Tuesday 13 November 2012

END

Sendiri,
Sendiri ku diam
Diam dan merenung
Merenungkan jalan yang ‘kan membawaku pergi
Pergi tuk menjauh
Menjauh darimu…..

Lirik lagu yang menyentuh namun menyayat hati, mengantarkanku ke kisah cinta kita yang memang telah berakhir, bersama malam yang berganti siang, dan bulan yang berganti mentari.
Sesungguhnya aku tak pernah menyangka akhir kisah kita yang telah terjalin bertahun-tahun harus berakhir begitu saja, tanpa aku mengerti mengapa, ada apa….????
Mauku, kita tetap bersama, mauku kaulah satu-satunya yang terakhir di dalam hidupku, mauku yah seperti itu, tetapi apa mau dikata, jika kita sekarang sudah tak bisa lagi saling memahami, sudah tak bisa lagi saling menjaga perasaan, sudah tak lagi seiring sekata, maumu telah berbeda dengan mauku, harapanmu telah berbeda dengan harapanku, dan kita kini hanyalah bagai orang asing yang seakan dulu tak pernah saling ada rasa.


 Kamu yang dulu adalah orang yang paling menyayangiku, orang yang paling melindungiku, justru kini menjadi orang yang sangat asing buatku, aku seolah tidak bisa mengenali kamu lagi, kamu yang kini berbeda dengan kamu yang dulu pernah mengisi hari-hari indahku dengan cinta. Tapi kini semua hanyalah tinggal kenangan manis yang telah menjadi bagian terindah hidupku, yang mungkin kelak akan terus teringat atau terlupakan dengan berjalannya waktu yang akan semakin membentangkan jarak diantara kita.
Jujur memang sangat tak mudah hidup tanpamu, karena aku telah terbiasa dengan hadirmu di sisiku, tetapi hidup ini harus terus berjalan, denganmu atau tanpamu lagi. Perlahan tetapi pasti aku akan terus berusaha tegar dan kuat untuk menerima kepergianmu dari hidupku, karena kini jalan kita telah berbeda untuk menggapai kebahagiaan dan cita-cita kita untuk masa depan.
Sakit memang sakit, karena ada bagian yang hilang dari hidupku, tapi jauh lebih sakit jika kita masih terus bersama dan masih saling menyakiti, mungkin dengan perpisahan ini kita sama-sama belajar untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa dan lebih bertanggungjawab terhadap hidup ini.


Sekalipun kini kita tak lagi bersama, dan mungkin kita terlalu sulit untuk saling menyapa atau sekedar menanyakan kabar, yang dulu dengan mudahnya keluar dari bibir kita atau tertulis lewat pesan singkat kita. Dari dalam hatiku, aku sangat berterima kasih untuk semua hal yang pernah kamu lakukan untukku dan aku pernah sangat bahagia saat bersamamu.
Sekarang biarlah kita masing-masing merajut hari-hari kehidupan kita, tanpa ada lagi yang saling menyakiti atau terluka, karena kita mungkin jauh lebih bahagia jika kita tidak lagi bersama

 Bukit Alam Permai , matahari terpancar 

END

Sendiri,
Sendiri ku diam
Diam dan merenung
Merenungkan jalan yang ‘kan membawaku pergi
Pergi tuk menjauh
Menjauh darimu…..

Lirik lagu yang menyentuh namun menyayat hati, mengantarkanku ke kisah cinta kita yang memang telah berakhir, bersama malam yang berganti siang, dan bulan yang berganti mentari.
Sesungguhnya aku tak pernah menyangka akhir kisah kita yang telah terjalin bertahun-tahun harus berakhir begitu saja, tanpa aku mengerti mengapa, ada apa….????
Mauku, kita tetap bersama, mauku kaulah satu-satunya yang terakhir di dalam hidupku, mauku yah seperti itu, tetapi apa mau dikata, jika kita sekarang sudah tak bisa lagi saling memahami, sudah tak bisa lagi saling menjaga perasaan, sudah tak lagi seiring sekata, maumu telah berbeda dengan mauku, harapanmu telah berbeda dengan harapanku, dan kita kini hanyalah bagai orang asing yang seakan dulu tak pernah saling ada rasa.


 Kamu yang dulu adalah orang yang paling menyayangiku, orang yang paling melindungiku, justru kini menjadi orang yang sangat asing buatku, aku seolah tidak bisa mengenali kamu lagi, kamu yang kini berbeda dengan kamu yang dulu pernah mengisi hari-hari indahku dengan cinta. Tapi kini semua hanyalah tinggal kenangan manis yang telah menjadi bagian terindah hidupku, yang mungkin kelak akan terus teringat atau terlupakan dengan berjalannya waktu yang akan semakin membentangkan jarak diantara kita.
Jujur memang sangat tak mudah hidup tanpamu, karena aku telah terbiasa dengan hadirmu di sisiku, tetapi hidup ini harus terus berjalan, denganmu atau tanpamu lagi. Perlahan tetapi pasti aku akan terus berusaha tegar dan kuat untuk menerima kepergianmu dari hidupku, karena kini jalan kita telah berbeda untuk menggapai kebahagiaan dan cita-cita kita untuk masa depan.
Sakit memang sakit, karena ada bagian yang hilang dari hidupku, tapi jauh lebih sakit jika kita masih terus bersama dan masih saling menyakiti, mungkin dengan perpisahan ini kita sama-sama belajar untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa dan lebih bertanggungjawab terhadap hidup ini.


Sekalipun kini kita tak lagi bersama, dan mungkin kita terlalu sulit untuk saling menyapa atau sekedar menanyakan kabar, yang dulu dengan mudahnya keluar dari bibir kita atau tertulis lewat pesan singkat kita. Dari dalam hatiku, aku sangat berterima kasih untuk semua hal yang pernah kamu lakukan untukku dan aku pernah sangat bahagia saat bersamamu.
Sekarang biarlah kita masing-masing merajut hari-hari kehidupan kita, tanpa ada lagi yang saling menyakiti atau terluka, karena kita mungkin jauh lebih bahagia jika kita tidak lagi bersama

 Bukit Alam Permai , matahari terpancar