Tuesday 20 August 2013

Selamat Ulang Tahun. Kamu


"Happy birthday to you, Happy birthday to you" 
Selamat ulang tahun, Kamu! Seorang pria dengan wajah riang, berhidung mancung, bermata sayu, dan suara khas yang sudah lama tak pernah ku dengar. Dimataku kamu tanpa cela, Dihatiku kamu pernah menjadi peran yang luar biasa. 

Mungkin kamu tidak akan pernah membaca tulisan ini,  melihat sekejap mata pun tidak mungkin, apalagi membaca sampai paragraf akhir. Mungkin kamu tidak mengetahui usahaku untuk menulis ini, usaha untuk mengundangmu kembali berotasi diotakku.  Tidak ada dasar apapun dan tidak ada alasan apapun yang menjelaskan mengapa aku harus membiarkan jemari ini kembali menari dan menuliskan semua hal tentangmu.
"Seseorang yang sempat mengendap dalam sel otakku, Seseorang yang pernah terlupakan oleh jemariku yang dulu sering menuliskan tentangmu". 

Jika aku bercerita bagaimana pertemuan awal hingga perpisahan kita, mungkin tulisan itu akan terangkum sempurna menjadi roman, hanya ada aku dan kamu, bertemu, berkenalan, berteman, bercanda, bergembira, jatuh cinta, indah, dan berpisah. Jadi aku tidak akan bercerita tentang itu, bukan karena aku sudah melupakannya, melainkan aku hanya ingin membuat setiap paragraf menjadi sangat berisi. Walaupun sekali lagi kamu tidak mungkin membacanya. 



Aku tidak tahu bagaimana kabarmu sekarang, siapa wanita yang menjadi pilihanmu saat ini, dan bagaimana keadaan kamu. Kamu semakin tua. Aku sedang membayangkanmu saat ini. Mungkin hidungmu semakin mancung, rambutmu semakin gondrong, senyummu semakin merona, mungkin kamu semakin sibuk dengan kegiatan kuliah, dan mungkin saja sekarang kamu sudah melupakanku. 

Dari jarak sejauh ini mana mungkin aku bisa menyorot kembali sinar matamu apalagi bisa berbincang denganmu. Hanya lewat tulisan ini aku meluapkan semuanya. Diumurmu yang sudah bertambah hari ini, tiada doa yang bisa ku panjatkan selain doa semoga panjang umur dan bahagia. Semoga kamu tetap dicintai sesamamu, dan semoga aku masih tersimpan rapi dan aman dalam laci lemari otakmu. . . .


Ditulis saat : sendiri, mendengarkan lagu melow
dan suara air keran yang gemuruh. 
Dia memilih untuk menulis tentang seseorang yang hidup dimasa lalunya.


Selamat Ulang Tahun. Kamu


"Happy birthday to you, Happy birthday to you" 
Selamat ulang tahun, Kamu! Seorang pria dengan wajah riang, berhidung mancung, bermata sayu, dan suara khas yang sudah lama tak pernah ku dengar. Dimataku kamu tanpa cela, Dihatiku kamu pernah menjadi peran yang luar biasa. 

Mungkin kamu tidak akan pernah membaca tulisan ini,  melihat sekejap mata pun tidak mungkin, apalagi membaca sampai paragraf akhir. Mungkin kamu tidak mengetahui usahaku untuk menulis ini, usaha untuk mengundangmu kembali berotasi diotakku.  Tidak ada dasar apapun dan tidak ada alasan apapun yang menjelaskan mengapa aku harus membiarkan jemari ini kembali menari dan menuliskan semua hal tentangmu.
"Seseorang yang sempat mengendap dalam sel otakku, Seseorang yang pernah terlupakan oleh jemariku yang dulu sering menuliskan tentangmu". 

Jika aku bercerita bagaimana pertemuan awal hingga perpisahan kita, mungkin tulisan itu akan terangkum sempurna menjadi roman, hanya ada aku dan kamu, bertemu, berkenalan, berteman, bercanda, bergembira, jatuh cinta, indah, dan berpisah. Jadi aku tidak akan bercerita tentang itu, bukan karena aku sudah melupakannya, melainkan aku hanya ingin membuat setiap paragraf menjadi sangat berisi. Walaupun sekali lagi kamu tidak mungkin membacanya. 



Aku tidak tahu bagaimana kabarmu sekarang, siapa wanita yang menjadi pilihanmu saat ini, dan bagaimana keadaan kamu. Kamu semakin tua. Aku sedang membayangkanmu saat ini. Mungkin hidungmu semakin mancung, rambutmu semakin gondrong, senyummu semakin merona, mungkin kamu semakin sibuk dengan kegiatan kuliah, dan mungkin saja sekarang kamu sudah melupakanku. 

Dari jarak sejauh ini mana mungkin aku bisa menyorot kembali sinar matamu apalagi bisa berbincang denganmu. Hanya lewat tulisan ini aku meluapkan semuanya. Diumurmu yang sudah bertambah hari ini, tiada doa yang bisa ku panjatkan selain doa semoga panjang umur dan bahagia. Semoga kamu tetap dicintai sesamamu, dan semoga aku masih tersimpan rapi dan aman dalam laci lemari otakmu. . . .


Ditulis saat : sendiri, mendengarkan lagu melow
dan suara air keran yang gemuruh. 
Dia memilih untuk menulis tentang seseorang yang hidup dimasa lalunya.