang senasib dengannya, dan berkenalan dengan sosok-sosok  baru. Hingga pada akhirnya, dia tau bagaimana dirimu yang sebenarnya. Wanita ini akan tetap terus berjalan untuk bisa melepaskan kamu dari ingatannya. Mungkin akan berlanjut hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, atau bahkan mungkin tahun demi tahun. Entahlah . . .

Ada perasaan sedih saat wanita ini melihatmu telah bahagia. Bukan karena wanita ini tidak ingin kamu bahagia. Melainkan . . karena bukan ia yang membahagiakanmu. Itu menyakitkan, seperti pukulan yang sebenarnya ingin buat ia tersadar. Mungkin ini waktu untuk ia terpuruk, supaya ia dapat melihat Tuhan memakai kenangan ini untuk buatnya dipenuhi kesiapan. Sehingga doa dapat melahirkan semangat dan kemudian buatnya bangkit. Aaaah sudahlah, wanita ini sudah menjadi wanita yang kuat. Wanita yang kuat dihembus kencangnya angin.

Malam ini, wanita ini sedang terjebak di ruang nostalgia. Masa-masa yang indah. Masa dimana matahari itu terbit hingga akhirnya matahari itu terbenam.

Tahun pertama : Kamu memberikan ia sepasang kelinci
Tahun kedua : Ia memberikan sebuah film untukmu
Tahun ketiga : Hanya ada sekadar ucapan 140 karakter
Tahun keempat : Tidak ada pemberian dan ucapan 140 karakter

Oke, sudah hampir 9 paragraf. Wanita ini hanya ingin mengatakan padamu Cahaya matahari. Sebenarnya sampai hari ini dia belum bisa melupakan dan mungkin masih tersimpan rasanya untukmu. Tapi ia berusaha untuk tidak menggubris perasaannya sendiri, karena dia tahu kamu yang sekarang tidak akan pernah kembali menjadi kamu yang dulu
 . . .

Oh ya, kamu mau tahu siapa wanita ini sebenarnya ?
Baiklah aku menyerah. Wanita ini adalah . . . . . .




"Ya, aku bersalah, dan kamu menyerah.
 Memang tidak ada yang bisa diperjuangkan sudah. . . . ."